13| Kereta Mugen(2)

6.3K 1.1K 222
                                    

"Jurus darah iblis! Bisikan Syaiton."//plak.

Oke kali ini beneran.

"Jurus darah iblis, bisikan hiptonis paksaan!"

'tidurlah~'

"Ooo gue lupa dia iblis tidur. Geblek banget anjeng malah ngajak tarung bukannya nyelamatin kereta-kun."

Menyesal tak ada gunanya, mata (Y/n) kini mulai terasa berat, dan kantuk menyerang. Tubuhnya perlahan melemas, tapi dengan sigap gadis itu membunuh dirinya di alam mimpi.

'tiduuuuur~ tidurlah~'

"Tidak ada gunanya aku diam disini! Itu bukan tubuh aslimu, kan!" Ia berbalik, hendak menuju ke dalam kereta.

"Owh, dia cepat mengerti situasi" gumam Enmu masih dengan wajah yang minta di tabok.

•••

"TANJIRO! SEMUANYA! DENGARKAN!! Kereta ini akan berubah menjadi iblis! Nyawa para penumpang dalam bahaya! Kita harus melindungi mereka yang sedang tidur bagaimana pun caranya!" Jelas (Y/n) dengan tegas. Dia lagi mode serius ni ges.

"AKU TAU ITU! JANGAN MEMERINTAH INOSUKE-SAMA!"

"NAFAS BINATANG BUAS, TARING KELIMA: TEBASAN AMARAH!!" Inosuke mulai menebas daging (?) Atau apalah itu.

"INOSUKE-SAMA MENEROBOS!"

Di gerbong lain, Nezuko dan Zenitsu juga ikut membantu. Bagai kilat sungguhan, kang tidur itu menebas segala daging yang menutupi para penumpang.

DUAR!

Tanjiro terjungkal, sedangkan (Y/n) berpegang pada sisi kereta.

"Pak, kalau datang pake salam dong, jangan langsung maen nerobos ae." Ia bergumam sambil mengelus dada.

"Nak Kamado!" Panggil Kyojuro mendekati Tanjidor.

"Rengoku-san!"

"Kereta ini terdiri dari 8 gerbong. Aku akan mengurus 5 gerbong dibelakang!
Nak Ishikawa, kau bergabunglah dengan bocah berambut kuning dan adik Nak Kamado untuk melindungi tiga gerbong lainnya! Lalu kau dan bocah kepala babi akan menuju ke leher iblis sambil mengawasi tiga gerbong didepan!" Perintah Kyojuro panjang lebar sama dengan//plak kelamaan.

"Leher? Tapi ..."

"Baiklah Rengoku-san, aku akan kesana." (Y/n) merespon. Menuruti perintah bagaikan pasukan perang. /apasih.

•••

"Nafas Aurora, Bentuk pertama: Kilatan Cahaya Aurora!"

"Nafas Petir, Jurus pertama: Sambaran kilat petir! Enam kali lipat!"

Srash!

"GYAAAAAAAAAAAAAAH!!" terdengar teriakan yang membuat telinga saked, serta guncangan yang dahsyat//plak.

"Itu pasti suara orang yang di azab akibat ngilangin Tupperware emak!!" Sempat-sempatnya (Y/n) berteori.

Guncangan itu membuatnya terjungkal dan kepalanya membentur sisi kereta. Darah segar mengalir dari dahinya, dan ia langsung kehilangan kesadarannya.

•••

(Y/n) membuka kelopak matanya. Menyesuaikan cahaya— tidak, di sini gelap, mana ada cahaya? Tapi tunggu—

Ada sebuah layar yang menampilkan aniki donad sedang bertarung mati-matian dengan ... Akaza?

Heh, itu Akaza? Dia sudah ada di sini?

[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang