29| 👁️👁️👁️👄👁️👁️👁️!?

4.8K 699 618
                                    

Anjir kenapa judulnya gini

Karena topik kita kali ini adalah makhluk gak jelas bermata enam dengan nama lengkap Tsugikuni Michikatsu bin Tsugikuni Bayu.

Tapi itu waktu dirinya masih berwujud Manusia, setelah di kutuk menjadi syaiton iblis laknat yang menyeramkan, namanya berubah jadi Kokumichin shiboukatsu//heh

Makhluk itu akan menjadi uji coba bundir (Y/n) kali ini.

"Yato Yatoybaa~" Senandung (Y/n) yang lagi main flying fox di langit langit dimensi tak terbatas (?)

Sekalian memantau keadaan sekitar kan ya, siapa tau ada Douma yang ngibrit kabur dari ruangannya gara gara dikeroyok.

Ya siapa tau–

Gubrak!

Bah mampus kan dia jatoh gara gara keenakan terbang.

"Anying, dua kali jatoh" Keluhnya sambil mengusap kepalanya yang terasa sakit.

Saat sedang asyik misuh misuh gak jelas, terdengar suara biwa dari mbak Nakimek yang membuat ruangan disana bergerak.

JRENGGG!!

Jreng jreng jreng~

Nahkan nyambung nya ke Upin Ipin. Kebiasaan ini belok ke server tetangga.

(Y/n) terkejut. Tiba tiba saja dia sudah berada di tempat yang berbeda. Terasa familiar sih. Dan disana ada seseorang.

"Tak ku sangka para pemburu iblis sudah sampai disini, lebih cepat dari yang ku kira"

"SIAPA TUH!?" (Y/n) langsung memasang kuda kuda jurus monyet makan kelapa.

"Hm? Kau bukannya.... Ishikawa (Y/n), iblis yang melarikan diri...?"

Sosok gede itu mulai terlihat saat asap asap bekas kebakaran hutan yang nyasar ke sini mulai menghilang.

Baju khas jaman dulu dengan warna janda, rambutnya yang dikuncir satu, nichirin yang berada di sarung nya, dan yang terpenting

MATANYA ADA ENAM!?!?!

"WAH!! BABU MUZAN YANG PALING MAU DI BABUIN BERADA TEPAT DIDEPAN KU" (Y/n) berteriak heboh.

Langsung saja mengeluarkan kertas dan minta tanda tangan.

"Tanda tangannya om, sebelum saya tebas! Ehehe" Cengirnya watados.

Iya, Koku sabar kok, saking sabarnya sampe  pedang kebanggaan nya itu langsung loncat dari sarung nya dan menebas (Y/n).

Untung aja refleks anak itu cepet, jadi langsung menghindar. Bukannya kapok, dia malah makin semangat mancing keributan. "Wow! Sikecil mulai aktip ya bund"

Anjirlah bosen idup.

"Terakhir aku melihat mu, sepertinya kau tak senekat ini, Bocah!" Sahut Kokushibou galak.

"Jangan panggil aku bocah, paman!"

"Namaku Bambang!"

"Bambang Haryanto!"

Kokushibou terlihat kesal dengan lawannya yang main main dan tidak serius itu. Kan kesannya kayak diremehkan.

'Setidaknya agar dedek rumput laut dan Genyot selamat, makhluk ini kudu gue bunuh. Kalau bisa....'

(Y/n) mengayunkan nichirinnya, bersiap menebas Sang uppermoon satu itu dengan sekali serangan. "Nafas Aurora, bentuk Pertama: Kilatan cahaya Aurora!"

Tebasannya sempat menggores lengan Kokushibou, tapi langsung beregenerasi dengan cepat.

"Oh, jadi Pernafasan mu Aurora? Baru kali ini aku melihatnya" Komentar Kokushibou santai.

[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang