Akaza mengernyit sesaat, sebelum seringai andalannya kembali ia tampilkan. "Wow, kau terlihat lebih kuat dari sebelumnya."
"Lihat siapa dulu. Aku ini cepat berkembang orangnya." (Y/n) menyeringai angkuh. Mengingat ini bukan pertemuan pertamanya dengan si iblis, harusnya ia punya pengalaman bertarung.
Sang uppermoon ketiga itu menghela nafas. "Huh, baiklah, aku juga akan serius!"
"Serangan penghancur maut! Mode tendangan!"
Akaza memberikan tendangan mautnya tapi berhasil dihindari oleh (Y/n).
'Buset, gak pernah mandi apa!? Jempolnya bau banget!' (Y/n) membantin sembari memasang wajah aneh.
"Tendangan ujung kepala!"
Keadaan menjadi serius. Tempat itu sudah menjadi kacau akibat pertarungan mereka.
"Apa yang terjadi? Apakah mereka pernah bertarung sebelumnya?" Tanjiro kaget setengah mampus.
"Dia ... mengimbangi kekuatan iblis bulan atas?" Kyoujuro masih setia menonton aksi (Y/n). Menatap tak percaya sosok sang kouhai yang memperlihatkan potensi sebenarnya.
Tak tak tak
"Hah ... dalam waktu singkat kau sudah menjadi sekuat ini ..." Gumam Akaza merasa kagum.
Yang dipuji pun merasa bangga. "Aku tersanjung mendapatkan pujian darimu, Akaza."
"Nah, mari kita bertarung sampai akhir!"
"Tentu saja. Serangan penghancur maut! Mode perang!"
"Bentuk ketujuh: Tikaman Cahaya Aurora!"
Dor dor dor!
PRANG!! (KOK MALAH SUARA PIRING PECAH SI!!)
"Hebat, kau masih bisa bertahan! Sekali lagi kutawarkan, kau tidak ingin menjadi iblis?" Tawar Akaza lagi.
"Gak su! Ngeyel amat si jadi iblis!"
Gimana ya? Pengen gitu langsung dibunuh, tapi (Y/n) kasian, pengennya Akaza mati dalam keadaan tobat.g"Baiklah, kita lanjutkan, teknik darah iblis, tebaran bunga lo-"
Sebentar, jurus si akang DoUsa kesasar.
"Serangan penghancur mode kemaraha-"
(Y/n) dengan gesit memotong, lebih dulu memberikan serangan. "Tak secepat itu! Bentuk kedelapan, hembusan angin malam Aurora!!"
Kyoujuro yang melihatnya berdecak kagum. 'Sekarang aku mengerti mengapa Oyakata-sama ingin mengangkatnya menjadi hashira.'
Akaza terpojok, regenerasi nya melambat. (Y/n) sudah siap memenggal kepalanya.
"Aku akan kalah ...?" Akaza terkejut setengah mampus.
"Bunuh gak?" Tanya (Y/n) entah pada siapa.
Otak kiri berkata ya, otak kanan berkata tidak. Namun karena jiwa psikopatnya mendukung otak kiri, sang gadis pun bertekad untuk- Tapi ...
'Tapi kesian njir, dia belum tobat!'
Begitulah, sisi terlalu baiknya mengalahkan sisi psikopatnya. Mau bagaimana pun, Akaza itu iblis yang tersakiti. Asal kalian tau, saat melihat masa lalunya dulu, membuat rasa benci menjadi rasa simpati. Dia harus gugur dalam keadaan tobat.
(Y/n) mengurungkan niatnya untuk membunuh Akaza dan menyarungkan nichirinnya, membuat Akaza pun bingung melihatnya.
"Kenapa kau berhenti? Padahal sedikit lagi kau berhasil membunuhku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba
AdventureBelanja di indoapril tapi lupa bawa dompet. Balik-balik malah kepeleset. Sungguh malang sekali bukan nasib gadis ini? Ishikawa (Y/n) namanya. Siswi SMP yang gemar ngewibu, pindah alam akibat kecerobohannya sendiri. Menyesal? Tidak. Bersyukur? Iya. K...