12| Kereta Mugen

6.7K 1K 158
                                    

"Hei ... hei ...hei ..."

Inosuke dengan eskpresi hebohnya menatap kaget benda besar di depannya ini, "Ma- MAKHLUK MACAM APAAN DIA INI!?"

"Dia pasti itu ... penguasa dari daratan ini ... penguasa dari segala yang ada disini!!" Sambungnya dengan segala kenorakannya. Mengundang tatapan risih dari seseorang. "dilihat dari panjangnya dan auranya, dia pasti sedang tertidur, tapi jangan le—"

Bletak!

"AW! APA APAAN KAU!" Bentak Inosuke tak terima pasalnya pala babi kesayangannya ditabok (Y/n). "Demiapasih? Kereta sebagus dan secanggih ini kau sebut penguasa daratan? OTAKMU NGAPA YA?"

Yah, dengan ini nambah lagi satu orang norak.

Loh kok gitu?

Jadi gini pemirsa, di dunia nyata dulu, (Y/n) sangat nolep sampe sampe dia hanya pernah naik kereta sekali seumur hidup. Itu pun waktu masih botjil. Jadi, ketemu kereta langsung berfangirl ria.

Iya, cita-citanya masuk isekai jalur berpelukan dengan kereta-kun, tapi takdir membuatnya meninggoy kepeleset.

Zenitsu hanya bisa menatap duo norak itu dengan tatapan lelah. "Itu kereta uap, apa kalian tidak tau?"

"Diamlah! Aku akan menyerangnya terlebih dahulu!" Ujar Inosuke menyiapkan kuda kuda.

Bletak!

"HEI APA APAAN KAU INI?!" Protes Inosuke lagi. (Y/n) mendelik tak suka, "KAU BENAR BENAR SUDAH GILA YA? INI ADALAH KERETA YANG SELAMA INI INGIN AKU NAIKI! DAN KAU DENGAN SEENAK JIDATNYA MAU MENYERANG BENDA IMPIANKU INI!?"

"Tapi, bisa jadi dia adalah dewa pelindung di daerah ini. Dan menyerangnya secara tiba tiba itu tidak baik!" Nasihat Tanjiro dengan cahaya cahaya yang mengkilat di sampingnya//plak apasi?

"Tidak!! Itu adalah kereta impianku!" Balas (Y/n) keukeuh. Membuat Zenitsu yang lelah menatapnya kesal, "Aku sudah bilang kan kalau ini kereta uap, kau tau kereta kan? Benda yang bisa menampung banyak orang. Dasar anak kampung."

"Bodomamad, mau kereta nguap kek, kereta ngantuk kek, intinya gue duluan." pamit (Y/n) langsung masuk karena tidak mau ketinggalan kereta kek trio kamaboko.

Beralih dari sisi (Y/n), Inosuke benar-benar menyundul kereta itu. "SERANGAN BABYK!"

Otomatis, penghuni di dalamnya merasakan getaran dong? "ANJER GETER! PERASAAN DI SCENE INI GAK ADA GEMPA BUMI DAH!!!"

"Apa yang kalian lakukan!?" Terlihat beberapa petugas mengejar trio sableng itu.

(Y/n) mengintip dari jendela. Mengakak tak berdosa sampai jatuh terguling-guling.

"Loh? Nak Ishikawa, kau disini?" Tanya sehooman hashira berambut kuning kemerahan. Panggil saja Aniki Donad.

"Ya Rengoku-san, kami diminta untuk menyusulmu ke sini, Tanjiro dan yang lainnya juga ada kok." jelas (Y/n) mengambil tempat duduk di depan Kyojuro. Dan menunggu hingga kereta berjalan sembari menghalu ria.

Beberapa saat menunggu, kereta pun sudah mulai berjalan. Dan (Y/n) masih terkagum kagum dengan kereta yang selama ini ia impikan itu. Dikit-dikit nengok jendela, dikit-dikit putar balik liat pemandangan di sekitar, sungguh seperti orang baru keluar dari goa.

Tapi tiba tiba, aksi kagum-kaguman ini terganggu karena ...

"LEZAT! LEZAT! LEZAT! LEZAT! LEZAT! LEZAT! LEZAT!"

Aniki donad tak henti-hentinya menggumam kata umai dengan tidak santai. Reaksinya seperti orang tak makan setahun. Dasar orang semangat.

Bersyukur karena Aniki donad tidak memuji sembari menggunakan toa, bisa-bisa teriakannya melebihi Mas Zeke saat menghensin human menjadi Titan.

[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang