Soal Anak

222 28 54
                                    

Note: Part ini akan jadi part yang terpanjang. Semoga betah bacanya. Dongheon Disini akan muncul banyak banget karna ingin sampai ditahap kejelasan status mereka setelahnya. Makanya ini akan jadi padat dan terlongkap-longkap.

[+]

Chungha mulai menaiki tangga dirumah itu. Tapi ia kembali ditahan oleh Dongheon.

"Apalagi?" Ketus Chungha.

"Chungha, kamu tau kan? Perusahaanku butuh penerus. Aku tak punya anak lagi. Aku butuh Felix." Ujar Dongheon.

"Kamu? Kamu atau Ibumu? Aku tau Dongheon seperti apa dirimu. Kamu bukan orang yang gila harta."

"Kamu gak tau kehidupan seperti apa yang kujalani setelah kita berpisah." Balas Dongheon.

"Apa? Aku tau kamu kaya sekarang. Kamu sukses. Tapi aku juga tau Dongheon, itu bukan karna kamu gila harta. Aku tau kamu. Dongheon yang selalu menyibukkan diri disaat banyak pikiran dan menghindari sesuatu." Chungha mencoba melepaskan pegangan Dongheon.

"Jadi, apa kamu tau kalau aku tak bisa mencari penggantimu?" Tanya Dongheon. Chungha melihat wajah pria itu. Ekspresi yang sangat menyedihkan.

"Dongheon, kita gak bisa kembali lagi. Kalau kamu mau oh bukan Ibumu. Kalau Ibumu mau Felix jadi penerus perusahaanmu, aku izinkan kok asal kasih Felix waktu untuk menentukkan apakah dia mau berbisnis seperti kamu atau tidak. Selain itu, gak gini caranya. Kamu memang papa kandungnya. Tapi hak asuh anak-anak semua di aku. Aku tak mengizinkan Felix tinggal sama kamu. Kalau memang Felix butuh belajar, kamu bisa menjemputnya setiap sabtu pagi dan pulangkan kembali saat Minggu malam." Ucap Chungha yang kembali mencoba melepaskan diri.

"Dan aku harap kamu memperbaiki hubunganmu dengan Yeojin. Setidaknya, jika kamu ingin benar-benar memperbaiki hubunganmu dengan anak-anak." Lanjut Chungha membuat Dongheon melepaskan pegangannya pada Chungha.

"Aku tau kamu percaya kan kalau Yeojin anak kamu? Kamu pintar. Tapi kamu terjebak oleh Ibumu. Kamu tau kan maksudku? Kamu yang tau tentang dirimu sendiri. Kamu yang gak bisa melawan Ibumu. Ibumu yang gak suka dengan Yeojin, bukan kamu." Tambah Chungha sambil melanjutkan naik keatas.

"Kamar paling ujung." Ucap Dongheon sebelum akhirnya pria itu turun dan duduk kembali ditempatnya sambil meminum kopinya. Matanya memandang kosong kedepan.

[+]

Selama perjalanan kerumah, semua hanya diam saja termasuk Seungwoo.

Hingga akhirnya mereka tiba dirumah.

"Terimakasih ya Pak. Maaf selalu merepotkan Bapak." Ucap Chungha.

"Tidak apa-apa. Selama Saya bisa bantu tidak masalah." Balas Seungwoo.

"Wow." Celetuk Chaewon.

Seungwoo menoleh pada Chaewon lalu tertawa kecil.

"Kalau begitu saya pamit ya." Ujar Seungwoo.

"Om gak mau mampir dulu?" Tanya Chaewon.

"Kapan-kapan ya." Seungwoo tersenyum lalu masuk kembali kedalam mobilnya.

"Tampan, berkarisma, sopan, senyumnya indah, tinggi, kaya raya." Gumam Chaewon dengan mata berbinar.

"Udah kali Mbak mujinya. Berlebihan." Ujar Felix.

New Head For My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang