Matahari tak lagi menampakkan dirinya saat ini. Tentu saja, ini sudah hampir larut malam. Tapi di tengah malam seperti ini pun masih banyak orang yang menikmati kesunyian di malam hari. Yah, walaupun dikatakan banyak orang tapi tak semua jalan menjadi ramai ditengah malam karenanya. Apalagi bagi seorang perempuan yang sekarang sedang berjalan dengan sempoyongan ini.
Entah apa yang dia lakukan di tengah malam seperti ini. Di jalan yang sepi pula. Dia terlihat tidak seimbang ketika berjalan. Sesekali dia tidak sengaja menabrak pohon atau apapun yang menghalangi jalannya yang sebenarnya tidak tahu arah itu.
"Ehhm ada cewe cantik. Kok jalan sendirian sih neng?" ucap seseorang mengikuti langkah gadis itu.
"Pergi! Siapa kalian?!" bentak wanita itu sambil berusaha menyeimbangkan tubuhnya.
"Udaaahh, kita seneng-seneng aja yuk neng. Ke sana, ikut Abang." ucap lelaki itu terdengar begitu menjijikkan bagi Aletta yang padahal dia tidak sepenuhnya sadar.
Benar, gadis itu bernama Aletta. Dia sedang mabuk karena pengaruh alkohol yang baru saja dia tenggak di klub malam bersama teman-temannya. Tadinya dia membawa mobil saat berangkat. Tapi entah kemana mobilnya itu sehingga dia jadi jalan kaki dan dihadang oleh lelaki-lelaki tidak tahu malu ini.
"Lepas!" bentak Aletta lagi ketika dua dari tiga lelaki itu memegang tangannya.
Lelaki itu hanya tertawa menghiraukan penolakan dari Aletta. Di saat sadar pun belum tentu Aletta bisa melawan lelaki-lelaki itu. Apalagi sekarang? Dia sedang setengah sadar karena pengaruh alkohol. Sekeras apapun usaha Aletta melawan, para lelaki itu tetap saja bisa menyeret Aletta.
"Lepasin gue! Lepas gak! Lepas!" ucap Aletta masih berusaha melepaskan dirinya namun tentu saja masih gagal.
Bugh..
Satu tendangan yang cukup keras mendarat di punggung salah satu lelaki yang memegang tangan Aletta. Hal itu pun membuat lelaki itu dan dua teman lainnya menengok untuk melihat siapa yang berani-beraninya menendang dari belakang itu.
"Eh! Siapa lo hah?!" ucap satu pria lainnya.
"Lepasin perempuan itu." ucap lelaki yang yang baru datang itu.
"Kalo kita gak mau, lo mau apa?" ucap para kawanan preman itu tertawa mengejek.
Tak lama kemudian lelaki yang menendang preman itu dengan beraninya menghampiri Aletta yang masih dipengang tangannya oleh salah satu dari kawanan tersebut. Dia bermaksud melepaskan tangan Aletta tanpa mempedulikan para preman itu.
Tentu saja para lelaki itu tidak tinggal diam melihat lelaki lain tiba-tiba datang dan mengganggu kesenangan mereka. Salah satu dari mereka pun mendorong lelaki baik itu hingga lelaki itu terjatuh.
Lelaki itu juga tidak diam begitu saja. Dia langsung bangkit dan melawan preman-preman itu. Sekarang mereka bertengkar karena Aletta. Dan dengan mahir lelaki baik itu membela dirinya sendiri. Dengan sesekali pukulan dan tendangan pas mengenai kedua preman itu.
Melihat temannya kesulitan, salah satu dari kawanan itu yang mulanya memegangi tangan Aletta melepaskan Aletta dan ikut membela teman-temannya. Namun walaupun di lawan oleh tiga orang lelaki sekaligus, lelaki baik itu masih bisa mengatasinya walaupun dia seorang diri.
Dan benar saja, kawanan itu berlari ketakutan karena tidak bisa mengalahkan satu orang lelaki baik itu. Lelaki itu pun menghampiri Aletta yang tersungkur di jalanan. Melihat pakaian yang dikenakan oleh Aletta, lelaki itu langsung melepas jaketnya dan memakaikan jaket itu pada Aletta tanpa membantunya berdiri.
Lelaki itu jadi prihatin dengan gadis-gadis seperti gadis yang dia tolong ini. Melihat pakaiannya, tentu lelaki manapun bisa tergoda. Pakaiannya yang sangat minim bahan, membuat tangan mulus dan paha putih serta leher jenjangnya jadi pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Aletta (END-COMPLETED)
General Fiction"Saya hamil anaknya Arka tante." Ucap Aletta pada Ibunda Arka. Degh.. ~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~ Kehidupan yang begitu pelik dialami oleh Aletta sejak kecil. Itulah yang membuatnya tumbuh menjadi seorang perempuan yang tidak bisa diatur. Aletta t...