(UPDATE DALAM RANGKA MALAM MINGGU😁)
--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~--~
Sekarang Arka sudah selesai membersihkan badannya dan sudah berganti pakaian juga. Dan apa yang ia lakukan sekarang? Dia sedang berdiri di belakang jendela kamar yang berada di bagian depan rumah yang bisa melihat keluar rumah. Tempat dimana Bian akan menurunkan Aletta di sana. Ya, Arka sedang menunggu istrinya pulang.
Dia akan tetap melanjutkan rencananya untuk mendiamkan Aletta. Tadi Arka sudah mengambil beberapa pakaiannya dan membawanya ke kamar ini. Arka benar-benar berniat mendiamkan Aletta. Dia ingin melihat seberapa keras kepalanya Aletta kalau dihadapi dengan keras kepala juga. Walaupun begitu, Arka tetap tidak bisa tenang-tenang saja saat Aletta belum sampai rumah.
Arka tahu benar bagaimana Bian saat menghadapi sebuah masalah. Pasti Bian pura-pura tidak tahu tentang masalah yang terjadi saat bicara dengan Aletta. Dan saat mengirim pesan tadi, pasti Bian diam-diam saat mengirimkannya pada Arka tanpa diketahui oleh Aletta. Memang sulit dipercaya kalau Bian bisa serius juga saat mengatasi sebuah masalah. Dengan polah tingkahnya selama ini memang sulit dipercaya. Tapi memang begitulah sahabatnya Arka itu.
Tak lama kemudian Arka melihat mobil Bian sudah ada di depan rumahnya. Beberapa saat kemudian Aletta turun dari mobil Bian. Dan Bian? Dia sama sekali tidak membantu Aletta untuk turun. Bahkan dia tidak keluar dari mobilnya. Benar-benar! Baru saja Arka memujinya, tetapi sekarang dia bahkan seakan tak mempedulikan Aletta. Arka akan memarahi Bian besok.
Saat Aletta sudah akan memasuki rumah, Arka juga segera menuju ke ranjangnya. Dia akan memulai kemarahannya sekarang. Entah kemarahan macam apa ini.
Katanya marah tapi tetap khawatir. Katanya marah tapi tetap menanti kepulangannya. Katanya marah tapi tetap ingin memastikan sampai dia benar-benar masuk ke dalam rumah dengan selamat.
Dasar Arka!
Sementara Aletta yang baru memasuki rumah merasa hampa. Begini rasanya bertengkar dengan Arka? Rasanya canggung sekali. Dan entah kemana Arka seharian ini. Ini adalah kali pertama Aletta sama sekali tidak mengusik kegiatan Arka. Sejak belum menikah Aletta memang selalu mengusik Arka, entah hanya dengan kiriman pesan singkat atau tiba-tiba saja menelpon tanpa alasan yang jelas. Tapi hari ini, Aletta bahkan melupakan ponselnya yang masih ada di dalam kamar.
Dan... Apa ini? Kenapa tak ada siapapun di kamar? Bukankah mobil Arka sudah terparkir di depan tadi?
"A__"
Hampir saja Aletta akan meloloskan suaranya untuk memanggil Arka. Ah, sekarang ini kan dia sedang marah. Bisa malu nanti kalau Arka benar-benar sudah ada di rumah dan mendengar kalau Aletta memanggilnya.
Akhirnya Aletta memutuskan untuk mencari Arka diam-diam. Jika nanti dia bertemu Arka di sela-sela pencarian itu, Aletta akan memberi alasan lain pada Arka. Entah apa itu. Dia benar-benar penasaran ada dimana Arka saat mobilnya sudah terparkir di garasi.
Hah, entah apa yang sedang dilakukan oleh pasangan ini. Mereka terlihat konyol hanya karena ingin mempertahankan keras kepala mereka masing-masing.
Tiba-tiba hati Aletta merasa sakit sekaligus kecewa saat mendapati Arka yang sudah terbalut oleh selimut di kamar depan. Apakah untuk kali ini Arka benar-benar marah? Apa dia tidak akan membujuk Aletta seperti biasanya? Apakah dia juga tidak mengkhawatirkan ketika istrinya tidak berada di rumah hingga malam hari begini?
Bahkan dia justru terlihat lelap sekali dalam tidurnya. Kenapa? Kenapa Arka semarah itu? Padahal Arka kan yang bersalah?
Dengan perasaan kesal, Aletta kembali ke kamarnya. Jika Arka tidak mempedulikannya, kenapa dia harus mempedulikan suaminya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Aletta (END-COMPLETED)
General Fiction"Saya hamil anaknya Arka tante." Ucap Aletta pada Ibunda Arka. Degh.. ~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~ Kehidupan yang begitu pelik dialami oleh Aletta sejak kecil. Itulah yang membuatnya tumbuh menjadi seorang perempuan yang tidak bisa diatur. Aletta t...