"Hai Arka!" sapa Aletta tiba-tiba muncul di depan Arka.
"Astaughfirrullahaladzim... " ucap Arka terkejut.
Bagaimana tidak? Arka baru saja keluar dari ruangannya dan tiba-tiba sudah ada Aletta saat dia berbalik badan. Sebenarnya makhluk macam apa gadis didepannya ini. Kenapa dia bisa mumcul tiba-tiba seperti ini? Padahal ini sudah malam, tapi gadis ini masih saja bisa ada di tempat ini.
Hampir setiap hari atau mungkin memang setiap hari makhluk asing bagi Arka itu muncul di sini. Di hadapan Arka. Arka sampai sudah muak melihat gadis itu di hadapannya. Tapi gadis itu tak bosan-bosannya datang kemari.
"Kamu lagi kamu lagi. Kamu tuh ngapain sih masih ke sini lagi? Saya kan udah bilang jangan pernah temui saya lagi." Ucap Arka melewati Aletta begitu saja.
Namun tidak seperti biasanya, kali ini Aletta tidak menahan Arka. Tapi perbuatan Aletta kali ini justru semakin mengganggu Arka. Ya, Aletta malah mengikuti Arka dari belakang sekarang. Tentu saja itu membuat Arka terganggu. Karena merasa netra semua orang kini tertuju pada mereka.
Arka tiba-tiba menghentikan langkahnya dan begitupun juga dengan Aletta. Sepertinya Arka harus memberi peringatan lebih keras kepada gadis yang beberapa hari ini sudah mengganggu ketenangan hidupnya itu. Dengan wajahnya yang datar itu Arka berbalik badan dan melihat tajam ke arah Aletta. Tapi jangan harap Aletta akan takut dengan tatapan tajam milik Arka itu. Dia sudah kebal. Justru dia memasang senyum termanisnya sekarang.
"Kamu bisa gak sih, jangan ganggu saya?!" Tanya Arka dengan nada sedikit tinggi.
Arka memang sudah kesal dengan gadis yang sudah mengganggunya itu. Tapi Arka masih ingat kalau orang yang sedang dia hadapi itu adalah seorang perempuan. Dan Arka masih memiliki perasaaan tidak tega kepada seorang perempuan.
"Enggak." Jawab Aletta santai.
"Kenapa? Kenapa kamu selalu ganggu saya? Tujuan kamu apa sebenarnya? Apa yang kamu mau dari saya? " Tanya Arka lagi.
"Kalo kamu mau terima salam perkenalan aku dengan baik, kamu gak akan terganggu Arka." Jawab Aletta dengan lugas.
Astaughfirrullah, berkali-kali Arka mengucap istighfar dalam hatinya. Apakah gadis didepannya ini tidak ada pekerjaan lain? Ini sudah malam dan dia ke sini hanya untuk membicarakan hal ini lagi?
"Saya gak akan pernah mau kenal sama kamu. Saya gak ada urusan apa-apa sama kamu jadi saya gak perlu kenal sama kamu." Balas Arka.
"Jauhi saya. Dan saya ingatkan sekali lagi sama kamu, jangan pernah datang ke sini lagi untuk mengganggu saya." Lanjut Arka lalu beranjak dari tempatnya berdiri.
Hari ini Arka merasa sangat lelah karena pekerjaan yang sedari tadi seakan tak ada habisnya. Dan disaat dia ingin pulang beristirahat, masih saja ada pengganggu seperti Aletta ini. Belum pernah sebelumnya Arka mengenal orang yang sangat keras kepala seperti Aletta ini. Kenapa Allah menciptakan makhluk seperti gadis ini.
"Arkaaaa.... " teriak Aletta dan sudah pasti dihiraukan saja oleh Arka.
Untung saja mereka sudah ada di parkiran, jadi Arka tidak terlalu malu diteriaki oleh Aletta seperti itu. Sementara Aletta masih berdiri ditempatnya dengan perasaan yang sangat kesal.
Aletta kesal, kenapa sulit sekali menakhlukkan seorang lelaki seperti Arka ini. Padahal biasanya Aletta dengan mudahnya mendekati seorang pria manapun yang dia inginkan lalu meninggalkannya begitu saja ketika dia bosan. Lalu kenapa Arka tidak? Kenapa Arka berbeda? Kenapa disaat dia ingin serius justru jadi begini keadaannya?
"Kenapa gue gak ngikutin Arka aja?" Tanya Aletta pada dirinya sendiri.
Aletta langsung berlari ke arah mobilnya. Ah, Aletta merasa sangat bodoh. Kenapa tidak dari tadi dia berpikir mengikuti Arka yang sudah pasti akan pulang itu? Dia malah menghabiskan waktu dengan menggerutu di dalam hatinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Aletta (END-COMPLETED)
General Fiction"Saya hamil anaknya Arka tante." Ucap Aletta pada Ibunda Arka. Degh.. ~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~ Kehidupan yang begitu pelik dialami oleh Aletta sejak kecil. Itulah yang membuatnya tumbuh menjadi seorang perempuan yang tidak bisa diatur. Aletta t...