Kamar Aletta terlihat begitu berantakan. Sangat berantakan. Sebenarnya bukan hanya hari ini saja. Tapi memang setiap hari kamar Aletta tidak bisa terlihat rapi. Namun hari ini berbeda. Seisi lemari pakaian Aletta seakan keluar dari sana dan sekarang tercecer kemana-mana. Ini karena Aletta sedang memilih-milih pakaian mana yang cocok ia gunakan untuk kembali menemui lelaki tambatan hatinya.
Ya, siapa lagi kalau bukan Arka. Sepertinya Aletta benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan kembali terjatuh saat kedua kalinya dan ketiga kalinya ia bertemu dengan lelaki itu.
Apakah dia sudah berhasil mengenal lebih jauh atau setidaknya sudah mengobrol dengan Arka? Tentu belum. Tapi karena dia sudah tahu tempat kerja Arka ada dimana, Aletta tentu akan dengan mudah menemui tambatan hatinya yang diketahui seorang dokter itu.
Benar, ternyata Arka adalah seorang dokter. Kemarin Aletta sempat menanyakan hal itu kepada seseorang di rumah sakit tempat Arka bekerja. Dan ternyata tidak terlalu sulit mendapatkan informasi tentang Arka.
"Mba, di sini ada yang namanya Arka? " tanya Aletta pada seseorang di bagian resepsionis kemarin.
"Arka siapa ya Mba? Maksudnya, itu nama pasien, staf atau dokter Mba?" tanya orang itu lagi.
"Dokter? Emang ada dokter yang namanya Arka di sini?" tanya Aletta kaget
"Ada Mba."
"Emmm pokoknya orangnya tuh lebih tinggi dari saya, badannya gak gemuk tapi gak kurus juga. Ideal pokoknya. Terus orangnya tuh ganteng, ganteng banget. Matanya agak coklat gitu Mba. Hidungnya__"
"Mungkin yang Mba maksud itu Dokter Arka Mba." potong wanita itu.
"Jadi dia beneran dokter?" Tanya Aletta tak percaya.
"Iya Mba, Dokter Arka itu dokter spesialis anak di rumah sakit ini Mba. Lebih kurang, beliau sudah dua tahun bertugas di rumah sakit ini." jawab wanita itu.
Jujur Aletta sedikit terkejut saat tahu Arka itu seorang dokter. Itu artinya usianya dengan Arka terpaut cukup jauh. Aletta kira Arka adalah teman sebayanya, karena begitulah yang dia lihat dari wajah Arka. Masih terlihat anak kuliahan. Tapi ternyata Arka sudah menjadi seorang dokter di rumah sakit itu. Sudah dua tahun pula.
Aletta melangkahkan kakinya dengan penuh semangat. Senyuman juga tak lepas dari bibirnya. Hmm Aletta rasa baru kali ini dia merasakan hal seperti ini. Baru kali ini ada perasaan aneh semacam ini muncul dari dalam hatinya. Dan baru kali ini juga dia merasa sebahagia ini seumur hidupnya. Belum mengenal Arka lebih jauh saja sudah membuatnya begini. Apalagi kalau dia sudah lebih jauh mengenal Arka?
Aletta berjalan menuju ruangan Arka yang sudah dia ketahui kemarin. Ya, Aletta tidak tanggung-tanggung dalam mencari informasi tentang lelaki pujaan hatinya itu. Sampai letak ruangannya pun Aletta sudah tahu. Dan karena itu Bi Inem sampai menunggunya dalam waktu yang sangat lama kemarin. Konyol.
"Hallo dokter Arka?" ucap Aletta saat melihat Arka baru saja keluar dari ruangannya.
Arka yang baru saja membalikkan badannya tentu saja sangat terkejut dengan kehadiran Aletta yang tiba-tiba itu. Arka heran kenapa gadis itu bisa hadir lagi di hadapannya.
"Kamu lagi. Ngapain sih kamu ke sini lagi?" tanya Arka.
"Mau kenalan sama kamu." jawab Aletta dengan sangat percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka & Aletta (END-COMPLETED)
General Fiction"Saya hamil anaknya Arka tante." Ucap Aletta pada Ibunda Arka. Degh.. ~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~ Kehidupan yang begitu pelik dialami oleh Aletta sejak kecil. Itulah yang membuatnya tumbuh menjadi seorang perempuan yang tidak bisa diatur. Aletta t...