Kisah Indah Bersama Mereka

79 16 10
                                    

Aku yang sedari tadi hanya duduk dan membaca beberapa buku dimeja belajarku.

Kali ini aku benar benar tidak fokus. Entah apa yang ada didalam pikiranku.

"Fokus dong ra, udah tinggal beberapa hari nih!" gumamku.

"Sebaiknya tidur aja kali ya? Apalagi besok ada jadwal untuk bertemu coach" lanjutku sambil membaringkan badanku dikasur.

Skipp pagi~~
.
.
.
.
.

"Bun, zahra berangkat dulu ya" pamitku.

"Eh.. Eh..  Main nyelonong aja makan dulu sonoo" seret seorang laki laki yang tak lain adalah kakakku. Yah kak erlang namanya.

"Keburu telat woii! Lepasin abangsatt!" kataku sembari melepas secara paksa kerah yang sedari tadi dipegangnya. 

"Dasar adek laknat lo ya!" kata kak erlang kepadaku.

"Biarin! gini gini juga ngangenin wlee" kataku sambil menjulurkan lidah.

"Kurang ajar lo dek! Awas aja kalo pulang ya!" ancamnya.

"Kak gak boleh ngomong gitu malu sama umur" jawab bundaku.

"Tapi bunn.. zahra itu ahh awas aja lo dek!" ucapnya yang mulai melirih.

Ayah yang dari tadi hanya menggeleng gelengkan kepala akibat ulah dua anaknya dipagi hari.

"Ayah berangkat dulu bun" kata ayah sembari meminum kopinya dan terburu buru.

"Iya yah hati hati" bunda yang mengecup tangan ayah dan ayah yang membalas kecupan tersebut dikening bunda.

Seperti inilah keluargaku harmonis dan rukun. Hanya saja anaknya tidak pernah akur.

Diluar itu semua memang kak erlang yang paling possesive terhadapku apalagi terhadap teman cowokku.

Tapi aku tau bahwa itu semacam perlindungan bagiku yang mungkin kak erlang tidak ingin ungkapkan secara terang terangan.

Skip disekolah~~
.
.
.

"Bagaimana ra, apa sudah dipahami ketentuan dan persyaratannya?" kata laki laki berbadan tegap itu, yah dia adalah coachku namanya coach aji.

"Iya saya sudah paham coach" jawabku.

"Yasudah kalo begitu, selanjutnya kamu baca materi materi yang sudah saya tulis disini" lanjutnya.

"Baik coach" jawabku.

Coach aji meninggalkan ruangan beserta aku yang ikut keluar dari ruangan itu dan segera menuju ruang kelas karena sebentar lagi bel masuk.

"Banyak sekali materi yang harus aku baca kali ini ya" batinku sambil berjalan menuju kelas.

Tiba tiba ada tiga orang yang menggagetkanku dari belakang.

"Hoiii diam aja kamu ra!" seru siswa perempuan yang tak lain adalah nabila.

"Apaan kamu bil suka banget ngagetin orang" kesalku.

"Pagi pagi udah kesel aja" rangkul rehan dari belakang.

"Gak kesel cuman banyak pikiran aja" jawabku datar.

"Sini aku semangatinn" berhenti dihadapanku lalu bertingkah konyol siapa lagi kalau bukan kevin.

"Hahaha kamu ada ada aja vin" tawaku saat itu.

"Gini dong senyum kan bagus" kata nabila.

"Iya iya hehe" jawabku.

Skip pelajaran bu ririn~~
.
.
.
.
.

Hujan Yang Tak Kunjung Mereda || RM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang