Selamat Tinggal Indonesia

65 17 4
                                    

Kevin terbangun dari tidurnya. Badannya serasa pegal semua karena tidur dalam posisi duduk. Ia pun tidak melepas pakaian semalam.

Kemarin ia menangis dalam dinginnya malam. Dia sangat rindu pada mamanya itu.

Dia berdiri dan berjalan menuju foto mamanya yang ia letakkan dimeja belajar.

"Mah, kevin udah jadi laki laki yang dewasa sesuai keinginannya mama." batinnya.

"Apa kali ini kevin boleh egois? meminta pada tuhan agar mengembalikan mama." ucap kevin sambil menatap sendu foto mamanya itu.

"Maafkan anakmu ini mah, ini pertama kalinya dalam hidup kevin. Yaitu membagi cinta kevin" ucapnya lagi.

"Yang dulu sepenuhnya untuk mama saja. Tetapi sekarang sedikit terbagi untuk seorang perempuan manis dan berharga bagiku. Namanya zahra mah." Lirihnya sembari tersenyum manis kepada bingkai foto mamanya itu.

"Ngelantur apa aku ini" kata kevin.

"Sehat sehat terus ya mah disana" ucapnya sembari menuju ke kamar mandi.

Kevin pun bersiap siap sebaik mungkin karena hari ini adalah hari terakhir ia bertemu zahra.

Mungkin ia akan sedikit atau bahkan sangat merindukan gadis itu. Gadis yang telah lama menjalin persahabatan dengannya.

Persahabatan yang dilandasi rasa satu hati itu. Ia tak pernah berharap memiliki hubungan lebih. Mungkin seperti ini akan lebih baik daripada zahra mengetahuinya.

Dia dan dua sahabatnya itu sepakat untuk ikut mengantar zahra kebandara. Melepas sahabatnya itu yang sekaligus gadis yang ia cintai, mungkinn..

---OoO---

Skip perjalanan~

.
.
.
.
.

Tepat pukul 07.00 wib mereka semua datang, tentu saja sahabatku. Baru kali ini melihat mereka sesedih ini.

Entah rasanya sangat berat sekali meninggalkan negara tercinta. Banyak orang yang kusayang berada disini.

"Ayah, bunda, kak erlang, nabila, rehan, dan yang terakhir kevin. Tetap bahagia dan terus tersenyum untukku. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku kali ini." ucapku.

"Biarkan zahra pergi sebentar untuk mengharumkan nama ibu pertiwi, selalu doakan zahra ya." Ucapku lagi pada mereka semua.

"Pasti nak" peluk bunda sembari menangisi putrinya ini.

Maklum karena aku dan bunda tidak pernah jauh apalagi dalam batas waktu yang lama.

"Jaga kesehatan disana, ayah dan kakak cuman bisa jaga dari sini ra" peluk ayah dan kak erlang sesaat.

Setelah ayah dan kak erlang melepas pelukannya, nabila menyambarku.

Tubuhnya yang mungil itu memelukku. Menangisiku karena katanya akan sepi jika tidak ada aku.

"Zahraaa, jaga dirimu disana. Jangan lupa hubungi aku selalu hikss" tangisnya yang tertuju untukku.

"Kami disini selalu mendoakanmu ra" balas rehan sambil memeluk kami berdua.

"Cepet balik dan jangan lupa bawa kebanggaan untuk negara ini ra." sahut kevin tak lupa ia memeluk kami bertiga yang sedang dalam mode alay.

Rasanya sedikit aneh, kami yang menangis dan saling peluk ini. Jarang untuk menangis apalagi waktunya bersamaan.

"Terimakasih tuhan, telah memberi zahra sahabat sebaik mereka dan keluarga seharmonis ini." Batinku.

---OoO---


"Zahra pamit yaa!!~~" ucapku.

"Jaga kesehatan kalian semua" lanjutku.

"Doain zahra selalu yaaa" lambaiku dan menuju kearah pesawat landing.

Mereka melepasku sambil tersenyum. Berharap bahwa aku membawa suatu kebanggaan untuk negara tercinta.

Banyak pasang mata yang kuamati seperti berat melepasku.

Hanya sebentar kok, zahra akan segera kembalii..

"Ayo ra, jangan lengah kali ini harus siappp tempurrr!!" Lirihku penuh semangat.

Aku naik keatas pesawat serta aku merasakan mereka memandangiku dari kejauhan dengan sendu sekaligus bangga terhadapku.

Kali ini ceritaku hanya sebatas ini, berharap akan ada cerita yang dapat diceritakan kembali.

Indonesia selamat tinggal, doakan saja zahra dapat membawa pulang nama baik beserta kebanggaan dan mengukir sejarah diusia muda.


.
.
.
.
.

Jangan lupa klik votenya teman teman, agar aku semangat updatenya!!😗❤

Hujan Yang Tak Kunjung Mereda || RM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang