Seoul I'm Coming

101 17 23
                                    

Akhirnya aku tiba di bandara kota Seoul, perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan.

Aku dan anak lelaki itu yang juga menjadi delegasi indonesia segera menuju ke Stadium Olimpyc Seoul bersama menteri pendidikan dan kebudayaan.

Skip perjalanan~~

.
.
.
.
.

Kami datang tepat waktu, duduk ditempat yang telah disediakan.

Mendengarkan beberapa peraturan serta tata tertib selama mengikuti perlombaan.

Aku tak begitu kesusahan dengan bahasa yang digunakan. Karena mereka menggunakan bahasa indonesia.

Ya bisa dibilang bahasa indonesia memiliki kasta yang sama dengan bahasa inggris.

Bahasa indonesia sudah go internasional dan aku sangat bangga menjadi generasi muda dari bangsa ini.

Acara tersebut dihadiri beberapa tamu vip dunia. Seperti presiden setiap negara yang ikut berpartisipasi dalam ajang ini.

Suasana begitu berbeda dari biasanya. Rasanya mencekam, dengan aura para delegasi yang begitu serius.

"Rasanya seperti ini berkumpul dengan orang orang yang IQ nya diatas rata rata ya" batinku.

"Kamu merasakan hal yang sama tidak?" tanya lelaki itu, yah namanya davin dia delegasi dari indonesia sama sepertiku.

"Iya rasanya seperti ini kalau dekat dengan orang yang jenius" jawabku.

"Baru kali ini aku merasakannya" ucapnya.

"Sama kok" jawabku.

"Oh iya kamu asal dari mana?" lanjutku.

"Aku dari surabaya, kalo kamu?"jawabnya serta berbalik tanya kepadaku.

"Nyatanipun tiang jawi" (orang jawa ternyata) sahutku.

"Sampeyan jawi pundi?" (kamu jawa sebelah mana?) tanyanya.

"kula asli jawi yogyakarta" (aku asli orang jogja) jawabku.

"Owalah gitu" davin.

"Semoga saja bisa bawa kebanggaan buat negara kita ya, mohon bantuan untuk kedepannya." ucapnya.

"Fightingg!! Indonesia bisaa" ucapku penuh semangat yang membara.

"Hehe jangan keras keras, kamu jadi pusat perhatian tuh." davin.

"Ahh maaf kelepasan." jawabku sambil tertawa kaku.

"Dengerin dulu tata tertibnya jangan asik sendiri." tegur coach aji kepada kami berdua.

Kami pun hanya terdiam karena ucapan coach aji yang terlihat sangat memperhatikan jalan perlombaan tersebut.

"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Michael Harsoon Ketua PBB tahun ini."

"Kami menyelenggarakan ajang perlombaan berupa speech contest international yang merupakan ide dari UNESCO serta UNICEF."

"Kami harap ajang perlombaan ini bisa membuka wawasan bagi generasi muda berkaitan tentang pentingnya untuk speak up terhadap isu sosial dan masalah lainnya."

"Lomba ini akan membahas tentang berbagai permasalahan diseluruh penjuru dunia. Dan tugas kalian, harus bisa mencari cara untuk menangani persoalan tersebut."

"Kita akan berdiskusi dengan berbagai cara dan berbagai pandangan."

"Mencoba menganalisis satu persatu persoalan secara terperinci yang bertujuan untuk menuntaskan masalah dunia."

Hujan Yang Tak Kunjung Mereda || RM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang