21

6.8K 865 297
                                    

'


˗ˋˏ钟Ᏼᥙᥣᥣᥡเᥒg - Ꮓhꪮᥒg Ꮯhꫀᥒᥣꫀ☽⋆゜
❍┊✦ ·  ·  ·  ──────── ·  ·  · ✦┊❍








Sekolah sudah sepi, tapi rara masih berada di sekolah karena bu sunmi meminta bantuan. Sebenarnya rara ingin menolak, tetapi bu sunmi sangat membutuhkan bantuan nya.

Sekarang rara sedang berada di perpustakaan, rara di beri tugas untuk mengoreksi tugas anak kelas ipa 2... Sedangkan bu sunmi pulang untuk mengantarkan anaknya ke dokter.

"Ayok buruan anjir" bisik seseorang kepada teman nya

"Pelan pelan bego! Jangan sampe ketahuan" tegur teman nya yang lain.

'Duk'

Suara kursi yang tidak sengaja di senggol oleh seseorang, dan itu membuat rara tersadar dan melihat ke arah kursi tersebut.

"Kalian?" ucap rara kaget

"Ah lu bego banget sih! Udah gua bilang pelan pelan juga" oceh teman nya

"Udah buruan tangkep. Si hira sama senja udah nunggu"

Lana, erin, dan juga hena langsung menangkap dan membawa rara ke rooftop.

"Aw sakit.. " rintih rara

"Diem anjir, jangan bikin susah napa" ucap lana sambil menguatkan genggamannya dan membuat rara meringis sakit.

"Yuhuu kami datang" kata erin yang di sambut baik dengan hira dan senja

"Akhirnya datang juga kalian. Eh ada rara juga ya? Ngapain kesini? Mau gabung sama kita?" ucap hirata dengan segala dramanya.

"Lepasin! Aku mau pulang" rara terus saja berusaha meleaskan nya. Tapi tidak bisa, dia hanya sendiri dan kedua tangan nya di pegang erat oleh lana dan hena.

"Jangan buru buru dong, kita seneng seneng dulu yuk. Oh iya kita belum kenalan secara resmi juga loh" kata senja sambil melangkah mendekati rara

"Aku mau pulang... Tolong lepasin aku" pinta rara kepada mereka

"Lu gak boleh pulang sebelum main sama kita!" ucap hirata lalu menarik rambut rara secara kasar

"Ra kita main salon salonan yuk" ajak senja yang sudah memegang pelatan make up nya. Dan hirata yang sedang memegang gunting di tangannya.

"Aku gak mau! Lepasin aku" berontak rara. Lana yang sudah capek pun langsung mengikat nya di tiang yang berada disana.

"Huh, gini kan cakep" ucap lana sambil tersenyum

"Lepasin atau aku teriak?!" ancam rara sambil berusaha untuk melepaskan ikatan tersebut.

'Plak'

1 tamparan mendarat dengan mulus di pipi kiri rara.

"Bisa diem gak bangsat?!" ucap hirata yang telah terpancing emosi

"Dah lah gua mau berkarya dulu" kata senja yang maju ke arah rara.

Rara tidak bisa memberontak, karena kepalanya di pegang kuat oleh lana. Lana ini paling muda dan memiliki badan yang lebih kacil dari yang lain. Tetapi tenaga nya sangat kuat, sampai sampai rara tidak bisa berkutik karena nya.

"Waw karya lu bagus juga" puji hena

"Oiya dong, nih siapa lagi yang mau nyempurnain nya?"

"Gua" sahut erin lalu mengambil alat make up yang ada di senja.

Bullying °•Zhong Chenle•°[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang