41

4.5K 568 256
                                    

'



˗ˋˏ钟Ᏼᥙᥣᥣᥡเᥒg - Ꮓhꪮᥒg Ꮯhꫀᥒᥣꫀ☽⋆゜
❍┊✦ ·  ·  ·  ──────── ·  ·  · ✦┊❍








Disini lah mereka berkumpul– Alumni SMNeo angkatan 20 berada. Tidak semua yang datang, hanya beberapa perwakilan kelas mereka dulu. Tapi untuk kelas Mipa 1 siswa-siswi wajib datang semua 'kecuali chenle'.

Tidak hanya angkatan 20 SMNeo saja, tetapi ada beberapa perwakilan kampus juga yang hadir, dan beberapa guru serta dosen.


"Jen, jaem, sung... Maafin gua, ini semua karena gua. Maafin gua" lirihnya

"Udah chan ini gak sepenuhnya salah lu kok" felix sebagai teman yang baik berusaha untuk menenangkan haechan.

"Enggak lix! Ini semua karena.. Gua.. Hiks" isaknya yang terus menyalahkan dirinya sendiri

"Chan gua emang gatau kejadian pastinya, tapi gua cuman mau bilang kalo ini semua udah takdir" tutur renjun

Jujur saja, ketika renjun terbangun dia seperti orang idiot yang kebingungan. Pasal nyaㅡ setau-nya, mereka sedang berada di mobil untuk pulang ke rumah chenle. Namun ketika terbangun dia sudah ada di rumah sakit dan langsung mendapati kabar buruk.

'Di capt sebelumnya renjun tertidur sepanjang perjalanan, cuman jeno yang kebangun sebelum kejadian.'

"Sudah nak, benar kata renjun ini bukan salah kamu tapi ini sudah catatan takdir dari tuhan"

"Maafin haechan ya om, tante"

Para orang tua menganggukan kepala sebagai jawaban, bagaimana pun juga mereka harus ikhlas.

"Kalo begitu kami duluan ya"

Begitu para orang tua serta guru dan dosen pergi, siyeon langsung menangis di pelukan rara.

"Jen lu jahat banget ninggalin gua.. Katanya lu.. Hiks.. Mau la- lamar gua.. Hiks"

"Sabar ya siyeon, kamu harus ikhlas. Bukan hanya kamu yang kehilangan.. Tapi kita semua disini juga merasa kehilangan mereka" ucap rara sambil mengusap punggung siyeon

"Jaem, sampai kapan pun gua gak bakal lupain lu. Lu itu teman seper- goblokan gua yang paling the best. Lu juga jangan lupain gua ya disana"

"Jen, makasih untuk semua sikap dan perhatian lu ke kita. Lu udah jaga kita layaknya saudara lu... Ya walaupun akhir-akhir ini lu meresahkan banget karena nyamain gua sama si donghyuck Nct, setelah gua pikir-pikir masih cakepan gua"

"Dan buat lu sung, lu bocah yang dewasa menurut gua. Umur tuaan gua tapi sikap dewasaan lu. Makasih juga udah mau nemenin gua mabar walau itu tengah malam.. Kalo disana lu mabar jangan ganti id nya terus ajak gua juga ya"

Hyunjin yang awalnya merasa terharu, kini berubah menjadi kesal karena kalimat akhir temannya itu. "Lu kecelakaan makin bego ya chan?"

"Dower dilarang bacot"

Setelah semua selesai, mereka pun pergi dari area makam untuk pulang.









Rara tidak langsung pulang, ia bersama siyeon, haechan, dan renjun kini menuju rumah sakit kembali.

Sesampainya mereka di depan salah satu ruangan, dokter keluar dari dalam ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya rara

Sang dokter menghela napas, "Pasien masih kritis dan belum menunjukkan tanda-tanda kesadaran dari koma" ucap sang dokter, dan dapat di lihat raut wajah ke 4 remaja yang ada disana menunjukkan ekspresi kecewa dan khawatir

Bullying °•Zhong Chenle•°[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang