'
˗ˋˏ钟Ᏼᥙᥣᥣᥡเᥒg - Ꮓhꪮᥒg Ꮯhꫀᥒᥣꫀ☽⋆゜
❍┊✦ · · · ──────── · · · ✦┊❍Setelah 2 hari absen, hari ini chenle kembali masuk sekolah. Dirinya telah siap jika teman-temannya akan marah-marah tidak jelas.
Ketika masuk kelas semua pasang mata sudah fokus ke chenle dan itu membuat chenle risih.
"Gak usah gitu liatnya, gua tau kalian kangen sama gua"
"Pede banget" gumam hyunjin lalu fokus pada gamenya kembali.
"Gak usah ya lu duduk sama gua!" ketus jaemin dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Yaudah gua duduk sama soobin aja" ucap chenle, lalu memutar arah menuju bangku soobin.
"Bomin gak masuk kan? Gua duduk sama lu ya" soobin cuman mengangguk saja dan kembali menidurkan kepalanya di atas meja.
"Gak niat sekolah banget lu"
"Sejak kapan gua sekolah pake niat? Gua mah enakan tidur di rumah" mendengarnya chenle hanya menggeleng kepala
"Woi! Kok lu duduk sama soobin?!" tanya jaemin yang menghampiri bangku mereka
"Kan tadi lu gak bolehin gua duduk disana" kesal chenle
"Ah.. Lu mah gak peka" dengus jaemin kesal
"Sumpah, lu lama-lama kek anak cewe anjir" timpal daehwi
"Bacot"
"Maklum lah, si uke lagi pms" ucap jeno yang mendapat tatapan sinis dari jaemin.
🐬
Ketika murid-murid ke kantin untuk mengisi perut, tidak dengan chenle yang kini sedang melakukan sidang. Iya, sidang dadakan yang mana chenle sebagai pelaku, jaemin sebagai penuntut, haechan sebagai hakim, jeno dan jisung sebagai saksi, dan renjun sebagai penyimak setia.
"Ekhm... Bisa kita mulai?" tanya haechan yang sedang mendalami peran
"Heh le! Kenapa lu ke london gak bilang-bilang sama kita?!" tanya jaemin ngegas
"Napa lu langsung ngegas! Sabar dakjal!" saut renjun. Niatnya hanya menjadi penyimak tapi emosinya seolah-olah di pancing oleh jaemin.
"Tolong kepada saudara jaemin untuk tenang"
Ketika jaemin sudah tenang haechan pun melanjutkannya. "Kepada saudara chenle, bisa jelaskan alasan anda pergi ke london tanpa memberitahu siapa pun?"
"Kok gua rada kesal ya liat haechan kek gini" bisik jisung ke jeno
"Sama gua juga" balas jeno
"Lanjut napa!"
Chenle mengambil napas lalu membuangnya sebelum menjawab. "Ya gua ke london karena mau liat ke adaan rara. Lagian lu pada gak ada yang mau kesana kan?"
Jaemin menonyor kepala chenle sampe chenle meringis. "Pala lu! Gua mau ke sana ya nyet! Cuman lu nya gak bilang ke gua" protes jaemin
"Ya kenapa lu gak nyusul?!"
"Kan udah gua bilang.. Ganja gua belum laku jadi gua enggak ada duit" balas jaemin yang kesal
"Tau lu le, harusnya lu ngertiin dong dompet kita yang butuh pertolongan darurat" sahut jeno membela jaemin
"Kok lu bela jaemin?" tanya jisung
"Ya biarin aja"
Jisung tampak berfikir sebentar lalu mengangguk. "Yaudah lu bela jaemin, gua bela chenle"
"Ngapain lu bela chenle, bego?!" timpal renjun
"Ya biarin aja" ucap jisung enteng yang meniru jeno tadi
"Jadi ini mau gimana dah? Gua gak tau jadi hakim nihhh" ucap haechan yang bingung
"Lu suka rara?" tanya jaemin tiba-tiba
Semua diam, karena keadaan kini menjadi lebih mencekam.
"Nanya siapa?" tanya haechan
"Ya ngerasa aja lah gua nanya ke siapa" jaemin melirik chenle sekilas
"Kalo gua suka rara kenapa?" semua sempat kaget mendengarnya, namun tidak dengan jaemin.
Jaemin tersenyum remeh sambil memandang chenle. "Udah gua tebak sih" ucapnya lalu membuang muka, melihat kemana saja asal tidak ke chenle.
"Dari gelagat dan perlakuan lu itu udah ngebuktiin semuanya" ucap jaemin.
"Dari kapan?" tanya renjun
"Yang pastinya sebelum kalian kenal dia" balas chenle
"Oh jadi gua kalah start nih? Harus mundur gak nih gua?" decih jaemin
"Astagaa.. Jangan sampe karena cewe lu berdua berantem!" peringat jeno ke sahabatnya tersebut
"Gua mantau aja lah" ujar renjun yang terlalu malas ikut campur dengan urusan mereka
"Selesain dengan kepala dingin, jangan ada baku hantam" ucap haechan sudah was-was
"Lu gak perlu mundur. Biar nanti rara yang milih mau sama siapa" ucap chenle lalu berdiri dan berjalan pergi dari kantin.
"Aduh pusing pala gua" gumam jisung
"Minum baygon, gua ada di rumah mau gua bawain?" tawar jeno yang langsung mendapat pukulan di bahunya
"Lu kalo mau dapet nasi kotak bilang dong! Gak gini caranya" ketus jisung kesal
"Udah elah gak usah bercanda, lagi serius juga ini" peringat renjun
Jaemin berdiri dan ingin melangkah pergi dari sana
"Mau kemana lu?" tanya haechan
"Nyebat"
"Ckck, tak patut kau" ucap jeno dan tidak di pedulikan oleh jaemin.
🐬
Setelah dari kantin chenle lebih milih untuk ke kelas dan mengambil tas miliknya. Lalu dia pergi ke belakang sekolah untuk memanjat tembok yang biasa di gunakan oleh anak-anak untuk bolos.
Chenle terlalu malas untuk berada di sekolah, lebih baik dia pulang dan tidur di kasur ke sayangannya.
Begitu berhasil lolos, chenle segera berlari mengambil motor miliknya di warung dekat sekolah. Sengaja parkir disana agar lebih enak bolosnya.
"Mau kemana kamu?" tanya seseorang yang membuat chenle kaget
Chenle berhentu dan melihat siapa orang tersebut.
"Harusnya gua yang nanya, ngapain lu disini?" tanya chenle ke rere
"Ya saya ngikut kamu lah. Saya mau nanyain tentang rara ke kamu, gak ada penolakan." balasnya penuh penekanan
Chenle hanya dapat bersabar lalu melanjutkan jalannya
"Yaudah ayo buruan" ucapnya lalu rere langsung mengikutinya dari belakang.
❍┊✦ · · · ──────── · · · ✦┊❍
©Jae_sungO2
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullying °•Zhong Chenle•°[✔]
Teen Fiction"Chenle lepas! Aku takut mereka akan melakukan sesuatu ke aku nanti" -Rara "Kamu gk usah takut ada aku yang akan lindungin kamu" -Chenle Start [2 september 2019] Finish [19 desember 2020] 〘 ❚❚ ❚❘❙❚ ❙❚ ❘❚❙❘ 〙 ©Jae_sungO2 # 30 in chenle [30/0...