ଘ⸙͎ ; 16

862 230 62
                                    

✵       · ˚  ⊹  ⊹     ✧    ˚  ✵  ·   ⋆  *  * ˚    ✫        ⋆   ✵  * ·  ✷ 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✵       · ˚  ⊹  ⊹     ✧
   ˚  ✵  ·   ⋆  *  * ˚    
✫        ⋆   ✵  *
·  ✷  .         ·  ✵ 
·  ✧ · ·     .   ✹


⠀⠀⠀⠀Aku mendengus. Buku yang berada dalam genggamanku sekarang masa pinjamnya sudah habis, jadi yang harus kulakukan adalah mengembalikannya ke perpustakaan.

Letak perpustakaan itu diujung sebelah barat, melewati kelasnya si Taehyung itu. Bukan apa-apa, semenjak insiden anu kita kemaren, aku jadi kayak canggung gitu.

Jelas aku baper.

Lagian orang waras mana yang gak baper digituin Taehyung? Aku gak tau hubungan kita sekarang itu tuh kayak gimana. Taehyung juga gitu-gitu aja, kayak enggak menganggap kejadian tempo lalu itu menjadi sesuatu yang special. Aku jadi bingung.

Beberapa rumor sudah beredar dari kuping-kekuping kalau Taehyung sedang melakukan pendekatan padaku. Tapi kurasa, dia masih biasa aja. Masih centil, enggak keliatan kayak serius deketin aku atau definisi pendekatan emang kayak gitu? Aku gak ngerti.

Pokoknya aku gak ngerasa Taehyung itu serius sama aku.

Jadi, untuk menghindari masalah yang enggak aku inginkan, aku memutuskan untuk putar arah melalui jalan timur. Namun apesnya, aku baru sadar koridor yang aku lewati sekarang itu ada kelasnya Jungkook.

"Nyari Jungkook ya, kak?"

Tuh kan! Baru juga diomongin.

Langkahku langsung terhenti. Sekonyong-konyong kepalaku menoleh kesumber suara. Aku mendapati presensi cowok berdiri didaun pintu enggak jauh dari tempat aku berdiri sekarang.

Aku kenal cowok itu. Kemaren aku liat dia lagi ngantin berdua sama Jungkook. Mungkin aja temannya.

"Enggak." Aku menggeleng. Sempat kulirik buku dalam dekapanku. Semoga aja dia peka.

"Gak usah malu gitu, anaknya ada di dalem tuh." Tunjuknya dengan bibir. Mengabaikan gelenganku dan malah mendadak saja berteriak kedalam kelas.

"WOY JUKI ADA KAK JOY NIH!"

Aku jelas gelagapan ditempat saat namaku disangkut pautkan.

"Ih engga! Aku gak bilang nyari Jungㅡ"

Masya Allah, cakep banget.

Mataku berasa dicuci pakai bayclin saat liat Jungkook berdiri disamping temannya tadi. Senyumnya manis banget, dua giginya yang didepan keliatan kayak kelinci.

"Kenapa kak?"

Tanya Jungkook masih dengan senyumnya yang semanis tadi. Bak madu elvis.

Tapi ngomong-ngomong aku belum nyobain madu elvis.

"Mau balikin buku keperpus." Balasku. Udah gelisah karna aku gak nyaman dengan siul-siulan samar didalam sana.

"Mau ditemenin itu, Juk."

"Hah? Hah?"

Aku panik. Meskipun teman Jungkook itu berbisik, aku cukup mendengarnya dengan jelas.

"E-nggak, ngeyel tuh!"

Temannya Jungkook malah ketawa-tawa sambil merangkul cowok disampingnya itu. Aku jadi memberut, udah beneran kayak orang bego didepan mereka.

"Aku permisi."

Pamitku canggung. Menarik bukuku sampai setinggi wajah dan menutupinya sembari berlalu pergi.

"KAK JOY!"

Ya Allah apalagi sih?

Aku berbalik. Menyungging senyum canggung setelah tiga langkahku terhenti.

"Dapat salam dari Yadi!"

Alisku hampir terpaut mendengar ucapan Jungkook. Aku gak kenal siapapun sama yang namanya Yadi.

"Yadi siapa?"

"Yadiriku."

Aku mules.

╰──༄ ‧₊˚──────ℰɴɪɢᴍᴀ─────── ❨ ੭♡੭ ❩

Aku mau minta maaf karna kemaren gak jadi double update, huhuhu sekarang mood gampang banget jatoh, maaf ya. Jadi aku ganti double updatenya hari ini sekalian. Beneran entar malem mau ku up. Janji, kali ini gak php.

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang