ଘ⸙͎ ; 23

777 175 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


· *    ⋆    
      *
  ⊹          
      *    * *  
.  · ✵          ✷   ·  
     *      ✫ .


⠀⠀⠀⠀"Loh Jen, kamu mau kemana?"

Aku meraih tangan Jennie yang hampir beranjak dari duduk manisnya. Bukannya menurut cewek itu malah buru-buru melepaskan kukunganku lalu meraup semua bekalnya diatas meja. Setelah kembali mengepak bekalnya lalu memeluk kotak itu didepan dada, dagu Jennie menujuk kearah kursi depanku.

Aku menoleh dan langsung disuguhi wajah Taehyung yang sedang bertopang dagu dikepalan tangannya. Kedua ujung bibirnya tertarik keatas, aku melihat ia tersenyum manis, namun otakku merekam hal tersebut seperti hal yang menyebalkan.

"Siang, manis." Sapanya seringan angin.

"Aduh keselek." Setelah berucap seperti itu, Jennie bergegas pergi sebelum aku sempat mencegatnya kembali.

Aku mendengus. Aku enggak dalam suasana yang baik buat terlibat percakapan dengan cowok ini. Aku jadi teringat beberapa kejadian menyebalkan saat bersama dengannya.

"Malam minggu sibuk gak?"

Aku menatapnya sebentar lalu beralih kearah jam tangan yang melingkar ditangan kiriku. Waktu istirahat masih lama dan cowok itu sepertinya juga akan menghabiskan waktu istirahatnya disini.

"Sibuk." Balasku sambil menyendok sayur kedalam mulutku.

"Sibuk ngapain?" Terselip nada kecewa disana.

"Nonton Boruto."

Aku bisa mendengar suara dengusan Taehyung sampai ketelinga. Cowok itu menarik tangannya lalu menggerakan badannya sedikit condong padaku.

"Mending nonton bareng sama gue."

Aku menatap Taehyung sebentar. Tawarannya cukup menggiurkan bagi orang yang gak ada teman buat malam mingguan sepertiku. Namun sekali lagi, aku enggak dalam suasana yang baik buat terlibat dalam satu frekuensi dengan makhluk satu itu.

"Engga."

"Gue yang bayarin, dari tiket, terus makan, terus jajanin lo juga." Taehyung lagi-lagi memberikanku tawaran menggiurkan. "Janji! Lo bisa pegang janji gue."

Aku diam sejemang. Tawaran seperti itu patut diperhitungkan terlebih Taehyung ini tajir melintir. Tapi, ditengah-tengah aku berpikir, kejadiaan saat Taehyung berjanji ingin mengajak aku pulang tempo lalu melitas begitu saja. Masih melekat hangat dipikiran saat dia membatalkan janjinya sepihak dan malah pulang dengan mantannya. Enggak menutup kemungkinan, Taehyung akan kembali berlaku begitu.

"Janji kakak manis banget, boleh ku jadiin takjil?"

Taehyung memberut, mungkin rada kesal dengan balasanku, tapi siapa juga yang peduli?

Aku kembali memakan bekalku yang masih bersisa setengah. Aku sempat melihat pergerakan Taehyung yang merogoh sesuatu didalam saku celananya.

"Yakin gak mau?"

Taehyung menyodorkan E-tiket bioskop yang terpampang jelas dilayar handphonenya. Aku mendongak dan sebelum sempat aku membalas, Taehyung buru-buru menyela perkataanku.

"Lo ngincer sepatu 'itu', kan?"

Dengan penekanan kata itu, Taehyung sukses membuatku merubah niat awalku.

"Kakak mau beliin?!"

Aku gak bisa menahan diriku. Aku malah bersorak dan mendekat kedepannya. Aku gak tau kenapa bisa semurah ini.

"Tergantung."

Cowok itu lalu menyimpan handphone-nya seraya kembali menopang dagu dikepalan tangan sambil menatap wajah antusiasku.

"Jadi, lo mau nonton bareng gue kan?"

Demi sepatu, gak ada alasan yang bisa buat aku menolak tawarannya.

"Iya."

Taehyung tersenyum, lantas melarikan sebelah tangannya yang lain untuk mengusap pucuk kepalaku.

"Manis banget kesayangan Taehyung."


╰──༄ ‧₊˚──────ℰɴɪɢᴍᴀ─────── ❨ ੭♡੭ ❩

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang