ଘ⸙͎ ; 17

943 227 71
                                    

·     *  ˚     ⋆     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

·    
*  ˚     ⋆     .  ⊹ 
·        ✵   * *    
    ˚   ˚  .   
      ✺        .


⠀⠀⠀⠀"Loh loh loh, kok kamu main balik aja?!"

Aku buru-buru menarik tali ransel yang melekat dibahu Jimin. Cowok itu sudah pakai helm, sudah pakai jaket denim andalannya, sudah naik keatas motor dan siap menggas kendaraan yang sering berdua kami pakai kemana-mana.

"Lo pulang sama Taehyung, dia gak ngasih tau lo?"

Kningku mengerut, lantas merogoh handphone dalam saku almamaterku. Pesan dari Taehyung masuk beberapa menit lalu dan aku gak sadar.

"JIMIN IH TUNGGUIN DULU KEK!"

Jimin menggas motornya gitu aja, meninggalkan aku diparkiran seorang diri. Cowok itu sempat berbalik kearahku.

"GUE MAU JEMPUT SEULGI, LO TUNGGUIN TAEHYUNG AJA!"

Lalu dia menghilang dibelokangan lahan parkir dan sekarang aku berdiri seorang diri kayak orang hilang. Kawasan parkiran sekolah masih ramai karna belum genap sepuluh menit berlalu semenjak bel pulang dibunyikan. Ditengah keramaian, aku mencoba mencari keberadaan Taehyung.

Kurasa, aku gak harus sembunyi-sembunyi kayak kemaren. Kata Jennie kalau aku menjauh, gimana Taehyung mau deketin. Rada malu sebenernya, tapi omongan Jennie ada benarnya. Sekarang aku memang sedikit banyak berharap pada satu umat itu.

Aku memilih bersandar pada tiang dekat lahan yang selalu Jimin pakai ketika memarkir motornya. Taehyung barusan juga mengabariku untuk menunggu disini.

Aku berniat menghubunginya untuk memastikan, barangkali cowok itu lupa karna bermenit-menit aku menunggu, batang hidungnya gak muncul-muncul juga. Namun niat itu ku urungkan ketika mataku menatap lurus kedepan.

Dari kejauhan aku bisa melihat Taehyung tengah tertawa sembari tangan kanannya merangkul bahu cewek yang enggak aku kenal. Ia berjalan menuju parkiran mobil dibagian ujung kiri. Parkiran mobil dan motor itu dipisah bersebrangan. Jaraknya terpental cukup jauh dari posisi aku berdiri sekarang.

Kulihat ditengah sibuknya cowok itu tertawa, kepalanya menunduk dan tangannya yang bebas terlihat mengetikan sesuatu dilayar handphonenya.

Sayangnya Joy 💜💚
Maaf gue gak bisa pulang bareng lo, gue pesenin grab aja gak papa ya?

Aku gak tau, kenapa mendadak aku merasa mendidih saat pesan Taehyung masuk. Kesal? Jelas. Pengen teriak namun aku masih waras.

Kepalaku menunduk, meremas kuat handphone dalam genggamanku sementara nafasku mulai gak beraturan.

"Kak Joy?"

Aku mendongak dan saat itu pula wajah Jungkook berada didepanku. Keningnya berkerut kebingungan menatapku.

"Gak pulang? Ditinggal bang Jimin ya?"

Aku memberut, gak bisa mengendalikan ekspresi kesalku. Jadi dengan satu hentakan keras, kutarik tangan Jungkook lalu melangkah pergi dari posisi awalku.

"Kamu sibuk gak?!" Aku berusaha mengatur nafasku yang memburu, gak kupedulikan Jungkook yang berjalan dibelakangku, aku masih menyeret tangannya. "Jalan yuk? Kemana aja pokoknya!"

Kugigit bibirku gusar. Mataku terasa panas, aku gak tau kenapa aku mendadak jadi cengeng begini.

"Motor kamu yang mana?!"

Aku berhenti. Buru-buru mendongakkan kepala dan menyapu kasar mataku dengan sekali gerakan. Sial, cuman gara-gara begitu aku hampir aja menangis.

Setelah menarik nafas dengan kuat. Kusapu pandanganku pada motor-motor yang masih berjejer rapi didepan sana.

"Gue bawa mobil."

Kudengar Jungkook terkekeh geli. Cowok itu lantas beringsut kedepanku. Mengusak poniku dengan lembut dan membenarkan tali ransel ku yang merosot dari bahu kananku.

"Mata kakak merah, lagi sariawan ya?"

Keningku menyerit. Jungkook masih gak melunturkan senyuman yang melekat dibibirnya. Aku mendengus mendengar pertanyaannya yang gak masuk akal. Aku yang kesal malah tambah makin kesal.

"Ya enggalah."

"Jadi bisa makan dong?" Aku makin kebingungan.

"Bisa."

"Yaudah yuk makan bareng, mau dimana?"

Cowok itu dengan gerakan cepat meraih handphone dalam genggamanku. Mematikan handphone yang kini sudah berada dalam kuasanya. Kulihat Jungkook menyeringai singkat menatap pada benda pipih itu.

Lalu dia meraih bahuku, membalikkan tubuhku dan dengan gerakan gesit handphone ku yang barusan dia matikan, dia taruh ke dalam ransel milik ku.

"Makan apa aja ya?" Tangannya merangkul bahuku, lalu mendorongnya untuk berjalan menuju parkiran mobil paling ujung kanan. "Gue traktir."

╰──༄ ‧₊˚──────ℰɴɪɢᴍᴀ─────── ❨ ੭♡੭ ❩

Siap-siap.

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang