part 7

33.5K 1.8K 62
                                    

Kenzie kini sedang berbaring bosan di tempat tidurnya, kaki kirinya yang terkilir di taruh ke bantal. Dia sekarang tidak bisa sekolah dulu, mungkin selama 2 minggu sampai kakinya mendingan.

Daddy-nya melarangnya untuk keluar dari kamar bahkan dari ranjang pun dia harus meminta bantuan dari bodyguard atau keluarganya kalau mau ke kamar mandi.

Kenzie menghela nafas kasar, handphone-nya bahkan rasanya juga membosankan.

Cklek

Suara pintu kamarnya yang terbuka membuat Kenzie menolehkan kepalanya, ternyata kak Austin.

"kakak~" Kenzie merentangkan tangannya ke arah kakaknya, Austin menyambut Kenzie lalu memeluknya.

"kenapa, hm?" tanya Austin seraya mengelus lembut rambut Kenzie.

"Aku bosan, kak." adu Kenzie mendongak menatap Austin dengan tatapan memelas agar kakaknya itu bisa berbaik hati membawanya keluar.

"terus kamu maunya apa?"

"mau keluar kamar, kak. Boleh ya, kak?"

Austin menghela nafas kasar, "kamu kan sudah dilarang daddy keluar kamar, baby."

"tapi aku mau keluar, kak." rengek Kenzie, dia bisa mati bosan karena berdiam diri di atas tempat tidur selama 2 minggu tanpa keluar dari kamar.

"tidak bisa, baby." ucap Austin dingin. Kenzie mengeratkan pelukannya karena nada dingin Austin, menundukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca.

"maaf, kak." Ucap Kenzie takut-takut, dia selalu merasa takut mendengar nada dingin dari keluarganya kalau dia membantah atau melanggar perintah mereka.

Austin mencium puncak kepala Kenzie, sadar kalau adiknya itu mulai menjadi takut dengannya. Sebenarnya dia tidak bermaksud membuat Kenzie takut kepadanya, hanya saja dia tidak suka mendengar Kenzie membantah.

"iya, kakak maafin." ucap Austin seraya terus mengelus rambut lembut Kenzie.

"sekarang kamu tidur ya, baby."

"eung~ nggak mau tidur, kak." tolak Kenzie mengdusel-duselkan kepalanya ke perut kakaknya yang keras, dia ingin melakukan hal lain selain terus menerus tidur.

"nonton film mau, baby?"

Kenzie mendongak menatap Austin, mengangguk semangat sambil tersenyum manis.











•••••



Kenzie memakan makanannya dengan lahap yang di suapkan Shella, Shella tersenyum melihat pipi anaknya yang penuh dengan makanan.

"kamu lapar banget ya, baby?" tanya Shella seraya melap pinggir mulut Kenzie yang terkena makanan.

"iya, mommy." jawab Kenzie mengambil air putih dari atas nakas dan meminumnya.

Shella terus menyuapi Kenzie sampai makanan yang ada di piringnya habis, lalu meletakkan piring bekas Kenzie ke atas nakas. Mengambil obat yang sudah di siapkan untuk anaknya, Kenzie menggeleng melihat mommy-nya mengambil obat.

"nggak mau minum obat, mommy."

"kamu harus meminumnya, baby. Mau cepat sembuh kan?" ucap Shella lembut tapi terdengar tegas.

Kenzie kembali menggeleng keras, menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"nggak mau."

"baby, minum obatnya ya sayang. Sebentar saja kok, baby." bujuk Shella sambil mencoba menyingkirkan tangan Kenzie yang menutupi mulutnya. Tapi Kenzie tetap tidak menyingkirkan tangannya dari mulutnya.

my protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang