"apa orang itu sudah datang, Gior?" tanya Enzo kepada Giordano sambil terus memandang botol kecil yang ada di atas mejanya dengan pandangan datar.
"belum. Kupikir sebentar lagi." jawab Gior seraya melirik ke arah jam tangannya. Seharusnya beberapa menit lagi pelayan yang ada di mansion keluarga Rainart itu datang, sesuai perjanjian mereka.
Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu ruang kerja Enzo diiringi dengan suara bodyguard yang berjaga di luar.
"tuan, pelayan keluarga Rainart sudah datang."
"masuk." ucap Enzo datar. Pintu ruang kerjanya terbuka, menampilkan seorang perempuan muda berpenampilan sederhana dengan raut wajah ketakutan. Perempuan itu masuk dengan tubuh bergetar ketakutan, jantungnya terus berdetak kencang mulai dari keluar dari mansion keluarga Rainart sampai ke tempat ini.
"siapa namamu?" tanya Enzo mengalihkan pandangannya dari botol kecil itu ke arah perempuan muda yang terlihat jelas ketakutan di hadapannya.
Perempuan itu mencoba untuk menatap orang di depannya, "Rose, tuan."
"kau tau kesepakatan awalnya kan? Aku akan membayarkan semua hutang ayahmu sekaligus membayar pengobatan ibumu." ucap Enzo, menopang dagunya dengan sebelah tangannya seraya menatap perempuan di depannya datar.
"dan kau akan mengikuti satu perintahku." sambung Enzo.
"be-benar, tuan." jawab Rose gugup. Di dalam hatinya dia merasa tertekan, dia bisa merasakan kalau orang di hadapannya berbahaya. Sama berbahayanya dengan keluarga Rainart.
Tapi tawaran yang ditawarkan orang itu sangat menggiurkan baginya. Dia sangat memerlukannya.
Hutang ayahnya yang dulu menyiksanya, melecehkannya, dan meninggalkannya berdua dengan ibunya yang sakit parah.
Dan ibunya yang penuh kasih sayang harus segera diobati sebelum penyakitnya semakin parah.
Dan demi mendapatkan semua itu dia hanya perlu mengikuti satu perintah orang itu. Hanya satu.
Walaupun bayaran menjadi pelayan di keluarga Rainart sangat tinggi tapi itu masih belum bisa membayar hutang ayah yang sangat dibencinya itu. Jadi dia terpaksa menerima tawaran orang itu meski itu harus mengkhianati majikannya selama ini.
Enzo mengambil botol kecil dari atas mejanya, mengamati cairan yang ada di dalamnya dengan dingin. Cairan di dalam botol itu sangat sedikit, bahkan mungkin hanya ada 3 tetes.
"perintahku, racuni orang yang paling berharga untuk Eric Ulrich Rainart." ucap Enzo. Rose memandang terkejut ke arah Enzo, dia sebenarnya sudah menyangka kalau perintah yang akan didapatnya berbahaya.
Tapi dia tidak menyangka kalau perintahnya seperti ini. Dia pikir organ tubuhnya akan di jual atau mencuri barang berharga dari rumah keluarga Rainart atau hal yang lain.
Tidak pernah sekalipun dia berpikiran akan mendapat perintah seperti ini.
"kau pasti sudah tau orangnya kan?" ucap Enzo menyeringai. Rose mengangguk takut-takut.
Siapa lagi kalau bukan Kenzie Ulrich Rainart.
"ambil ini." ucap Enzo sambil menyodorkan botol kecil yang tadi dipegangnya, Rose mengambilnya dengan tangan bergetar.
"racun itu tidak akan sampai membunuhnya. Kutunggu sampai besok kalau tidak kesepakatan kita batal." ucap Enzo, Rose mengangguk.
"keluarlah." ucap Enzo, Rose segera keluar setelah menaruh botol berisi racun itu di saku mantelnya.
•••••
Kenzie berjalan lesu ke arah ruang keluarga, entah kenapa dia merasa tidak bersemangat dan dia juga terus merasa ada yang salah hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
my protective family
Teen Fiction( PERHATIAN! KENZIE DISINI COWOK JADI JANGAN NANYA LAGI YA KALAU PERLU LANGSUNG CEK DI BAB VISUAL ANAK2 AJA😉) selama hidup kenzie, rasanya dia tidak akan pernah bisa lepas dari keluarganya. apa-apa serba di larang. bahkan sahabatnya pun sama overp...