Rose mendongak begitu mendengar derap sepatu menuju ke arahnya, wajah dingin tuan Ericlah yang pertama kali dilihatnya diikuti tuannya yang lain di belakang.
Eric memberi isyarat kepada bodyguard yang berjaga di depan penjara Rose untuk mengeluarkan Rose dari dalam penjara. Bodyguard itu segera membukakan pintu penjara dan menyeret Rose dengan kasar dari sana lalu membuat Rose berlutut di hadapan Eric.
Rose menundukkan kepalanya tapi dagunya langsung di pegang dengan kasar dan didongakkan membuatnya langsung bertatapan dengan mata tajam Eric.
"hei, siapa yang memberimu racun itu dan membuat anakku meminumnya?" tanya Eric dingin, Rose terdiam dengan badan bergetar ketakutan. Pikirannya langsung blank begitu dia menatap mata tajam tuannya.
Eric mencoba untuk memberi Rose berpikir sesaat tapi sepertinya perempuan itu tidak bisa memikirkan apapun saat ini. Eric melepaskan tangannya dari dagu Rose dan menegakkan kembali tubuhnya.
"kuhitung sampai 5, beritahu aku siapa orangnya atau ibumu akan ikut terseret disini." ancam Eric membuat Rose langsung mendongak dengan mata membulat kaget.
Alasan dia kembali kesini selain untuk bertanggung jawab atas perbuatannya tapi juga agar ibunya tidak ikut terseret ke dalam masalah ini nantinya.
"1"
"2"
"3"
"Enzo! Sa-saya hanya ta-tau sepenggal nama itu sa-saja, tuan. Tolong jangan lukai ibu saya, tuan." ucap Rose tergagap.
Eric terdiam sejenak lalu bibirnya menyeringai, dia sudah bisa mengenali siapa yang menyuruh perempuan ini. Tanpa berkata apa-apa lagi dia berbalik dan meninggalkan ruangan penjara bawah tanah itu, Eden dan Axiel berjalan mengikuti Eric yang sepertinya sudah tau siapa yang dimaksud perempuan itu.
Austin dan Felix berjalan menuju penjara yang di dalamnya ada seorang perempuan bernama Sherlyn, pelayan yang sebenarnya tidak bersalah tapi malah harus berhadapan dengan amukan Samuel.
"kalian, bawa dia ke rumah sakit." perintah Austin kepada kedua bodyguard yang berada di dekatnya, kedua bodyguard itu segera membuka pintu penjara dan salah satunya menggendong perempuan itu dengan hati-hati agar tidak menyentuh luka yang ada di tangan dan kaki perempuan itu.
Sherlyn sudah pingsan sejak Jaden dan Evan menarik Samuel keluar darisana, dia disiksa dengan mengerikan oleh Samuel selama berjam-jam. Akan sangat aneh kalau dia tidak pingsan setelah disiksa Samuel seperti itu. Kedua bodyguard itu segera pergi darisana dengan membawa Sherlyn.
"kenapa kau kembali kesini lagi?" tanya Damian datar, dia penasaran kenapa perempuan ini tidak meneruskan pergi menjauh dari negara ini. Walaupun nanti dia akan tertangkap oleh mereka tapi setidaknya seharusnya dia mencoba, bukannya kembali ke tempat ini untuk menyerahkan diri.
Yang sama artinya untuk mati.
"Tidak ada alasan apapun, tuan. Saya hanya ingin bertanggung jawab atas perbuatan saya."
Tepat setelah Rose berbicara suara derap sepatu mendekat dan Samuel muncul dari balik pintu dengan ekspresi gelap.
"opa kakek biar aku yang mengurusnya." ucap Samuel dingin.
Damian dan Xander hanya menghela nafas lalu berbalik dan menjauh darisana. Mereka tidak ingin ikut campur dengan urusan Samuel soal seperti ini, tidak seperti mereka yang lebih suka langsung membunuh, Samuel lebih memilih menyiksa korbannya sampai di ambang kematian.
Edgar, Felix dan Austin ikut menjauh darisana seperti opa dan kakeknya, dan sebelum mereka menutup pintu ruangan penjara bawah tanah itu jeritan nyaring yang penuh dengan kesakitan dari perempuan itu terdengar di telinga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
my protective family
Teen Fiction( PERHATIAN! KENZIE DISINI COWOK JADI JANGAN NANYA LAGI YA KALAU PERLU LANGSUNG CEK DI BAB VISUAL ANAK2 AJA😉) selama hidup kenzie, rasanya dia tidak akan pernah bisa lepas dari keluarganya. apa-apa serba di larang. bahkan sahabatnya pun sama overp...