Sebelum baca wajib follow akun ini, @joynad_cr
IG:@joynad_crVoment jangan lupa ogheyy
Lorong rumah sakit yang sepi tanpa seorangpun yang berlalu lalang. Menyisahkan dua remaja laki-laki yang saling berdiri berhadapan dengan tangan dan baju yang berlumuran darah."Lo pembunuh!" teriak laki-laki itu dengan nafasnya yang memburu.
Arsel terdiam membeku, menatap mata laki-laki di depannya yang sudah menggelap. Di penuhi dengan segala amarah dan kebencian.
"Lo tahu? Seberapa lama gua jaga dia? Lo tahu, kan betapa besarnya perasaan gua buat dia?! Tapi, gua relain dia buat lo, Sel!" sergah laki-laki itu terlihat kecewa pada Arsel.
Arsel menarik nafas dalam-dalam. Ia menoleh ke arah samping, melihat ke arah kaca bening yang terdapat di dinding ruangan rawat intensif. Terlihat seorang wanita yang tebujur kaku di atas brangkar, dengan selimut putih yang sudah menutupi seluruh tubuhnya.
Kemudian, Arsel kembali menoleh ke depan, melihat laki-laki itu.
Dengan tangan yang bergetar, Arsel mulai memajukan langkahnya.
"Gua nggak pernah sekalipun bunuh seseorang!" elak Arsel dengan penuh penekanan.
"B*jingan!" murka laki-laki itu, langsung mendorong Arsel dengan kasar ke dinding.
Bruk!
Suara benturan badan Arsel dengan dinding itu terdengar sangat kencang. Laki-laki itu dengan cepat langsung mencekik leher Arsel dengan kuat.
"GUA RELAIN DIA BUAT LO, SEL! TAPI, KENAPA LO NGGAK BISA JAGA DIA?! KENAPA LO HANCURIN DIA, SETAN!?" teriak laki-laki itu seperti orang yang kehilangan akal.
Nafas Arsel mulai tersenggal-senggal, saat tangan laki-laki itu semakin kuat mencekik lehernya.
"G-gua ng-gak pernah b-bunuh dia!" elak Arsel dengan suara yang terputus-putus.
Brugh!
Arsel langsung menendang perut laki-laki dengan kuat. Sampai laki-laki itu tersungkur dan memundurkan langkahnya.
Arsel menghembuskan nafasnya dengan lega.
Namun, Baru beberapa detik Arsel mengatur nafasnya. Laki-laki itu kembali bangkit dan mencengkram leher Arsel lebih kuat.
"PEMBUNUH AKAN SELALU JADI PEMBUNUH!" teriak Laki-laki itu lagi dengan penuh amarah yang terpancar di matanya.
Brugh!
Belum sempat Arsel melawan, Laki-laki itu terlebih dahulu membenturkan belakang kepala Arsel ke dinding dan membuat Arsel lemas seketika.
Pandangan Arsel yang mulai kabur, membuatnya semakin kesulitan untuk melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELDARA [COMPLETE]
Teen Fiction[Follow Author sebelum membaca!] Tokoh utama di cerita ini, bukanlah sosok yang "Sempurna" bahkan sangat jauh dari kata itu. Dia Adara, sosok yang begitu banyak celah, egois, rumit, pembohong, naif, dan benci banyak hal di dunia ini. Sosok yang terp...