"Jeno, tunggu!" Seseorang memanggil Jeno, membuat laki-laki berhidung mancung itu menghentikan langkahnya. Jeno menghadap kebelakang untuk melihat siapa yang memanggilnya tadi.
"Oh, Heejin. Kenapa?" tanya Jeno heran, Heejin berlari kecil untuk menyusul Jeno.
"Gapapa, mau bareng aja ke kelasnya sama kamu, hehehe," jawab Heejin dengan cengirannya. Jeno membalasnya dengan terkekeh pelan lalu berjalan, diikuti oleh Heejin.
Jeno mendecak tak suka lalu memberhentikan langkahnya. "Disini jalannya, samping gua. Ngapain dibelakang gua?" heran Jeno saat merasa Heejin tidak ada disampingnya.
"O-ohh? I-iya, Jen," balas Heejin kikuk lalu menyesuaikan jalannya dengan Jeno.
"Aku denger kamu ada yang sukain, ya?" Heejin tiba-tiba bertanya dan Jeno hanya menjawabnya dengan anggukan.
Selebihnya mereka terdiam sampai kelas. Dan saat sudah masuk, keadaan sangat ricuh saat melihat Jeno dan Heejin datang bersamaan.
"AWW, NENG HEEJIN JALAN SAMA JENO. SAKIT HATI A'A INII!" teriak si Dilan, Jaemin
"YA ALLAH, DEDEK EJIIN. KAMU MASIH KECIL, NAK. JANGAN PACARAN DULUUU!" teriak emak Heejin, Kim Hyunjin.
"ADUH, JENOOOO. GEBETAN GUA JANGAN LU EMBAT DONG!" teriak si buaya darat, Hwang Hyunjin.
"HEH, JENO. DEDEK GUA GAK LU APA-APAIN KAN?" teriak si bloon, Sanha.
"MANTAP, JENO SEKARANG NGEGAS EUY!" teriak si item, Haechan.
Jeno yang disoraki berdecak malas, sedangkan Heejin menahan malu karena digoda.
"ADOH, NENG EJIN MALU-MALU GITU AH!" teriak Sanha yang membuat Heejin menutup wajahnya. Jeno yang melihatnya pun hanya tersenyum saja.
"Gak usah malu, duduk sana di bangku lu," titah Jeno lalu berjalan menuju bangku nya. Heejin mengangguk lalu berjalan juga menuju bangkunya yang tepat di samping Hyunjin Kim.
Jeno juga berjalan dan duduk di bangkunya. Baru saja duduk, Jeno sudah ditanyakan pertanyaan gak jelas oleh Renjun.
"Jadian lu ama Heejin?" tanya Renjun asal yang dibalas decakan sebal oleh Jeno.
"Apaan sih? Kagak! Orang jalan bareng doang, gak sengaja pas-pasan di koridor," jelas Jeno emosi yang dibalas anggukan mengerti oleh Renjun.
"CIEEEEEEEE!" teriak Siyeon ikut-ikutan.
Keadaan kelas langsung sepi ketika Siyeon berteriak. Siyeon hanya tersenyum masam saja karena malu.
"PA MAKSUD EEK, PAS GUA TERIAK MALAH SEPIII?" kesal Siyeon, sontak teman sekelasnya pun langsung tertawa mendengar teriakannya.
"KITIL LO SEMUA, MARAH GUE!" teriak Siyeon kesal sembari mengacungkan jari tengahnya. Teman-temannya pun kembali bersorak dan pada akhirnya mereka pun ribut.
Jaemin yang mendengar teriakan cempreng Siyeon hanya bisa menggelengkan kepalanya saja, sudah tak aneh jika keadaan kelasnya ini ramai.
"Eh, Jen. Mau nyari tahu siapa yang ngirim lu surat gak?" tawar Jaemin tiba-tiba. Jeno yang mendengarnya pun merasa tertarik dengan tawaran Jaemin.
"Ayo aja sih," ucap Jeno menyetujui tawaran Jaemin.
"Tapi gua gak tau caranya gimana." Senyuman Jeno langsung menghilang ketika mendengar jawaban dari Jaemin.
"Bodoamat, anjing," balas Jeno lalu melanjutkan memainkan ponselnya.
"Heejin bukan sih?" ucap Renjun menebak. Jeno kembali mengalihkan perhatiannya sembari mengernyit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
FanfictionJefan Nicolas Faresta, cowok dengan panggilan Jeno. Cowok garing yang selalu dapat surat setiap pagi di meja belajar sekolahnya. Menjalani hari seperti anak-anak remaja biasa itu adalah rencana Jeno. Namun, mendapatkan surat setiap pagi itu diluar r...