Setelah 17 menit nunggu Haechan, akhirnya doi datang sambil bawa empat kantong plastik.
"Lu ngeborong?" tanya Jaemin merebut plastik dari Haechan dan membukanya. Ternyata isinya adalah jajanan masa kecil semua.
"Padahal dirumah Jeno banyak," ucap Renjun setelah melihat isi dari kantong plastik tersebut.
"Gapapa, udah lah ayo. Gua yakin si Jepan mau curhat," ucap Haechan mendorong masuk Renjun, Jeno, dan Jaemin.
"Wahh, peka yang kamu cayang. Jadi makin cayang deh," balas Jeno mencoba untuk mencium Haechan.
"IH APAAN SIH?" Haechan buru-buru masuk ke dalam rumah demi menghindar dari Jeno.
"MISI, PAKEEET!" seru Renjun, Jaemin, dan Haechan saat sudah berada di dalam rumah.
Donghae dan Tiffany yang sedang berbincang pun terperanjat kaget mendengar suara cempreng mereka bertiga.
"Heh, lu pada salam yang bener napa!" omel Donghae mengusap telinganya.
Sedangkan Renjun, Haechan, dan Jaemin hanya bisa menyengir lalu menghampiri Tiffany.
"Bunda sehat?" Renjun bertanya lembut.
"Sehat banget Bunda mah," jawab Tiffany tersenyum manis.
"Kalian udah pada izin ke orang tua kalian, kan?" tanya Tiffany menatap satu-satu teman anaknya.
"Aman, Ndaa." Semuanya menjawab bersamaan.
"Tumben main hari ini. Biasanya kan ngurung di kamar karena gak punya pacar," ucap Donghae memasang wajah tengilnya. Ketiga teman Jeno hanya mendelik sebal saja.
"Lah ini aku mau ngapelin Teh Yeeun!" balas Haechan.
"Ora sudi aku punya mantu kayak kamu, Chan," tolak Donghae mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
FanfictionJefan Nicolas Faresta, cowok dengan panggilan Jeno. Cowok garing yang selalu dapat surat setiap pagi di meja belajar sekolahnya. Menjalani hari seperti anak-anak remaja biasa itu adalah rencana Jeno. Namun, mendapatkan surat setiap pagi itu diluar r...