Hari ini, ketiga anak Donghae dan Tiffany tengah berkumpul di ruang keluarga. Sedangkan Donghae dan Tiffany tengah pergi menuju rumah Nenek. Dan saat ini mereka bertiga hanya memainkan ponselnya masing-masing.
Jennie menggeram bosan. "Dek, keluar yuk? Jalan-jalan kayak dulu. Bosen banget gue," ajak Jennie memecah keheningan di antara mereka bertiga.
"Yeeun sih ayuk aja. Tapi kemana?" tanya Yeeun sembari cemberut.
"Jalan-jalan sore aja, kayak dulu. Sekalian beli jajanan!" jawab Jennie bersemangat.
"Okay, Jeno ayok dong ih!" Yeeun mencubit pipi Jeno saat sang adik malah pura-pura tidur.
"Mbak, Teteh. Jeno mah gak masalah kalau kalian ngajaknya pagi jam sembilan atau sepuluh atau gak sore jam empat atau lima," ucap si bungsu menggantungkan kalimatnya.
"TAPI INI KALIAN NGAJAKIN JAM DUA SIANG DIMANA MATAHARI LAGI PANAS KARENA MELIHAT BULAN YANG SELINGKUH SAMA BINTANG!" lanjut Jeno penuh emosi diakhiri dengan kata-katanya yang tak bertemu.
"Waw, keren kamu bisa tahu kalau Jaehyun selingkuh dan Jiho lagi marah besar sekarang," balas Jennie menutup mulutnya tak percaya.
"Hah! Bang Jahe selingkuh?" kaget Yeeun dan Jeno.
Jennie pun menjawabnya dengan anggukan. "Mbak dikabarin sama Tiway, Jiho lagi marah setengah mampus ditenangin sama Kak Jisoo," jelas Jennie membuat Yeeun menggeleng tak percaya.
"Gak nyangka Bang Jahe bisa selingkuh," ucapnya disetujui oleh Jeno.
"Ya sapa tau Bang Jahe bosen sama Kak Jiho?" ucap Jeno tak yakin.
"Kalau bosen mah harusnya bilang aja! Jadi mereka bisa omongin baik-baik. Kalau gini kan jadi ribet di dianya juga," timpal Jennie menggembungkan pipinya.
"Otaknya Bang Jahe kemana coba?" tanya Yeeun sedih.
"Tapi kan tadi Jeno bahas Matahari, Bulan, dan Bintang. Kok jadi bahas Kak Jiho sama Bang Jahe sih?" bingung Jeno menatap aneh kedua kakaknya.
"Euuu, iya juga ya," balas Jennie sama bingungnya dengan Jeno.
"Gue jadi ikutan gak waras kalau deket-deket mereka," batin Yeeun miris menatap kedua saudaranya.
"Udah lah, ayo berangkaaat!" seru Jennie menarik paksa tangan kedua adiknya agar berdiri.
"Heh, bentar Mbak! Ganti baju duluuu!" seru Jeno memukul pelan tangan Mbaknya.
"Hah? Eh, iya juga sih. Gih sana." usir Jennie saat melihat adiknya yang hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan saja.
"Kamu gak ganti baju?" tanya Jennie menatap Yeeun.
"Yeeun make gini doang gapapa kan ya?" tanya Yeeun balik sembari melihat pakaian yang ia kenakan. Tertutup, hanya celananya saja yang robek-robek.
"Gapapa sih, asal jangan make pakaian kayak gitu pas ketemu Nenek," jawab Jennie lalu tersenyum kaku membayangkan kejadian beberapa bulan lalu. Saat itu ia dan keluarganya datang menuju rumah Nenek. Dan pakaian yang Jennie kenakan adalah pakaian kurang bahan.
Dan disitulah Jennie tak mau lagi memakai baju itu dan seperti itu lagi didepan Neneknya.
"Woi, malah bengong. Mbak sendiri gak ganti? Masa cuman dasteran doang?" heran Yeeun.
"Mbak mah metal!"
"Ya... ya udah lah ..."
💌💌💌💌💌
"Mbak, beli cimol dong tuuh!" seru Jeno menunjuk kearah tukang cimol didekat taman.
Akhirnya setelah meributkan hal yang tak jelas seperti pakaian yang Jennie kenakan, mainnya kemana, siapa yang mau jajanin, pulang jam berapa mereka pun jalan-jalan sore juga. Dengan Jennie sebagai orang yang mau jajanin mereka semua.
"Makanan mu aja belum habis!" ujar Yeeun kesal.
Bagaimana tidak kesal? Jajanan Jeno sudah sangat banyak, sedangkan Yeeun baru beli es doang. Setiap ingin mengajak Jennie ke jajanan yang ia mau, Jeno malah terus menyelaknya.
"Atuh Teteh kalau mau jajan mah gih sanaaa!" valas Jeno memasang wajah songongnya.
"Mbaak, Jeno nya iiih!" rengek Yeeun menggoyangkan lengan Jennie manja.
"Atuh ngalah ama adek sendiri,"
Mendengar balasan dari sang Kakak membuat Yeeun kesal setengah mampus dan berjalan berbeda arah dengan kedua saudaranya.
"Yeeunn! Mau kemanaaaa?" tanya Jennie yang diabaikan oleh Yeeun.
"Lu sih!" sebal Jennie menoyor kepala Jeno.
"Aduh, ya maap," balas Jeno cemberut.
"Terus ini Teteh mu gimana?" tanya Jennie dengan raut wajah khawatir.
"Buta lu? Noh adek lu lagi pacaran sama si Dejun!" jawab Jeno kurang ajar. Telunjuknya ia arahkan ketempat dimana Yeeun dan Xiaojun sedang berjalan bersama.
"Anjir, kurangajar lo!" sebal Jennie dan menoyor kepala Jeno lagi.
"Otak Jeno miring kalau ditoyor terus, Mbak!" ucap Jeno tak kalah sebal.
"Ya lagi lu bikin gua kesel!" balas Jennie menatap sinis kearah Jeno.
"Ah, males lah sama Mbak!" Jeno pun berjalan meninggalkan Jennie.
"Punya adek kenapa demen banget ninggalin sih, anjir?" gumam Jennie kesal lalu melihat sekeliling tempat. Tiba-tiba matanya terfokus kepada satu tempat.
"Wonu? Berduaan ama cewek?" gumamnya saat melihat seseorang seperti kekasihnya berbincang dengan seorang perempuan.
"WEH ANJIR ITU COWOK GUA NGAPAIN HAH?" teriak Jennie emosi dan menghampiri mereka berdua.
Wonwoo dan seseorang tersebut langsung menengok kearah belakang dan melihat Jennie dengan pandangan aneh.
"Wah parah, kebangetan ye lu, Nu!" geram Jennie menepuk kencang bahu Wonwoo.
"Anjir, sakit. Dia bukan selingkuhan gua, bego!" balas Wonwoo menoyor kepala Jennie.
"Terus siapaaaa?" tanya Jennie mengerucutkan bibirnya sebal.
"Gua Jeonghan, bloon!" Seseorang tersebut pun memutar badannya dan terlihatlah wajah tampan Jeonghan.
"Heh anjir?" kaget Jennie.
"LAGI TUH RAMBUT NGAPAIN DIPANJANGIN LAGI SIH?" kesal Jennie mengacak-acak rambut Jeonghan.
"WOI, RAMBUT GUA JAN DIACAK-ACAKIN! JADI KUSUT NTAR BEGOOOOOO!" balas Jeonghan ikut kesal dan berusaha menghentikan Jennie.
Sedangkan Wonwoo hanya bisa memijat pangkal hidungnya, pusing dengan kelakuan teman dan pacarnya yang selalu saja ribut karena salah paham.
"Mbak Jen?" Terdengarlah oleh Wonwoo suara Jeno, ia pun tersenyum dan mengangkat tangannya, berniat untuk menyapa Jeno.
"Hoi, Jeno!" sapanya dengan senyuman manis.
"Ini Mbak Jen ribut ama siapa ih?" tanya Yeeun bingung.
"Biarin aja udah, ayolah kita jajan aja. Tinggalin mereka berdua," ajak Wonwoo lalu merangkul kedua bersaudara tersebut. Meninggalkan Jennie dan Jeonghan yang masih saja asik saling jambak-menjambak.
"Bjir lah, malu-maluin banget Mbak Jen," batin Yeeun dan Jeno tersenyum kaku.
"Kok bisa sih gua pacaran sama dia?" heran Wonwoo didalam hatinya.
to be continued.
mohon dimaafkan bila ada kesalahan kata.
jangan lupa klik tombol bintang dan komen, terimakasih sudah membaca cerita nojaem 🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
FanfictionJefan Nicolas Faresta, cowok dengan panggilan Jeno. Cowok garing yang selalu dapat surat setiap pagi di meja belajar sekolahnya. Menjalani hari seperti anak-anak remaja biasa itu adalah rencana Jeno. Namun, mendapatkan surat setiap pagi itu diluar r...