"Pertama, kita bakal sok-sokan nawarin es krim ke anak cewek yang ada dikelas. Pasti ada beberapa yang suka, dan enggak. Kalau Siyeon termasuk, berarti misi pertama kita berhasil. Inget, beneran jajanin."
"Harus banget jajanin mereka semua apa?" tanya Haechan menatap miris lembaran kertas berwarna merah yang ada di genggamannya.
Dia tak terima harus jajanin para cewek di kelasnya, mendingan uangnya buat dia aja. Ya walaupun sebenarnya ini uang Renjun sama Jeno, tapi tetep aja dia tak terima.
"CIWI-CIWI KESAYANGAN KUU!" Jaemin berteriak manja.
Para perempuan yang tadinya sedang mengobrol menjadi memfokuskan matanya kedepan dimana ada Haechan dan Jaemin yang tengah duduk di meja guru.
"Kenapa?" tanya Yeji mewakilkan.
"Mau es krim gak? Malika lagi baik nih mau jajanin kalian es krim," tawar Jaemin dengan wajah semangatnya.
"Es krim doang? Gak ada yang lain?" tanya Yiren mengerucutkan bibirnya.
"Ya kan dapet misi dari Jen—hmphhh!" Belum selesai Haechan berbicara, mulutnya sudah dibekap oleh Jaemin.
"Hehehe, maksud Haechan kan dapet uang dari Jeno nya gak banyak banget. Jadi mau gak nih es krim?" Jaemin menyengir untuk menutupi kegugupan nya saat para perempuan menatapnya curiga.
"Njir, jadi ini duit Jeno bukan duit lu, Chan?" tanya Siyeon yang dibalas cengiran Haechan saja.
"Ihh, mau gak?" tanya Jaemin mendesak.
Beberapa perempuan menggelengkan kepalanya seperti Yiren, Nancy, Heejin, Aisha, dan Shuhua yang berarti menolak untuk ditraktir eskrim.
"Kenapa gak mau?" tanya Haechan memastikan.
"Gua gak terlalu suka eskrim," jawab Aisha.
"Kalau gua sama sisanya lagi diet, hehehe," jawab Yiren sembari menyengir.
"Elah, doi Chenle. Badan udah cakep, ngapain diet lagi sih?" heran Jaemin berdecak sebal lalu menghampiri Yiren dan mencubit pipinya.
"Pantesan Chenle demen, cakep banget sih lu kayak bidadari," gombal Jaemin yang dibalas tepukan kencang oleh Aisha.
"Jauh-jauh dari Yiren, anjim!"
"Iya, ampun Mak." Jaemin pun kembali pada posisinya.
"Siapa aja nih yang mau?" Soeyeon, Lia, Eunbin, Kinara, Yeji, Chaewon dan Siyeon mengangkat tangannya.
Haechan dan Jaemin tentu saja tersenyum puas saat melihat Siyeon mengangkat tangannya.
"Ok, ayo lah langsung aja beli es krimnya!" ajak Haechan lalu keluar dari kelasnya, diikuti oleh Soeyeon, Lia, Eunbin, Kinara, Yeji, Chaewon dan Siyeon dibelakangnya.
Sedangkan Jaemin, lelaki itu mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu.
Setelah mengabari Jeno, Jaemin pun langsung bergegas menyusul Haechan yang sepertinya sudah berada jauh.
Disisi lain, ada Jeno dan Renjun yang tersenyum puas saat mendapat kabar dari Jaemin bahwa Siyeon masuk kedalam perangkap yang ia buat dan tentunya misinya berjalan dengan lancar.
"Kemungkinan Siyeon itu pengagum rahasia lu itu masih kecil, Jen. Jangan seneng dulu," ucap Renjun membuat Jeno mendelikan matanya sebal.
"Udah lah, ayo susul mereka di kedai es krim," ajak Jeno bangun dari bangku kantin dan berjalan mendahului Renjun.
"Si najis lagi bucin-bucinnya ini mah." Renjun berdecak malas dan segera menyusul Jeno.
Disinilah mereka, di kedai es krim depan sekolah yang bernama "Ice Cream Mbak Hyuna", Jeno dan Renjun pun langsung masuk dan melihat para ciwi-ciwi kelasnya tengah asik memakan eskrim sambil mengobrol ringan.
Mata Jeno pun langsung fokus melihat Siyeon yang sedang duduk bersama Haechan Jaemin yang juga memakan es krim. Renjun dan Jeno pun langsung menghampiri mereka dan duduk disamping Siyeon.
"Enak banget ya makan eskrimnya," goda Jeno melihat Siyeon yang sangat lahap memakan eskrimnya.
"Uhuk— sejak kapan lu disini, anjir?" tanya Siyeon terkejut dan meminum air mineralnya.
"Daritadi, lu fokusnya ke es krim doang sih," jawab Jeno sembari mengerucutkan bibirnya.
"Sok lucu banget sih lu!" ucap Siyeon bergidik ngeri dan kembali fokus memakan es krimnya.
"Lu udah makan es krim aja, bukannya habis sakit ya?" tanya Renjun yang membuat Siyeon menyengir.
"Rejeki gak boleh ditolak!" jawab Siyeon mengeles.
Jeno yang mendengar pertanyaan Renjun langsung menepuk dahinya dan merebut es krim Siyeon.
"Ihh, kok direbut sihh?" tanya Siyeon kesal.
"Lu baru sembuh, udah makan es krim aja. Kan kemarin udah gua bilang, jangan banyak-banyak makan es!" omel Jeno yang sekarang malah memakan es krimnya Siyeon.
Sedangkan Siyeon hanya mencibir saja dan menaruh kepalanya dimeja, menatap nanar es krimnya yang sekarang dilahap oleh Jeno.
"Cup cup, dedek bayi nda boleh nangis. Papa emang jahat, ya? Ntar daddy beliin lagi yaa," ucap Jaemin mengelus-elus rambut Siyeon.
"Apaan sih, anjir? Geli banget daddy-daddy-an!" balas Siyeon memukul tangan Jaemin dan tertawa puas.
Melihat tawa Siyeon, hati Jeno terasa menghangat. Dipegangnya dadanya dan tersenyum lebar. "Duh, Yeonn ... Terus senyum ya? Hati gua adem liatnya," ucapnya membuat Siyeon melotot terkejut dan menundukkan wajahnya yang sepertinya sudah merah padam.
"APAAN SIH, SETAN? BUCIN BANGET!" pekik Renjun, Haechan, Jaemin dan para ciwi-ciwi yang tak sengaja mendengar ucapan menjijikkan dari Jeno.
Jeno cuman bisa nyengir dan dalam hati dia bersorak gembira.
"Misi pertama, sukses!"
to be continued.
mohon dimaafkan bila ada kesalahan kata.
jangan lupa klik tombol bintang dan komen, terimakasih sudah membaca cerita nojaem 🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
FanfictionJefan Nicolas Faresta, cowok dengan panggilan Jeno. Cowok garing yang selalu dapat surat setiap pagi di meja belajar sekolahnya. Menjalani hari seperti anak-anak remaja biasa itu adalah rencana Jeno. Namun, mendapatkan surat setiap pagi itu diluar r...