17 | Pengirim Bunga

2.1K 153 0
                                    

Hari ini adalah hari ke empat belas kami di provinsi Maluku. Melewati hari demi hari dengan kerja keras dan segala aktivitas baru. Pengalaman yang mengejutkan sekaligus menjadikan pelajaran. Tim kami telah melakukan yang terbaik, mereka juga sudah beradabtasi dengan lingkungan sekitar tanpa bermasalah.

Detik ini aku bersama Clara di sebuah puskesmas dekat pelabuhan dimana Bisma dan Arzanka bekerja. Clara terus menatap keluar jendela yang memperlihatkan pantai. Wanita itu menjadi pendiam sejak melihat kedekatan Bisma dan Sarah.

Apakah Clara sudah melepaskan Bisma? Hanya pertanyaan itu yang melintas di benakku. Penugasan hari ini tidak mengeluarkan banyak tenaga, aku merasa seperti kembali bekerja di rumah sakit.

Anganku terhenti ketika melihat Bisma dari jendela puskesmas bersama seorang wanita bertubuh pendek dan mengenakan topi pantai. Mereka terlihat bercengkrama baik bahkan tertawa, sebelum wanita itu pergi tangannya melambai pada Bisma dan pria itu membalasnya.

"Ck, dasar playboy!" pekik Clara.

"Kalo Bisma playboy kenapa kamu terus mengejarnya?" timpalku. Clara menatapku dengan tatapan sinis seolah tak setuju.

"Kau tahu apa soal cinta? Aku mencintainya sejak dua tahun lalu saat kami resmi bertunangan. Aku pikir dia pria baik tapi ternyata dia playboy, tak puas hanya mencintai satu wanita. Meskipun begitu dengan bodohnya aku tetap mencintainya dan takut kehilangannya. Aku pikir ia akan berubah seiring berjalannya waktu bahkan saat pernikahan kami akan segera tiba. Tetapi tetap saja dia tak mau berubah, bahkan ketika dia dekat dengan seorang wanita berhijab. Meskipun pertunangan itu sudah berakhir aku akan tetap mendapatkan Bisma kembali karena dia milikku, hanya milikku!" tekan Clara di akhir kalimatnya kemudian meninggalkan ruangan dengan menyerahkan sebuah amplop coklat kepadaku.

Melihat keegoisannya membuatku takut jika hal buruk terjadi pada Sarah, wanita berhijab yang dimaksud Clara tentu saja itu Sarah. Penasaran dengan isi amplop itu, aku membukanya dengan hati-hati. Sebuah foto yang membuatku terkejut.

Foto pertama menampilkan Bisma dan seorang wanita yang sedang makan malam bersama, foto kedua menampilkan Bisma sedang berjalan bersama wanita di keramaian, foto ketiga menampilkan Bisma sedang menonton film bersama seorang wanita.

Disetiap foto sudah tertera tanggalnya, dan foto itu berada ditahun yang sama yaitu 2018. Foto-foto tersebut memperjelas jika Bisma pria yang suka bermain wanita. Jika Sarah sampai mengetahui foto itu dia pasti akan terluka. Karena aku mulai menyadari saat tak sengaja memergoki Sarah berfoto berdua dengan Bisma, Sarah menyukainya.

Lambat laun waktu bergulir cepat, matahari mulai merangkak turun. Waktu menunjukkan pukul tiga sore, aku kembali ke posko bersama Clara. Tenaga medis lain juga baru pulang dari tempat mereka bekerja.

Sepuluh meter dari depanku adalah Sarah dan Bisma. Clara berjalan lebih dulu mendekati mereka disusul denganku.

"Apa kerjaan lo cuma ganggu tunangan orang? Selama ini gue diam lihat lo terus-terusan dekat sama Bisma. Lo padahal tau kalo Bisma calon gue! Tapi lo keterlaluan banget. Lo nggak mikirin perasaan gue! Padahal kita sesama cewek!!"

Sarah terdiam seribu bahasa, aku tidak bisa membela siapapun disini. Sarah juga salah karena sering menemui Bisma diam-diam tanpa sepengetahuanku, Bisma juga salah karena tidak bisa menjaga perasaan Clara selama ini.

"Tiap hari gue liat kalian selalu pergi bersama secara diam-diam. Kalian pikir gue nggak tau?!" sentak Clara lagi.

"Mau lo apa sih, Cla? Lo yang batalin pertunangan kita kenapa lo malah nyalahin Sarah? Gue berhak dong jalan sama siapapun setelah kita batal tunangan!" sahut Bisma.

Sarah tertunduk, kedua jarinya menyatu seperti ketakutan. Ingin aku memeluknya erat tapi aku tidak bisa melakukan itu.

"Iya emang gue yang batalin pertunangan kita buat ngasih pelajaran ke lo, Bis! Tapi lo nggak sadar! Keluarga kita nggak setuju pertunangan di batalkan jadi gue masih mau pertunangan itu lanjut. Jadi stop berhubungan dengan wanita terutama dia! Sampai kapan Bis kamu kayak gini? Kapan kamu mau berhenti jadi pria playboy?!" lirih Clara.

My Handsome Captain | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang