21 | Berita Bencana

1.9K 144 0
                                    

Vote dan komentar kalian adalah bentuk apresiasi kalian terhadap cerita My Handsome Captain❤️

*****

Kejadian semalam membuatku berpikir bahwa disaat kita sedang bahagia ada seseorang yang sedang bersedih, saat kita sedang berada di puncak ada seseorang yang berada di tahap awal, saat kita ada di tempat keberhasilan ada seseorang yang berada di tempat kegagalan.

Kehidupan mengajarkanku untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Seperti saat ini aku bersyukur memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis. Berbeda dengan Sarah, dia yang terlihat ceria namun banyak sisi menderita dalam hidupnya.

Wanita itu masih tertidur pulas setelah menangis semalaman. Aku bahkan tidak bisa tidur karena terus berjaga. Aku menghabiskan waktuku untuk membaca buku milik Sarah. Semua buku yang berada di kamar Sarah sebagian buku kedokteran dan sebagiannya lagi adalah buku fantasi.

Sarah memang menyukai buku genre fantasi. Dia mengatakan, hidup di dunia dongeng terasa lebih menyenangkan daripada hidup di dunia ini. Dimana tokoh utama dalam buku fantasi pasti memiliki kekuatan untuk menghancurkan segala kejahatan, sedangkan di dunia ini, Sarah tidak memiliki kekuatan untuk menghancurkan orang jahat.

Disetiap buku miliknya terdapat sebuah kalimat, 'Jika aku tokoh utama dalam dongeng yang memiliki kekuatan, maka aku akan menghancurkanmu. Tapi nyatanya aku terlalu lemah dan memiliki rasa belas kasih' kalimat itu menyiratkan bahwa Sarah ingin membuat Vanya sakit hati seperti yang dia rasakan tapi Sarah masih memiliki rasa kasihan sehingga dia tidak melakukannya.

"Cerita hidupmu seperti dongeng."

Mataku menyapu ke penjuru perpustakaan, semuanya tersusun rapi. Andi menyayangi putrinya, dia bahkan tahu buku kesukaan Sarah sehingga dia membuat ruangan khusus di sini. Tapi sayangnya, ruangan ini hanya dikunjungi Sarah setiap beberapa tahun sekali bukan setiap hari.

Sebuah foto yang membuatku tertegun terpajang di dinding bagian belakang pintu. Foto Sarah dan adiknya. Mereka terlihat akrab dalam foto, pantas saja jika Sarah merasa kehilangannya.

"Yasmin?" sahut Sarah.

"Kamu udah bangun? Lima belas menit lagi waktu subuh nanti kita salat berjamaah," balasku seraya melirik arloji. Sarah menganggukkan kepala.

"Kejadian semalam jangan cerita kan pada siapapun ya terutama Mama, cukup rahasia kita berdua aja. Anggap aja nggak pernah terjadi, aku sudah terbiasa menerima ini semua kamu nggak perlu khawatir. Mangkanya aku nggak mau kembali ke rumah. Saat aku ke sini aku hanya ingin memaki Vanya dan berakhir aku kena amarah pria tua itu," lanjut Sarah.

Dari wajahnya tidak ada tatapan penyesalan, mungkin benar jika rasa sakit hati yang Sarah rasakan lebih besar daripada perkataannya tadi malam pada Vanya.

"Kamu akan menemukan pasangan hidup yang baik dan mampu membahagiakanmu dan ibumu," kataku pelan.

"Tapi aku malah bertemu dengan Bisma. Si playboy yang punya banyak mantan dan membuatku jatuh cinta. Entahlah aku bingung dengan perasaanku. Ah iya, setelah salat subuh kita kabur. Kamu cukup antarkan aku ke rumah dan kamu kembali ke rumah kamu," tutur Sarah.

Setelah salat subuh sekaligus mandi aku dan Sarah diam-diam menyelinap keluar rumah. Namun semuanya tidak berjalan dengan mulus, bodyguard sudah stanbay didepan pintu manapun. Apakah mereka berjaga semalaman? Tanpa tidur?

Lagi-lagi kami hanya bisa pasrah dan menunggu waktu pagi tiba. Semua penjagaan di rumah ini ketat sejak keberadaan Sarah, karena Sarah pernah mencoba kabur dari rumah ini saat tante Nisa berada diluar kota. Katanya dia tidak nyaman tinggal bersama mereka.

My Handsome Captain | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang