24 | Piknik Keluarga

1.8K 136 0
                                    

Vote dan komentar kalian adalah bentuk apresiasi kalian terhadap cerita My Handsome Captain❤️

*****

Hari ini aku pulang dari rumah sakit sekitar jam seuluh pagi karena sudah tidak ada pekerjaan termasuk Sarah. Aku berniat untuk berlibur sendiri ke daerah pegunungan. Semua barang-barang sudah aku masukan kedalam tas ransel besar.

Menyendiri adalah suasana yang aku inginkan beberapa minggu lalu. Terlalu banyak pikiran dan pekerjaan yang membuatku terbebani, dengan menemui daerah pegunungan maka semuanya akan kembali membaik.

Langkahku terhenti saat di parkiran, Sarah memanggil namaku dengan sangat keras.

"Dokter Yas! Nebeng ya, aku nggak bawa mobil," pinta Sarah. Raut wajahku berubah menjadi kesal, tidak mungkin aku menolak Sarah, dia sudah terlalu baik padaku.

"Baiklah, tapi aku nggak bisa nunggu di rumah kamu. Aku mau berlibur ke pegunungan sendiri," balasku pelan. Sarah mengangguk tanpa aba-aba dia langsung memasuki mobilku.

Lalu lintas pagi ini cukup baik, tidak ada kemacetan dan jalanan juga tidak terlalu ramai orang.

"Yakin ke pegunungan sendirian?" tanya Sarah saat di dalam mobil. "Iya, aku udah sering kok. Setiap beberapa bulan aku melakukannya untuk menenangkan pikiran." Sarah mengangguk.

Mobilku memasuki rumah milik Sarah, rumah yang sepi dan tidak ada siapapun kecuali Sarah dan tante Nisa. Wanita paruh baya itu tengah menyiram tanaman di depan rumah. Rasanya tidak enak jika aku pergi begitu saja tanpa menyapanya.

"Assalammualaikum tante Nisa," sapaku pelan seraya mencium telapak tangannya begitu pun dengan Sarah.

"Waalaikumussalam, Yasmin? Sudah lama nggak kesini. Mari masuk diluar panas." Untuk menghormatinya aku pun ikut masuk ke dalam rumah Sarah. Sepertinya liburanku kali ini tidak berjalan mulus dan berakhir di dalam rumah Sarah.

Tante Nisa menyediakan banyak hidangan untukku. Aku merasa tidak enak jika harus berpamitan begitu saja, dan aku sudah lama tidak pernah berkunjung ke rumah Sarah, maklum jika tante Nisa memperlakukanku seperti sekarang. Satu persatu hidangan aku makan dengan komentar yang baik, jujur saja hidangan yang disediakan benar-benar enak.

"Dokter Yas! Sebenarnya kita juga mau pergi ke suatu tempat. Bagaimana kalau kita pergi bersama?" sahut Sarah. Tanpa pikir panjang aku menganggukkan kepala karena tidak begitu buruk berlibur dengan mereka.

Sarah memang sudah merencanakan untuk piknik bersama tante Nisa ke tempat yang indah dengan penuh pepohan dan duduk diantara bunga-bunga. Kami pun melakukan liburan bersama ke pegunungan yang cukup jauh dari tempat tinggal Sarah.

Tante Nisa dan Sarah mengemasi barang bawaan mereka dan dimasukkan ke salam bagasi mobil, kali ini aku akan berlibur bersama sahabatku dan sosok ibu yang sangat kuat. Aku perlu belajar dari tante Nisa sosok wanita kuat dan penyabar itu.

Sebelum aku pergi piknik, aku sudah memberitahu Mama dan Papa bahwa aku akan pergi bersama tante Nisa juga Sarah, kita juga sempat video call untuk membuktikannya bahwa aku tidak berbohong.

"Uye kita piknik!" seru Sarah dari dalam mobil, aku dan tante Nisa hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Sarah. Mungkin piknik adalah suasana yang akan membuat hati Sarah kembali bahagia.

Kemarin hatinya terluka karena kabar kehamilan ibu tirinya, aku tahu Sarah tidak sejahat itu sampai menyumpahi ibu tirinya tidak bisa memiliki anak. Sarah hanya ingin menggertak Vanya agar wanita itu meminta maaf pada tante Nisa namun perjuangan Sarah sia-sia, sampai kapan pun Vanya mungkin tidak akan meminta maaf, bagi Vanya dia tidak melakukan kesalahan dengan merebut suami orang lain dan berlindung dibalik kata jodoh.

My Handsome Captain | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang