part 10

4.6K 832 78
                                    

Beberapa anak telah mengambil tempat duduk di lingkaran apa unggun, Hana sibuk dengan permainan offline di ponselnya. Sedangkan Yura kebingungan karena tidak ada satupun cowok-cowoknya squad terlambat yang hadir.

"Han, kok mereka berempat enggak ada di barisan cowok ya?" tanya Yura.

Hana mengedarkan pandangannya, memang benar. Keempatnya belum datang.

"Kita cek ke tendanya aja, yuk!" ajak Yura.

Mereka berdua mendatangi tenda Jeongwoo dan Hyunbin, tapi mereka udah enggak ada.

"Mereka kemana sih?" tanya Yura yang mulai khawatir.

"Jalan-jalan mungkin." jawab Hana.

"Ih, mana mungkin jalan-jalan enggak ngajak kita?"

"Okedeh, kalau gitu lo kesebelah sana. Gue jalan kesana!" suruh Hana.

"Hah? Kok lo pengen masuk area hutan?" tanya Yura tak percaya, Hana menyuruhnya mencari di sekitar area camp, sedangkan Hana sendiri memilih masuk ke pinggiran hutan.

"Ya gimana lagi, siapa tau mereka main, kan?"

"Oke-oke, hati-hati!"

Hana tersenyum lalu mengangguk, dia berjalan ke arah hutan. Benar-benar gelap, berbeda dengan suasana camp yang ramai.

Suara ramai anak-anak masih terdengar jelas, tapi suasana benar-benar telah mencekam. Apalagi telah malam begini.

Kita tinggalkan Hana, kini Yura mencari keempat anak manusia yang menyusahkan itu di sekitar camp.

Yura pun mendatangi toilet sebagai tujuan terakhir di camp ini. Dan benar, Jeongwoo dan Jisung ada disana. Dengan gaya menunggu andalannya, Jeongwoo terlihat bosan.

Yura menghampiri mereka berdua, "Kalian ternyata disini? Hyunbin sama Haruto dimana?" tanya Yura.

"Hyunbin lagi beol, terus Haruto—"

Jeongwoo menatap Jisung, memberi kode agar tidak memberi tahu yang sebenarnya dulu.

— dia kayaknya lagi keluar, beli sesuatu." sambung Jisung.

Beberapa menit sebelum...

"Jadi selama ini Haruto cuma pura-pura dong sama kita?'m" tanya Jisung tak percaya.

"Khita, ha—rus kaaaksih phelajaran!" tegas Hyubin yang masih di dalam toilet.

"Lo ber*k aja bodo, pamali ngomong pas beol!" ujar Jeongwoo.

"Iya, tapi kita tanyain dulu alasan dia. Jangan kasih tau Yura sama Hana dulu." suruh Jeongwoo.

"Oke-oke!" balas Jisung.

Jisung hampir saja lupa dengan apa yang dikatakan Jeongwoo tadi.

"Hana mana?" tanya Jisung.

"Astaga! Hana ke hutan nyariin kalian!" teriak Yura histeris.

"Ayok kita susul dia sebelum jauh!" kata Yura dengan menarik-narik lengan Jeongwoo.

"Yaudah, gue sama Jisung bakal nyusul Yura. Lo disini temenin si Hyunbin, dan pas absen di api unggun. Cari alasan apa aja!" kata Jeongwoo, dengan segera bersama Jisung ia mengikuti Hana ke hutan.

Sedangkan di hutan, Hana mencari kemana-mana sambil memanggil-manggil nama Jisung—Jeongwoo—Hyunbin—Haruto secara bergantian.

"Gue capek," lirih Hana. Ia duduk di sebuah batu dengan menyelonjorkan kakinya.

Tiba-tiba saja, Hana mendengar suara daun kering yang hancur karena diinjak. Hana segera mengarahkan senternya ke arah suara.

Jisung dan Jeongwoo tiba di pinggir hutan, wajah mereka yang tadinya penuh semangat perlahan berubah menjadi takut ketika melihat aura hutan yang gelap nan pekat.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang