part 18

4.1K 784 30
                                    

Malam harinya, Hana mampir ke penjara kota sekadar ingin melihat keadaan ayahnya.

Pria itu telah tertidur, kata polisi dia sudah makan malam juga. Dan tadi pula, seorang wanita datang dengan membawa sebuah dokumen.

"Ayah!" lirih Hana. Tak apa kali ini ia memanggil Moonbin dengan panggilan ayah, lagipula mood Hana juga lumayan baik.

Moonbin terbangun, dia berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Tadi ibunya Hyuna datang?"

"I-iya, dia bawa surat cerai." jawab Moonbin tergagap.

Hana menerima uluran dokumen dari Moonbin, disana sudah tertera dua tanda tangan.

"Ayah setuju?" tanya Hana, Moonbin mengangguk lemah.

"Hana bakalan berusaha ngeluarin ayah dari sini, bagaimanapun ayah harus bayar semua utangnya." ucap Hana yang kemudian pergi membawa dokumen itu bersamanya.

Saat baru saja keluar dari penjara kota, Hana berpapasan dengan Haruto di jalan.

Haruto awalnya tampak ingin menyapa, tapi Hana berlalu pergi begitu saja.

"Han! Maafin gue!" teriak Haruto.

Hana berbalik, "Haruto, gue udah maafin lo. Tapi gue gak bisa lupain sikap lo!" kata Hana yang segera berjalan kembali.

Sebulan berlalu, beberapa hal menjadi tampak seperti semula. Ayahnya resmi bercerai dengan ibu Hyuna. Tak ada gangguan dari Junkyu lagi, hanya saja ada satu yang hilang, senyuman dan sapaan Mashiho.

Juga, Hana berhenti dari kedai roti karena ayahnya sudah bekerja dan bisa kembali membiayai Hana.

Sekarang Hana ada di ruang klub Taekwondo, ia adalah anggota yang tergolong jarang hadir karena selalunya part time sepulang sekolah.

"Gue harap kalian semua rajin hadir, jangan absen mulu!" peringat Junkyu.

Hana menghembuskan napasnya berat, ia tahu Junkyu sedang menyindirnya. Tapi tak apa, sudah seharusnya ia menegur anggota yang malas hadir.

"Tak lama lagi bakalan ada lomba Taekwondo antar kelas, dan kalian disini mungkin bakalan jadi perwakilan kelas masing-masing." ujar Junkyu kemudian.

Beberapa anggota mengangguk paham termasuk Hana, "Kak, jadi perwakilan itu dipilih setiap kelasnya?" tanya seorang siswa bernama Jung Hobin.

"Yup, keknya lo yang bakalan maju kan?" tanya Junkyu.

Hobin adalah anggota taekwondo yang terkenal hebat sejauh ini, kakeknya adalah salah satu pemenang taekwondo kelas atas tingkat nasional 20 tahun lalu. Mungkin kehebatan kakeknya menurun pada Hobin. Ia juga salah satu murid populer bersama Haruto.

"Ah, gak tau." balas Hobin.

"Haru, di kelas lo siapa?" tanya Junkyu pada Haruto. Pemuda itu melirik ke arah Hana.

"Gak tau deh, yang pastinya bukan gue." jawab Haruto santai.

Setelah perbincangan singkat itu, akhirnya latihan klub taekwondopun di mulai hari ini.

Karena jarangnya datang, Hana bahkan tak memiliki kenalan disana. Klub itu didominasi laki-laki daripada perempuan.

Hana memperaktekkan beberapa jurus taekwondo yang ia ketahui secara otodidak, "Wah, lo keknya boleh juga." puji Hobin.

"Oh," balas Hana singkat.

"Penampilan lo bahkan gak mirip cewek, jarang ada cewek tomboy yang cantik kayak lo." lanjut Hobin.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang