part 8

4.8K 867 95
                                    

Waktu berjalan cepat dan konstan, tiga bulan berlalu tanpa ada kejadian yang bisa dibilang spektakuler.

Besok diadakan kemping untuk semua angkatan, Hana dan kelima temannya tentu ikut.

"Katanya bus kita bakalan acak loh!" kata Yura dengan bersemangat.

"Gue sih lebih nyaman kalau kita bareng angkatan sekelas aja," celutuk Hana.

"Enggak kenapa sih, dikelas ini ceweknya ngebosenin. Banyak tuh kakak kelas yang lebih cantik, seksi-seksi lagi." ujar Hyunbin.

Jeongwoo menampol kepala Hyunbin, "Kotor terus pikiran lo,"

"Yee, kambing. Lo juga pernah pasti," kata Hyunbin.

"Udah ah, bahasnya kotor terus!" bantah Jisung yang sibuk menstalking kakak kelas yang famous.

Haruto tetap diam, belakangan ini ia bermasalah dengan Junkyu. Entahlah, Haruto sering memikirkan dare yang telah dijalani Mashiho. Hana dan yang lainnya menganggap Haruto teman mereka, tentu pemuda berparas tampan ini merasa bersalah.

"Mmm, yaudah. Kalian enggak usah gitu ah, kayak anak kecil aja!" celutuk Hana kesal.

Mereka sejenak terdiam, lalu mulai mengobrol dengan bahan gosip yang tentu tidak berfaedah, contohnya tentang bagaimana ayam itu bisa terasa enak saat dimakan.

Hana berencana untuk ikut memang, tapi bagaimana dengan pekerjaannnya, bisa-bisa ia akan tidak mendapat 25.500 won selama 3 hari kerja.

Jadi gajinya akan dihitung perhari, sebanyak 8.500 won seharinya. Dirupiahkan, sekitar 100.000 rupiah perhari.

Karena itulah membuat ia sedikit kepikiran, ia tidak mau dengan mudah kehilangan uangnya.

Sepulang sekolah, Hana mempir ke kedai roti untuk bekerja. Disana telah duduk Mashiho dengan laptopnya.

"Hai, Kak!" sapa Hana, Mashiho membalas dengan senyum tipis.

Beberapa minggu ini, ia sering mampir ke kedai. Membuatnya lebih akrab dengan Hana, dan membuat dare miliknya lebih mulus. Tapi, karena itu perasaan bersalah juga timbul dibenaknya.

Hana bekerja dengan murung, ia tersenyum tipis jika melayani dengan pelanggan.

Di satu sisi, ia ingin ikut karena mungkin menyenangkan jika kemping dengan teman-temannya, serta Mashiho.

"Ih, kok gue kepikiran si kak Mashiho sih. Tentu gue kemping karena pengen seneng-seneng sama geng bobrok!" rutuk Hana dalam hati.

Jooyoung melihat perubahan Hana kali ini, biasanya ia tidak suka melamun seperti ini, bahkan jika bermasalah dengan keluarganya ia bahkan bisa melupakan dengan mudah, karena memang sudah tak ada lagi rasa sayang yang ia simpan pada keluarganya.

Bagi Hana, squad terlambat itulah satu-satunya keluarganya.

"Kenapa?" tanya Jooyoung.

"Eh, enggak apa-apa kok." jawab Hana bohong.

"Ada tuh, kelihatan kok," ujar Jooyoung yang berusaha membuat Hana mengatakan pikirannya.

Hana menggaruk tengkuknya yang bahkan tak gatal. "Jadi gini, besok diadakan kemping selama 3 hari. Tapi,"

"Tapi, kamu enggak mau ikut karena harus kerja kan?" tanya Jooyoung.

Hana menunduk kaku, gadis yang selalu terlihat kuat di depan siapa saja, akan terlihat seperti anak-anak di depan Jooyoung. Karena Jooyoung telah menganggap Hana anaknya sendiri.

"Enggak apa-apa, kamu pergi aja. Imo enggak akan potong gaji kamu." balas Jooyoung.

(Imo sebutan bibi dalam bahasa Korea)

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang