Walau Mashiho tidak berhasil mengajak Hana kali ini, ia akan berusaha mencobanya lain kali.
"Cio! Makan dulu!" sahut ibu Mashiho dari bawah.
"Iya, Bu!" sahut Mashiho balik.
Disana telah duduk ayah dan adik perempuannya, "Selamat malam ayah!" sapa Mashiho seraya menunduk sopan pada ayahnya.
"Duduklah, Cio!" balas Tn. Takata.
Mashiho duduk dengan sopan, karena telah ditanamkan sejak kecil oleh orang tuanya. Walaupun mereka tidak di Jepang sekarang, ada baiknya budaya harus terus mereka kantongi.
Tn. Takata menatap wajah anak sulungnya.
"Ada masalah di sekolah?" tanya Tn. Takata.
"Tidak ada, semuanya berjalan lancar!" jawab Hinai, adik Mashiho.
"Ayah tidak sedang bertanya padamu, tapi bertanya pada kakakmu." ucap Tn. Mashiho sambil terkekeh pelan.
Hinai mencebikkan bibirnya kesal, "Hmm, ayah tidak menyebut nama!"
Mashiho tertawa kecil melihat tingkah adik perempuannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Kenapa kakak ikut tertawa?" tanya Hinai.
"Karena kau terlihat bodoh." jawab Mashiho.
"Aaaa! Ibu!" rajuk Hinai kepada ibunya.
"Sudah-sudah, makanlah. Tak baik bertengkar di depan makanan." ucap Ny. Takata.
Suasana kembali hening, Tn. Takata kembali bertanya. "Cio, kau belum menjawab ayah. Mengapa kau terlihat tak bersemangat? Ada masalah?"
Mashiho menghentikan kunyahannya, "Tidak, aku masih lelah karena kemping." jawabnya bohong.
"Tunggu! Kakak belum ceritain bagaimana kempingnya, kakak kan sudah janji!" tagih Hinai pada Mashiho.
"Iya, sehabis makan, kakak akan ceritain semuanya." ujar Mashiho.
Setelah makan, Mashiho masuk ke kamarnya, tak lama terdengar suara hentakan kaki bergemuruh dari Hinai.
"Kakak kenapa tidak kekamarku?" tanya Hinai dengan kesal.
"Ah! Kakak lupa!" jawab Mashiho sambil menggaruk tengkuknya.
"Sekarang, ceritakan!"
"Jadi, kemping disana itu enak banget loh. Suasananya sejuk, dan disana juga, kakak ketemu bidadari!"
"Hah? Bidadari?"
"Iyaa, bidadarinya cantik banget!"
"Hah? Beneran!?"
"Iya! Terus, ah udah malam. Kamu kembali ke kamar dan kerja PR!" suruh Mashiho seraya menyeret lengan baju adiknya.
Hinai keluar dari kamar kakaknya dengan kesal, "Ngeselin!" cebik Hinai.
"Idih, ngambek." cicit Mashiho.
Setelah adiknya benar-benar pergi, ia mengingat apa yang tadi ia katakan.
"Bidadari? Ngomong apa sih gue, hahahaha!"
Keesokannya, Hana tiba di sekolah pagi-pagi sekali. Bahkan belum ada siapapun disana. Dari semalam ia tak bisa tidur dan memutuskan untuk begadang, dan inilah jadinya, ia datang cepat untuk menyicil tidur.
Hana memilih tidur di bagian belakang kelas yang sudah ia sapu sebelumnya. Ia tidur dengan tas sebagai bantalnya.
Saat dirinya belum tertidur, ada dua orang yang masuk ke dalam kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy || Mashiho Treasure ✓
Fanfiction"Cewek kayak gue enggak cocok sama dia." "Siapa bilang enggak cocok?" Rank: #1 - remajastory (14-12-2020) #1 - treauremakers (18-07-2020) #3 - tomboi (20-07-2020) #4 - yoshinori (19-04-2021) #1 - ygtb (20-05-2021) #3 - asahi (04-10-2021) #2 - jihoo...