part 7

5K 859 228
                                    

Semua bersorak, Jeongwoo terlihat bangga. Yedam bertepuk tangan.

"Bagus, Woo! Lo langsung masuk!" kata Yedam.

Jeongwoo menghampiri kelima anggota squad tidak jelasnya itu dengan bangga.

"Gue enggak nyangka, manusia jenis lo punya suara yang bagus!" puji Jisung walaupun kesannya sedikit menghina.

"Iya, gue terharu loh!" puji Hyunbin seraya menepuk-nepuk bahu Jeongwoo.

"Bagus!" puji Haruto seraya mengacungkan jempolnya.

"Yoi!" balas Jeongwoo.

"Woo, bikin konten yuk. Song cover gitu," ajak Yura.

"Kagak, gue udah pernah diajak sama kakak gue." bantah Jeongwoo.

Sedangkan Hana, ia tak berkutik. Dia masih terharu mengingat ibunya.

"Hana, lo kenapa?" tanya Jeongwoo.

"Bagus, gue salut!" kata Hana antusias.

Merekapun pergi bersama ke kantin, hitung-hitung mengumpulkan tenaga karena selesai di tes.

Di kantin, Hana bertemu dengan Mashiho yang bersama dengan siswi yang berbeda, sekarang bahkan lebih cantik.

"Dih, playboy." cicit Hana.

Haruto yang mendengar ucapan Hana pun segera bertanya, "Lo ngomong apa?"

"Ah!? Enggak kok!" kata Hana gelagapan.

Entahlah, dia tidak pernah naksir ataupun tertarik dengan seseorang sampai saat ini, tapi saat melihat Mashiho, rasa kagum tiba-tiba muncul.

Setelah istirahat, mereka kembali kekelas. Waktu berjalan cepat, jam pulang akhirnya tiba.

Dengan segera Hana berjalan ke tempat kerja part time nya. Entahlah, tiba-tiba jam pulang menjadi lebih lambat dari biasanya, maka dari itu ia harus segera pergi. Walaupun sebenarnya ia tak akan dimarahi jika terlambat.

Karena terlalu cepat berjalan dan sambil memainkan ponselnya, ia tak sengaja menubruk orang di depannya.

"Ma—af," ucap Hana.

"Enggak apa-apa!" jawab Mashiho.

"Gue gak sengaja!" teriak Hana yang segera melanjutkan perjalanannya.

Mashiho menatap bingung pada gadis itu, tak biasanya ia berjalan dengan tergesa-gesa seperti itu. Timbullah niat jahil untuk mengikuti Hana di benak Mashiho.

Tak berapa lama, Mashiho tiba di depan kedai roti. Bau roti terasa menyengat. Terlihat dari kaca kedai, seorang gadis bertampang kasar berubah menjadi pelayan kedai roti.

"Si Hana kerja disini?" monolog Mashiho.

Agar Hana tak curiga, Mashiho berniat berpura-pura menjadi pelanggan. Hana sontak kaget saat Mashiho masuk ke dalam kedai.

"Lo ngapain disini?" tanya Hana dengan tak sopan.

"Ya makan lah, kan siapa aja boleh kesini." jawab Mashiho.

"Oh, gue kira kakak nguntitin gue." balas Hana dengan santai lagi.

Hana membawakan roti pesanan Mashiho, lalu kembali ke meja pelayanan. Dia memperhatikan Mashiho yang makan sambil memainkan ponselnya.

"Dasar, emang tu ponsel penting banget ya?" racau Hana.

Saat masih memperhatikan Mashiho, pemuda itu tiba-tiba membalas menatap Hana. Sontak Hana terkejut dan berusaha agar tidak salah tingkah.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang