part 24

3.9K 742 109
                                    

Malam harinya, Hana merenung sendiri di depan meja belajarnya. Ia masih tak habis pikir dengan keadaannya. Dari awal bersekolah disana, ia sudah dapat masalah.

"Hana rindu, Hana gak bisa selesain masalah Hana sendiri." lirih Hana sambil menatap bingkai foto disudut meja.

" lirih Hana sambil menatap bingkai foto disudut meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi, kira-kira siapa ya. Sebegitu bencinya sama gue, sebenarnya juga apa salah gue. Kalau punya masalah langsung bilang, jangan malah main belakang." rutuk Hana.

Ujian semester sebentar lagi, setelah masalah dengan Junkyu sudah agak dingin. Malah muncul yang baru.

Kebetulan malam itu, ayah Hana keluar. Ia hendak mengunjungi sahabat karibnya di Iksan. Jadi, Hana sendiri saja di rumah.

"Hann!" teriak seseorang dari depan.

Gadis itu tampak kenal dengan suara orang diluar, ia dengan segera membuka pintu rumahnya.

"Woey, lo kenapa?" tanya Hana khawatir saat melihat Jeongwoo yang babak belur disertai darah di sudut bibirnya.

Hana membantu Jeongwoo berjalan, ia mendudukkan pemuda itu di kursi. Gadis itu segera mengambil sewadah air dan kotak P3K.

Dengan telaten Hana membersihkan darah di sudut bibir Jeongwoo.

"Sshh, sekiit wiyy, hiti-hiti." lirih Jeongwoo.

"Lo habis darimana? Kok bisa?" tanya Hana.

"Jadi, gue habis dari toko buku. Dan kebetulan ketemu Haruto di tengah jalan. Dan kebetulannya lagi, dia di gebukin sama 3 orang, gue niat bantu malah gue yang digebukin. Terus si Haruto kabur," jelas Jeongwoo.

Hana tampak berpikir, "Jadi, si Haruto ninggalin lo?"

Jeongwoo mengangguk, pemuda berwajah tampan itu memandangi wajahnya di depan layar ponsel.

"Han, gue masih ganteng gak?"

Andai Jeongwoo tidak babak belur, Hana sudah menendangnya karena perkataan menjijikkan itu.

"Gue takut sama mama gue, apalagi abang gue. Bisa-bisa jadi artis dadakan diwawancarai gue ini." kata Jeongwoo khawatir.

"Kalau lo pulang sekarang ya bakal kelihatan banget, tapi mungkin kalau lo nginep. Lo bisa kompres semalaman biar lebamnya ilang." ujar Hana.

"Lo beneran ngijinin gue nginep?" tanya Jeongwoo.

"Idih, emang gue bilang nginap disini. Sana, nginep di bawah jembatan!"

Jeongwoo menatap malas pada Hana. "Canda deng, nginep aja. Tidur di kamar tamu."

"Btw, ayah lo mana? Gue ngeri nginep disini."

"Enggak kok, dia udah berubah. Enggak kasar lagi kayak dulu, lagipula gue bakal jelasin baik-baik."

Jeongwoo setuju, akhirnya ia memberi tahu ibunya untuk menginap di salah satu rumah teman dengan alasan tugas.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang