Setelah dari kantor polisi kota, Hana memilih untuk berdiam di taman seraya menunggu jam untuk part time.
Perhatiannya tertuju pada anak kecil yang sedang bermain seorang diri dengan ibunya yang duduk menunggu di bangku taman lain.
Hana tersenyum gemas saat anak kecil itu asyik berlari hingga terjatuh, namun saat anak itu beraut ingin menangis, Hana menoleh ke ibu sang anak yang sibuk dengan ponselnya.
Dengan segera Hana berlari untuk menenangkan anak itu agar tidak menangis.
"Dek, kakak liat kamu jatuh tadi! Dan kamu enggak nangis, kamu hebat!" puji Hana.
Anak kecil itu mencebikkan bibirnya dengan mata yang berkaca-kaca, Hana merasa sangat gemas.
"Beneran kak? Hyujong itu hebat?" tanya Hyujong -anak kecil- dengan nada lucu.
Hana mengusap-usap kepala Hyujong dengan gemas, gadis itu menyetarakan tingginya dengan Hyujong.
"Iya, Hyujong anak yang hebat. Anak hebat itu gak boleh nangis!" ucap Hana.
"Kak, aku boleh peluk enggak?" tanya Hyujong.
Hana membentangkan kedua tangannya, Hyujong memeluk erat Hana.
Tiba-tiba, ibu dari Hyujong datang dengan wajah yang tak bersahabat.
"Heh! Siapa kamu?" wanita itu dengan kerasnya langsung menarik Hyujong.
"Saya manusia!" jawab Hana, ia membersihkan lututnya yang kotor karena pasir.
"Kamu penculik?" bentak wanita itu lagi.
"Jangan omongan ya, Bu! Saya bukan penculik, saya nenangin anak ibu yang hampir nangis gara-gara jatuh." jawab Hana jujur.
Hyujong terlihat takut akan bentakan dari ibunya kepada Hana.
"Ibu itu seharusnya sadar, untung saya bukan penculik beneran loh. Ibu biarin anak kecil main sendirian terus ibunya sibuk mainin ponselnya!" bentak Hana balik, wanita itu tak berkutik.
Hyujong menarik-narik tas ibunya, "Kakak itu baik, Bunda."
Wanita itu memegang tangan Hyujong, dengan cepat ia pergi tanpa rasa bersalah telah memfitnah Hana.
Tak berapa lama kemudian, Hana pun pergi bekerja, ia berharap ibu seperti wanita tadi tidak bertambah jumlahnya di dunia. Beberapa ibu sangat sibuk dengan dunianya sendiri, dan melupakan sang buah hati.
Di lain tempat, kini Mashiho sedang duduk termenung di meja belajarnya.
Junkyu baru saja menghubunginya bahwa dia harus mempercepat pendekatannya dengan Hana agar rencana Junkyu bisa dilaksanakan dengan cepat.
Bohong jika Mashiho mengatakan ia tidak tertarik pada Hana.
Sejak pertama melihatnya di bentak oleh Junkyu, Mashiho tiba-tiba saja tertarik dengan gadis berpenampilan lelaki itu.
Di awal bertemu, Hana bahkan bertindak seperti seorang lelaki sungguhan. Belakangan ini Hana jauh berbeda, rambutnya yang dulu sangat pendek perlahan memanjang.
"Hana, asal lo tau. Sebenernya ada seseorang yang diam-diam suka sama lo. Bukan karena lo cantik, tapi karena lo menarik dan punya ciri khas tersendiri yang bedain lo sama cewek lain." lirih Mashiho.
Sekarang ia dilema, entah dia harus berpihak pada Junkyu atau Hana.
Mashiho mengenal Junkyu sejak setahun yang lalu, dan ia mengenal Hana baru beberapa bulan yang lalu.
Mashiho sadar, Junkyu melakukan hal yang buruk dengan alasan yang bahkan bisa dibilang tak masuk akal.
Memori saat Junkyu mulai membenci Hana kembali terputar di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy || Mashiho Treasure ✓
Fanfiction"Cewek kayak gue enggak cocok sama dia." "Siapa bilang enggak cocok?" Rank: #1 - remajastory (14-12-2020) #1 - treauremakers (18-07-2020) #3 - tomboi (20-07-2020) #4 - yoshinori (19-04-2021) #1 - ygtb (20-05-2021) #3 - asahi (04-10-2021) #2 - jihoo...