part 13

4.3K 785 94
                                    

Di lain tempat, seseorang bermisuh-misuh karena baru saja beradu mulut dengan teman sekelompoknya.

"Ingat ya, kalian bertiga ini enggak cocok disandingin sama Hana." peringat Yura.

"Cih, siapa juga mau." decih Chaeryeong.

Hyunbin berusaha menyabarkan Yura yang dari tadi kepanasan. "Udah Yur, mulut mereka itu udah kayak petasan pasar malam." ucap Hyunbin.

"Hyunbin, enggak usah belain Yura sama Hana. Lo itu ganteng tau, jangan sia-siain! Kalau lo bareng geng mereka terus, bisa-bisa enggak ada yang mau sama lo!" celutuk Yeji.

Hyunbin menahan amarahnya saja, toh dia juga sudah laku. Belum tau pacar Hyunbin ya, sahabat?

Author pacarnya^^/plak/ kagak kok!

Kembali ke kelompok yang benar-benar tersesat ini, mereka semakin masuk ke hutan.

"Woy, gimana ini? Han, katanya ada lo!" ucap seorang siswi yang sudah mulai khawatir.

"Makanya, enggak usah takut." kata Hana dengan kesal.

"Gue enggak percaya ah, kata Hyuna lo itu seringnya niat buruk. Lo mau celakain kami semua kan?" kata seorang siswi.

Hana membuang napas panjang, "Kalau enggak percaya sama gue. Berhenti aja disini, kok masih ikut?!" tegas Hana.

"Lo jangan ikut gue lagi! Cari jalan sendiri, dan yang enggak percaya sama gue juga. Berhenti dan jangan ikut gue!" peringat Hana.

Total ada 5 orang yang berhenti, sisanya tetap ikut kepada Hana.

Hana memperhatikan sekeliling hutan, ia memahami tanda-tanda disana.

"Kalian berenam enggak usah takut, gue harus jaga kepercayaan kalian." ucap Hana.

Perkataan Hana barusan membentur keras di dada Haruto. Bagaimana tidak, Hana tipe orang yang menghargai kepercayaan. Jika kepercayaan dia dirusak, entah bagaimana jadinya.

Kita lihat dulu lima orang keras kepala ini. Mereka tidak berkutik dan berdiam saja memperhatikan hutan lebat.

"Apa kita salah ya, lebih baik kita ikutin Hana." celutuk seorang bernama Soobin.

"Ah, enggak usah. Si Hana pasti niat buruk tuh, kita aja kan sering ngejek dia." siswi ini sedari tadi kekeuh, bernama Sarang.

"Sarang, kalau bener si Hana itu niat baik. Dan kitanya yang tersesat, awas lo!" kata siswa bernama Jisung. Bukan Jisung squadnya Hana ya:'

Beberapa dari mereka tambah merasa khawatir, bagaimana tidak. Hana dan yang lain sudah jauh untuk dikejar, tinggallah mereka berlima ditengah hutan.

"Sekarang kita ngapain?" tanya Herin.

"Iya, kita gimana nih?" tanya Lami yang kini merutuki kesalahan untuk berhenti mengikuti Hana.

Sarang menggaruk kepalanya kasar, "Kalian juga mikir dong, masa cuman gue?"

"Tapi kita ngikut sama lo!" bentak Jisung.

"Udahlah, semua ini salah lo! Seandainya gue percaya aja sama Hana!" kata Lami yang hampir menangis.

Tinggalkan lima manusia ini, kini Hana semakin yakin kalau mereka tak lama lagi keluar dari hutan.

Dahulunya, kakek Hana adalah petugas kehutanan, ia sering diajari hal-hal berkaitan dengan pertahanan hidup di dalam hutan, termasuk cara apa yang dilakukan saat hilang arah. Karena itu ia berani masuk ke hutan malam-malam.

"Hana, kita udah mau sampai?" tanya Seungmin.

"Iya, gak usah khawatir." ujar Hana dengan tenang.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang