part 23

4K 748 45
                                    

Sore harinya, Hana dan Mashiho janjian untuk datang ke perpustakaan kota sekedar memanfaatkan akses internet yang lancar disana.

Tak lupa Hana mengajak Junkyu. Tapi Junkyu tidak bisa ikut pergi karena masih di sekolah. Dia meminta pada Hana untuk sendiri dulu kali ini.

"Kita mulai dari mana?" tanya Hana.

"Dari akses ponsel lo," jawab Mashiho.

Hana nampak kebingungan, "Lah kok?"

"Pasti ada jejak di akun lo, semoga ajak dia gak terlalu pintar buat ngehapusnya." ujar Mashiho.

"Akun gue udah gak bisa gue akses, dia ganti kata sandi." ujar Hana.

Mashiho mengerucutkan bibirnya, "Ketik password terakhir lo disini." suruh Mashiho

Hana terdiam, kata sandi terakhir yang ia gunakan adalah nama Mashiho sendiri. Ia menggunakan itu karena agar lebih mudah diingat saja.

"Cepetan!" kata Mashiho seraya menyodorkan ponsel Mashiho padanya.

"Jangan liat!" peringat Hana.

Gadis itu mengetik dengan cepat password akunnya, "Awas, jangan liat kata sandinya!" peringat Hana lagi.

Mashiho tersenyum lalu mengangguk, "Enggak Han, enggak kok."

Pemuda berwajah manis itu mulai mengacak beberapa situs yang bahkan Hana tak ketahui.

Hana menatap Mashiho dengan lamat, entah kenapa pemuda itu memberikan bantuan padanya. Benar-benar orang yang baik, tapi bayang-bayang rencana Junkyu dahulu selalu saja lewat dipikirannya kembali.

"Kak, gue keluar dulu beli minuman ya." ujar Hana.

"Iya,"

Tinggallah Mashiho sendiri, sedangkan di lain tempat. Seseorang yang baru saja bangun tidur dikejutkan dengan notifikasi pemberitahuan peretasan.

"Siapa sih, adeh." keluh Yoonbin dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.

Layar komputernya penuh dengan web bertulisan merah dan kuning, dengan segera ia melompat ke kursi komputernya.

"Woy siapa ini!" kata Yoonbin dengan panik.

Yoonbin sibuk melindungi alamat IPnya agar tidak bocor, kini Mashiho dengan santainya memandangi layar ponselnya. Ia mengeluarkan kabel dan menyambungnya pada salah satu komputer perpustakaan.

"Bingo!" lirih Mashiho.

Yoonbin segera memberi pesan pada Haruto, tak lama pemuda berwajah tampan itu datang dengan cepat.

Hoobin kebingungan melihat Haruto berlari secepat kilat masuk ke dalam kamar Yoonbin.

"Sebenernya mereka kenapa sih, homo? Eh enggak, kak Yoonbin kan punya pacar." lirih Hoobin.

Haruto mengatur napasnya, "Woy, ada yang mau retas komputer gue!" bentak Yoonbin.

"Cepetan tekan ini! Jangan lepas!"

Haruto mengangguk mendengar suruhan Yoonbin, kini Mashiho ketar-ketir sendiri karena dia baru saja kehilangan alamat IPnya lagi.

Mashiho mengacak rambutnya kasar, tak lama Hana datang membawa dua botol cola. "Kak— eh?"

"Han, rekam layar apapun yang nampak di ponsel gue!" suruh Mashiho.

Hana segera menyimpan minuman di meja lalu menurut pada suruhan Mashiho. Tatapan Mashiho sangat serius menatap layar komputer.

ERROR

Itulah tulisan terakhir yang terpampang di layar komputer, Mashiho menghembuskan napas panjang.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang