Setelah Hana dan Yura pergi, Jeongwoo dan Haruto pergi ke tenda mereka. Jeongwoo tak berbicara sedikitpun pada Haruto.
Sesampainya di tenda mereka, Jeongwoo langsung mengambil tempat tidur. Ia menyisakan sedikit tempat saja pada Haruto.
"Woo, gue mau ngomong." ucap Haruto.
(Astaga, ini kek orang pacaran aja dah-author)
"Langsung aja ngomong, kagak perlu minta izin." kata Jeongwoo dengan kesal.
"Minta izin dulu supaya lo denger, percuma gue ngomong kalau lo enggak denger." kata Haruto dengan raut sedih.
Jeongwoo mengembuskan napasnya kasar, "Lo mau izin atau enggak. Enggak bakal gue denger." ujar Jeongwoo.
"Hehew, udah mirip cara ngomongnya Hana ini." batin Jeongwoo.
"Jahat lo, dengerin gue. Yakinin Jisung dulu dong kalau gue sebenernya enggak niat buruk." Haruto memohon.
"Sebenernya apa niat lo?" tanya Jeongwoo dengan tatapan malas.
Haruto menundukkan kepalanya, entahlah ia berpikir apa. Ia akan jujur atau berbohong, hanya author yang tau.
"Gue emang salah, tapi gue awalnya enggak niat kok." jawab Haruto.
"Selama sekolah, kami nganggap lo temen. Tapi, lo malah, andai gue kagak izinin lo duduk di samping gue." kata Jeongwoo dengan kesal.
Jeongwoo bahkan tak tau cara menyampaikan ini pada Hana, Hana orang tak tertebak. Ia bisa marah tiba-tiba, kadang pula hanya santai.
"Gue diancem, Woo." lirih Haruto.
"Awalnya gue dan kak Junkyu itu emang temenan, tapi pas dia tau kalau gue deket sama kalian. Dia malah nyuruh gue buat jadi informan dia." lanjut Haruto.
Ada rasa lega setelah ia mengatakan itu, namun rasa takut pun turut ikut.
"Lah? Ancamannya dimana?" tanya Jeongwoo yang masih merasa Haruto berbohong.
"Kami pernah ke pantai bareng sama geng dia, terus gue—" omongan Haruto terpotong.
"Ei anak-anak ini! Kalian tidur jangan pada ngobrol!" Entah datang darimana, Mr. Chen, guru musik yang bertugas mengecek tenda.
Jeongwoo dan Haruto bertatapan, "Jangan sampai ada yang begadang, besok kalau ada yang lemas karena kurang tidur. Awas ya!" peringat Mr. Chen.
"Pak, emangnya besok ada apa?" tanya Jeongwoo.
"Jeongwoo yang suaranya bagus, yang tampan tapi memeable, besok kita bakalan main permainan barang. Nguji kalian semua, istilahnya simulasi tersesat." jawab Mr. Chen.
"Simulasi tersesat, emang ada yang gituan ya?" tanya Haruto.
"Iya, simulasi ini bisa jadi bekal kalian kalau tersesat beneran nantinya. Yaudah, kalian tidur, udah malam ini!"
Seperginya Mr. Chen, Jeongwoo langsung mengambil selimut mininya dan merebahkan diri.
"Nanti aja lo lanjut, jangan rusak kemping ini. Gue bakalan bersikap b aja biar si Hana enggak curiga." cicit Jeongwoo sebelum ia pergi ke alam mimpi.
Haruto mengiyakan, ia menyusul Jeongwoo ke alam mimpi.
Keesokan harinya, semua anak berkumpul di tengah-tengah camp, semua tampak bersemangat. Wajah cuek Hana tidak nampak dibarisan kelasnya.
"Si Hana mana?" tanya Jisung pada Yura.
"Katanya sih bakalan ikut, tapi dia belum kesini juga." jawab Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy || Mashiho Treasure ✓
Fanfiction"Cewek kayak gue enggak cocok sama dia." "Siapa bilang enggak cocok?" Rank: #1 - remajastory (14-12-2020) #1 - treauremakers (18-07-2020) #3 - tomboi (20-07-2020) #4 - yoshinori (19-04-2021) #1 - ygtb (20-05-2021) #3 - asahi (04-10-2021) #2 - jihoo...