part 21

4.1K 724 41
                                    

Seperginya Haruto, Hobin mendekat ke arah Yoonbin. "Kak, lo beneran cuman ada urusan game doang kan sama Haruto?" tanya Hobin dengan suata berbisik.

"Iya, emang kenapa? Lo pengen gue naikin juga levelnya?" tanya Yoonbin santai.

"Enggak sih, aneh aja. Anak-anak dipulangin tiba-tiba, terus si Haru namplok di rumah kita." jawab Hobin.

"Emang lo kagak suka kalau sepupu sendiri datang ke rumah lo?"

"Ya kagak, maksud gue bukan gitu. Ahhh, udahlah. Ngomong sama orang yang hidupnya bareng komputer ya gini," decak Hobin kesal. Sungguh ia muak dengan kakaknya.

Dengan kesal, Hobin keluar dari kamar Yoonbin. Yoonbin berdiri untuk mengunci pintu kamarnya. Ia kemudian kembali ke depan komputer, mengeluarkan sesi game. Disana terpampang beberapa CCTV di beberapa ruangan sekolah.

"CCTV ruang komputer lumayan rusak, jadi abu-abu gini gambarnya." ucap Yoonbin.

Matanya tertuju pada satu CCTV dimana ada seorang siswi yang mondar-mandir tak jelas disana.

"Ini kan ruang perpustakaan, ni cewek ngapain disini?"

"Apa mungkin dia kekunci?" monolog Yoonbin lagi.

Sedangkan Hana, ia sudah lelah berjalan kesana-kemari dan kesal. Ia tak mau menghabiskan harinya di sekolah ini. Mana mungkin ia akan menginap, tertidur diantara banyaknya buku di ruangan gelap.

"Eh, kan ada kamera CCTV!" kata Hana bersemangat, baru saja ia memikirkannya. Pandangannya menelusuri setiap sudut ruangan, "Yash!"

Hana mendekat ke arah CCTV yang terletak di sudut atas pintu masuk.

"Siapapun yang lihat ini, bantuin saya keluar dari perpustakaan. Saya terkunci!" ujar Hana dengan bahasa formal, ia takut kalau guru yang memegang kendali CCTV.

"Saya Jeon Hana, angkatan X." sambung Hana lagi.

Yoonbin yang notabenenya mengambil alih CCTV segera mengingat sesuatu. Akun yang ia retas tidak lain adalah akun gadis itu.

"Astaga, jadi ni cewek kekunci di perpus." lirih Yoonbin.

"Kalau gue bantuin, dia bakalan nanya gue tau darimana. Kalau dia ngadu ke guru, gue bisa ketahuan." ucap Yoonbin.

"Ada yang melihat tidak? Jangan pura-pura ya, kamernya menyala. Berarti masih berfungsi!" ucap Hana sekali lagi.

Yoonbin berpikir sebuah ide, "Karena akun dia masih gue pegang, gue bakalan chat salah satu akun di fazebooknya."

Pemuda itu menekan sebuah profil yang sengaja di pin oleh Hana. Tidak ada percakapan didalamnya

"Mashiho Takata, ini bukannya anak OSIS ya? Yang dari Jepang." batin Yoonbin. Mengapa Yoonbin tau? Karena dia juga salah satu anggota OSIS. Jabatannya lumayan tinggi untuk angkatan kelas XI.

Ia menulis sebuah pesan, 'Halo, Hana ada di perpustakaan. Dia kekunci. Dengan gue kasih tau ini ke lo, berhenti cari siapa gue.' Begitulah mungkin pesan yang dikirim Yoonbin.

Tak lama, pesan itu dibaca. Namun tidak dibalas.

Sedangkan kini, Mashiho tampak terkejut dengan pesan masuknya. Dia baru saja dikirim pesan tentang Hana, namun dengan catatan jangan cari siapa dia.

"Kak, gue izin ke toilet." kata Mashiho, Junkyu mengangguk tanda memberi izin.

Dengan cepat, Mashiho berjalan ke arah perpustakaan. Sesampainya, ia mengetuk-ngetuk pintu perlahan.

"Hana? Di dalam ada orang?"

Tak lama terdengar bangku yang bergeser karena sang empunya berdiri. "Kak, ini suara kak Mashiho kan?"

"Iya, gue. Sejak kapan lo disana?" tanya Mashiho.

"Tadi, gue numpang tidur bentar dan malah keterusan. Jadinya disini dah," jawab Hana.

"Oke, lo tunggu aja di dalam. Gue bakal cari kunci di ruang guru." ujar Mashiho.

Hana bernapas lega, ternyata benar CCTV itu masih berfungsi dan bahkan dikendalikan seseorang. Tapi, bagaimana Mashiho bisa tau? Apa Mashiho yang—, ah tidak mungkin.

Gadis itu duduk menghadap ke arah CCTV. "Gue nebak, lo orang yang retas akun gue kan?"

Yoonbin yang sedang meminum cola langsung tersedak. "Apa-apaan ni cewek, gue udah tolongin malah gini. Tapi, darimana dia tau?"

"Gue tau, lo kan?" tanya Hana sekali lagi seraya menunjuk tepat di kamera CCTV.

"Dia pasti berpikiran logis, si Haruto main sama cewek yang enggak biasa astaga." rutuk Yoonbin.

Jika kalian para readers bingung kenapa Hana menyimpulkan hal seperti itu, jadi begini Hana akan jelaskan sendiri.

"Kalau CCTV ini aktif dan dikendaliin sama guru, mereka mungkin bakal kesini dan bukain pintu. Tapi, ini jelas-jelas bukan, dan malah kak Mashiho." ujar Hana.

"Kalau kak Mashiho disuruh guru, pastinya dia bakalan bawa kunci. Tapi, dia malah nanya dulu apa gue bener didalam?, Intinya peretas ini yang ambil alih CCTV dan entah siapa yang ngasih tau kak Mashiho." lanjut Hana.

Kepalanya sakit memikirkan hal yang sangat berbelit-belit itu. Gadis itu berjalan ke arah dokumentasi sekolah.

Disana banyak foto-foto murid berprestasi terpajang, "Wah, juara 1 lomba IT? Jung Yoonbin angakatan X." lirih Hana.

"Orang ini asing banget, lomba ini tahun lalu lalu dan dia masih angakatan 10, berarti sekarang angkatan XI dong? Tapi gue enggak pernah liat di disekolah ini." batin Hana.

Yoonbin memperhatikan Hana yang sibuk membaca dokumentasi-dokumentasi perlombaan.

"Lah, dia ngambil apaan?" monolog Yoonbin saat Hana mengambil salah satu foto dan memasukkannya ke dalam saku. Jarak CCTV yang lumayan jauh membuat Yoonbin tak bisa dengan jelas melihat apa yang diambil Hana tersebut.

Tak lama, Mashiho datang. Ia membukakan pintu perpustakaan.

"Makasih banyak, Kak!" ujar Hana.

"Gue tadi udah mikir pas gue liat temen lo tadi, kok lo enggak bareng temen-temen lo kayak biasanya." balas Mashiho.

"Iya kak, pas habis ujian tadi gue mampir tidur ke sini. Dan malah keterusan," ucap Hana.

"Seenggaknya lo bisa balik, akun lo ngirim chat ke gue. Katanya lo ada di perpustakaan." ujar Mashiho seraya menunjukkan layar ponselnya.

"Berarti, gue udah bener." batin Hana.

"Dia yang retas akun gue, dan dia juga yang nolongin gue. Dunia dipenuhi orang-orang aneh," ucap Hana.

"Makasih banyak ya, Kak!" ucap Hana dengan senyuman, senyuman yang telah lama Mashiho tunggu.

"Astaga, kayaknya pipi gue bakal merah." batin Mashiho.

"Ekspresi malu-malu kak Mashiho lucu banget," batin Hana.

"Ah, sama-sama." jawab Mashiho.

Akhirnya Hana memilih untuk pulang terlebih dahulu, Mashiho pun kembali ke ruang OSIS.

"Kok lama?" tanya Junkyu.

"Sekalian buang air besar tadi," jawab Mashiho enteng. Sedangkan Yedam, Jaehyuk, Asahi dan Doyoung menunjukkan raut jijik dengan bercanda.

Di lain tempat, Hana mampir ke sebuah warnet umum. Ia mengeluarkan foto dan nama Yoonbin.

Jarinya tergerak mencari situs perlombaan itu. "Kejuaraan IT tingkat nasional. Juara 1, Jung Yoonbin." begitulah salah satu artikel yang terpampang.

"Gue bakal nyari orang ini, dia mungkin bisa bantuin gue." lirih Hana.

Jangan lupa vote ya^^

Lah? Kalau mereka sama-sama minta bantuin Yoonbin, gimana dong? Tungguin terus ya kelanjutannya.

Tomboy || Mashiho Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang