•part six

588 59 4
                                    

Mingyu POV

Prang!

Tidurku terusik.

Perlahan aku bangun lalu membuka pintu.

"Apa maksudmu membawa anak pembawa sial itu!"

"Jaga kata-katamu!"

"Apa karena kau kasihan? atau-
Ooh, karena anak itu di siksa ayahnya?"

A-apa ini.

"Hei! pelankan suaramu.."

Mengapa kau berpura-pura Bu.

"Hahaha, kau takut? lihatlah siapa yang berteriak tadi. Secepatnya usirlah bocah itu.

"T-tapi"

"Usirlah besok secepatnya!"

Aku menahan air mata yang tak henti-hentinya keluar.

Ibu menuju kamarku.

Aku ke tempat tidur lalu berpura-pura terlelap dengan sebagian tubuh tertutup selimut. Memunggungi ibu yang menghampiri.

"Mingyu-ya...ib-maafkan ibu. Ibu tak bermaksud menyembunyikannya. Ibu terlalu pengecut. Maaf karena telah mengecewakanmu"

Ibu mengusap surai legamku berhati-hati seolah aku adalah aku adalah makhluk paling rapuh di dunia ini.

Ia mengecup keningku pelan lalu pergi.

                     ***************

Kami saling bertatapan tanpa memulai pembicaraan.

"Mingyu..ayahmu pasti mencari, pulanglah"

Cukup bu..aku muak.

Ibu tersenyum namun terlihat terpaksa lalu ia memberiku sejumlah uang.

Ia memelukku sebentar lalu melenggang pergi menggunakan mobilnya.

                    *****************

Author POV

Wonwoo bermain ke rumah Seungcheol setelah pulang dari sekolah.

Rumahnya memang selalu jadi tempat kumpul apalagi orang tuanya selalu pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan. Seungcheol juga anak tunggal makanya kadang suka kesepian.

Teman-temannya memutuskan untuk menonton film selagi senggang.

"Yak, bagaimana dengan taken?" ucap Soonyoung, seperti biasa, ia terlihat antusias.

"Boleh juga pilihanmu" ucap Seungkwan menyetujui sarannya.

Awalnya semua menonton dengan khidmad tapi di tengah-tengah film  berakhir dengan tidur yang tak beraturan. Seokmin dengan kakinya menggantung di atas sofa lalu Soonyoung yang lengannya mendarat bebas di muka Jeonghan.

"huftt mengapa selalu seperti ini sih.  Lebih baik aku pulang saja. Tak terasa juga sudah tengah malam"

                      ****************

Seputung rokok yang baru saja Wonwoo beli terselip di bibirnya. Jalan setapak terasa sunyi dengan suara jangkrik  saling berkicau dan lampu jalan yang terlihat remang-remang.

Wonwoo melihat seseorang yang familiar sedang duduk diantara bangunan-bangunan ruko yang sudah tutup.

Perlahan ia melangkah mendekati sosok itu dan duduk disampingnya.

Lima botol soju berserakan dimana-mana dengan setengah roti kemasan yang dibiarkan begitu saja.

Pria itu tertidur dalam keadaan duduk mendongak dengan kepala yang dimiringkan ke samping.

Our Secrets; meanie [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang