Jangan sider dong :''(
Author POV
Wonwoo bergelut dengan pikirannya memikirkan kanvas putih yang masih kosong di depannya.
Ya, ia sedang mengerjakan tugas seninya untuk persiapan ujian yang belum juga terselesaikan. Wonwoo merutuki guru seninya yang selalu memberikan soal-soal yang sangat sulit.
Sebenarnya ia ingin meminta bantuan Mingyu tapi ia tidak ingin membuatnya semakin lelah karena ia baru saja pulang bekerja.
"Sedang mengerjakan apa?" ucap Mingyu menghampiri Wonwoo yang berada di ruang tamu lalu duduk bersila disebelahnya. Bau shampoo tercium.
"O-oh bukan apa-apa", ucap Wonwoo sedikit kaget karena mendengar suara Mingyu yang tiba-tiba disampingnya.
Mingyu memerhatikan kanvas putih polos dengan ukuran lumayan besar yang tergeletak di lantai dan beberapa kuas beserta cat air.
"Ingin melukis?" ucap Mingyu menatap Wonwoo.
"Iya. Tugas sekolah", ucap Wonwoo yang masih dilanda bingung memikirkan kira-kira apa yang ia akan lukis.
"Tapi.. aku tak tahu apa yang harus ku lukis", ucap Wonwoo melanjutkan perkataannya sambil menggaruk alis bingung.
Wonwoo semakin dibuat bingung saat melihat pergerakan Mingyu yang tiba-tiba saja mengeluarkan cat air.
"Aku bisa membantumu", ucap Mingyu dengan nada yang terdengar semangat di telinga Wonwoo.
"Apakah kau tak lelah?" ucap Wonwoo dengan raut wajah heran.
"Tidak hyung. Lagipula aku sudah sangat lama tak melukis", ucap Mingyu menatap Wonwoo sambil tersenyum simpul.
"Apakah kau ada ide? Sebenernya aku juga tak begitu bisa melakukannya", ucap Wonwoo. Melukis memang bukan hobinya, bahkan ia sudah lupa kapan terakhir kali menorehkan cat air di kanvas.
"Lukislah sesuatu yang sangat bermakna di hidupmu, mungkin itu akan sangat bagus", ucap Mingyu melihat ke Wonwoo sambil tersenyum tipis.
Wonwoo sudah ketemu ide melukisnya. Lalu ia mulai menorehkan cat air berwarna biru tua sebagai dasar dengan Mingyu yang membantu melukis juga.
"Hyung warna ini pasti bagus bila dicampur", ucap Mingyu dengan kedua tangannya memegang kedua cat air, menunjukkannya kepada Wonwoo yang berada di hadapannya.
"Biru dan putih? sepertinya tak buruk juga", ucap Wonwoo yang sebelumnya menimbang-nimbang.
Wonwoo ingin membuat banyak pohon kelapa di pasir pink yang sedang sibuk Mingyu lukis. Tapi ia takut hasilnya jelek dan berantakan.
"Mingyu aku akan membuat banyak pohon di sebelah sini ya", ucap Wonwoo menoleh ke Mingyu dan menunjuk salah satu spot di kanvas tempatnya yang akan membuat pohonan.
"Lukislah apa yang kau mau hyung", ucap Mingyu terkekeh geli.
Dengan ragu Wonwoo membuat pohon sebisanya secara hati-hati. Tapi tangannya yang tak terbiasa memegang kuas bergetar membuat hasilnya berantakan. Wonwoo mendengus sebal.
Mingyu yang berada disampingnya tertawa ringan melihat tingkah Wonwoo.
"Yak, kau meledekku", ucap Wonwoo mendelik pada Mingyu yang masih terkekeh kecil.
"Tidak kok hyung. Sini kubantu membuatkan pohonnya", ucap Mingyu. Ia memegang tangan Wonwoo dari belakang dan mengarahkan tangan Wonwoo yang memegang kuas si genggamannya.
Wonwoo merasa salah tingkah karena tangannya digenggam Mingyu, terasa- hangat. Posisi mereka sangat dekat dengan Mingyu yang seperti sedang memeluk punggungnya dari belakang, bahkan Wonwoo bisa merasakan dada bidang Mingyu yang menyentuh punggungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secrets; meanie [discontinued]
Fanfiction"Biarkan aku melindungimu"- kmg T+ -bxb, yaoi content> -rada angst -fluff