•part twenty

391 40 14
                                    

Author POV

Saat membuka mata, Wonwoo langsung bertatapan muka dengan wajah tampan Mingyu yang masih terlelap di hadapannya.

Ia bisa merasakan wajahnya memanas karena jarak wajah Mingyu yang sangat dekat dengannya.

Wonwoo memperhatikan wajah tampan Mingyu ketika ia terlelap-- sangat tampan. Tanpa sadar ia menyentuh wajah Mingyu yang terasa lembut. Jarinya menelusuri hidung mancung Mingyu lalu berpindah ke tahi lalat di pipinya--yang membuatnya semakin tampan.

Namun tiba-tiba saja Mingyu membuka kedua matanya membuat Wonwoo tersentak kaget lalu dengan cepat ia menjauhkan tangannya dari wajah Mingyu dan pura-pura memejamkan matanya.

"Hyung, aku melihatnya," ucap Mingyu dengan nada mengejek.

Melihat kerutan di alis Wonwoo membuat ia semakin yakin kalau Wonwoo hanya berpura-pura tidur.

"Aku tahu kok wajahku tampan," Mingyu mendekati dirinya ke telinga Wonwoo, lalu berbisik. "Sampai-sampai kau menyentuhnya seperti itu," ucapnya dengan nada menggoda.

Wajah Wonwoo merona parah. Ia merutuki dirinya yang tanpa sadar memegang wajah Mingyu.

Ia membuka matanya dengan delikan kesal.

"Sembarangan, jangan mimpi! aku tak memegang wajahmu," ucap Wonwoo diiringi dengusan kesal. Ia tak mau mengakui perbuatannya. Harga dirinya bisa turun kalau seperti itu.

"Lalu, mengapa kau pura-pura tidur seperti itu hyung?" ucap Mingyu menunjukkan senyum miringnya.

"Sudahlah. Aku ingin membuat sarapan saja," ucap Wonwoo masih dengan wajah bersemu. Ia kesal karena Mingyu mengalahkan perkataannnya telak.

Ia bangun dari tempat tidurnya.

Namun dengan cepat Mingyu menarik pergelangan tangan Wonwoo, membuatnya jatuh ke dalam pelukan Mingyu.

"L-lepaskan aku!"ucap Wonwoo.

Tangan Mingyu memeluk pinggang Wonwoo erat--tubuh Wonwoo terasa pas di dalam dekapannya. Ia menelungkupkan kepala Wonwoo di dadanya lalu mengusap surai legam Wonwoo lembut.

"Hyung, terimakasih untuk semalam," ucap Mingyu pelan sambil menyunggingkan senyum tulusnya.

"Apa maksud-mu?" ucap Wonwoo terbata. Sebenarnya ia tahu apa yang terjadi semalam tapi ia terlalu malu untuk membahasnya sekarang.

"Terimakasih karena mengizinkanku untuk menciumu," ucap Mingyu yang lalu mengusap pipi putih Wonwoo yang dihiasi rona dengan ibu jarinya. Membuatnya bertatapan dengan wajah Wonwoo.

"Y-ya. Bukan masalah," ucap Wonwoo. Dengan cepat ia menundukkan pandangannya dari wajah Mingyu karena ia bisa merasakan wajahnya yang semakin menghangat saat mengingat kejadian semalam.

"I-itu ciuman pertamaku," ucap Wonwoo pelan.

Sebelumnya juga pernah hyung namun saat itu kau sedang dalam kondisi tak sadar.

Mingyu memperbaiki anak rambut Wonwoo ke belakang telinganya karena rambutnya menghalangi mata Wonwoo.

Mingyu menatap mata Wonwoo intens lalu mengusap kelopak mata Wonwoo lembut. Membuat yang lebih tua menutup matanya. Ia bisa merasakan ibu jari Mingyu yang mengusap kelopak matanya dan bulu mata lentiknya pelan.

Jantungnya berdegup kencang.

Ia menyukainya.

"Kau sangat cantik hyung,"

          
          **************************

Wonwoo melihat tutorial dari handphonenya cara membuat bibimbap daging sapi dan juga nasi goreng kimchi kesukaannya.

Our Secrets; meanie [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang