•part eleven

426 47 12
                                    

Gk voment bisulan :'v

Author POV

Suasana diantara mereka berdua terasa tegang. Tidak ada yang berniat membuka pembicaraan sekalipun.

Wanita yang sudah menginjak kepala empat yang duduk berseberangan dengannya menatap Mingyu. Ia tak suka dengan tatapan mengasihani wanita itu yang ditunjukkan kepadanya.

"Jadi, apa yang membuatmu kemari bu?" Mingyu memutuskan memulai pembicaraan. Ya, ibunya menghampiri cafe dimana ia sedang sibuk bekerja lalu mengajaknya berbicara.

"Mingyu...tinggalah di rumah ibu", ucap Jihyun dengan mimik sedih. Mingyu tak habis pikir dengan ibunya.

"Bu..setelah apa yang kau lakukan padaku. Kau menyuruhku untuk tinggal disana?" ucap Mingyu menunjukkan raut sedikit kesal.

"A-apa..maksudmu", ucap Jihyun, ia tersenyum kaku dan sedikit tertegun dengan apa yang dikatakan anaknya.

Mingyu menghela nafas panjang.

"Cukup berpura-pura, aku muak mendengarnya", ucap Mingyu dengan senyuman miris di wajahnya. Ia sangat kecewa dengan kelakuan ibunya.

"Ibu tidak menger-"

"Aku sibuk bekerja, pulanglah", ucap Mingyu dengan nada dingin lalu melenggang pergi ke dapur cafe meninggalkan ibunya yang terisak.

Perlahan Cairan bening mengalir di pipi Mingyu.

Tak ada lagi yang bisa kupercaya.

           ***********************

Selesai kerja Mingyu pulang menggunakan bus umum yang lumayan padat dengan orang-orang yang juga baru pulang kerja.

Saat sedang di perjalanan pulang, sekelebat ia melihat sosok lelaki yang duduk di taman kota dan terlihat familiar di matanya. Lalu ia segera menepis pikirannya.

Mungkin hanya perasaanku saja.

            *********************

Wonwoo menunggu Jun yang belum juga datang. Sekarang ia sedang di taman dimana tempat mereka akan bertemu.

Ini sudah sangat sore tapi Jun belum juga datang. Pesan Wonwoo dan panggilannya belum terbalas satupun oleh Jun.

Wonwoo berpikir mungkin saja Jun masih di jalan. Sudah berjam-jam ia menunggu di taman tapi belum memutuskan untuk pulang sama sekali. Ia masih menunggu Jun.

Wonwoo takut jika Jun sudah datang ia malah tak ada disana. Wonwoo tak ingin mengecewakan Jun.

Hari sudah semakin petang bahkan taman sudah yang tadinya ramai sudah sangat sepi sekarang. Tinggal dirinya sendiri yang duduk di bangku taman.

Wonwoo menelepon Jun sekali lagi. Sudah dua lima panggilan darinya tak terjawab oleh Jun. Raut wajah Wonwoo gelisah, ia takut terjadi apa-apa pada Jun.

Wonwoo melihat ke arlojinya yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

Saku celananya berdering. Dengan cepat ia mengambil handphonenya dari sakunya.

Jun menelepon.

'Wonwoo.. maafkan aku, aku tak bisa menemuimu sekarang. Maafkan aku Wonwoo. Hao..h-hao mendadak sakit. Sekali lagi maafkan aku Wonwoo.

Wonwoo menahan air matanya. Dengan suara yang bergetar ia menjawab perkataan Jun.

"T-tidak apa-apa hyung. I-tu bukan m-masalah besar", Wonwoo merutuki suaranya yang terdengar parau.

Our Secrets; meanie [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang