AN INCIDENT

2.2K 305 177
                                    

Happy Reading.

Jika waktu bisa diulang, aku ingin bersamamu, sesakit ini rasanya saat melihat orang yang disayang jatuh terbaring di depan kita.

Jessica mendongak menatap Revan yang masih tak kunjung bangun. "Van ... bangun dong, kamu nggak mau liat aku? kamu nggak kangen sama aku?"

Jessica menahan air matanya, ia tak sanggup melihat Revan terbaring lemah, seharusnya dia saja yang waktu itu kecelakaan.

Suara pintu terbuka, itu Lia, ibu Revan. Ia tersenyum ke arah Jessica. "Jess mendingan kamu sekarang pulang ke Indonesia daripada kamu nungguin Revan kelamaan Jess."

Jessica menggeleng. Dia tidak mau meninggalkan Revan dalam keadaan seperti ini, dia ingin dirinya lah yang pertama kali dilihat oleh Revan saat ia sadar nanti.

"Tapi Tante, Jessica enggak mau pergi, karena Jessica mau di sini sampai Revan sadar."

Yudha menatap wajah sendu Jessica, terlihat dari matanya yang sudah memerah akibat tangisan yang ia keluarkan semalaman.

"Jess, om tahu kamu sayang sama Revan tapi Jessica nggak boleh egois sama diri sendiri, mamah kamu di sana sakit dan Om dengar-dengar papah kamu juga sudah menikah lagi, kan?"

Tiba-tiba Jessica berhenti menangis, dia lupa ibunya di sana membutuhkannya, bagaimana ini, dia harus kembali atau harus tetap disini?

"Jess, aku tau kok kamu pasti khawatir sama mamah kamu, gini aja setiap hari aku bakal telfon kamu dan pastiin Revan masih baik-baik aja," ujar Mella. Sahabat Jessica yang dari kemarin menemaninya disini.

Jessica berdiri dari duduknya. "Saya akan pulang ke Indonesia om, tapi tolong banget hubungi saya kalau Revan sudah sadar," ujarnya.

Mella tersenyum, penuh arti.

❀❀❀

Jessica membereskan barang-barangnya, hari ini ia akan terbang ke Indonesia, walau sudah satu bulan dia menemani Revan di sini tapi berat untuknya meninggalkan lelaki itu.

Jesica menggenggam tangan Revan erat. "Kamu harus sembuh demi aku ya, Revan nya Jessica."

Gadis itu mengecup pelan kening Revan dan mulai melangkahkan kakinya keluar, matanya memanas ketika dia teringat bagaimana Revan menyelamatkan nyawanya.

"Mel, gue titip Revan ya, Lo harus janji kalo Lo bakal telpon gue setiap saat."

Mella mengangguk sebagai jawaban.

"Jaga diri Lo ya. Jangan lupa belajar, oh iya jaga sekolah juga ya," ujar Mella, sedikit menghibur Jessica.

"Apaan sih, emang gue satpam sekolah apa." Jessica terkekeh pelan walau dalam hatinya dia tidak ingin tertawa.

"Nona Jessica, penerbangan anda 1 jam lagi. Mari segera berangkat," ujar seorang supir yang akan mengantarnya ke bandara.

"Gue pergi ya Mel. Om, Tante Jessica pamit."

Matanya beralih pada Revan dan menghampirinya lagi, gadis itu mencium punggung tangan Revan lama dan berjalan keluar.

Tbc.

AN INCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang