AN INCIDENT - 16

396 98 91
                                    

Happy Reading.




Jessica melepas pelukan Revan secara paksa, tak menyangka jika pria di depannya berani menyatakan cinta lagi setelah apa yang di perbuat.

"I'm sorry, tapi ini nggak bener Van. Lo udah punya Mella dan untuk semuanya yang udah terjadi lo lupain aja."

"Anggap Mella nggak pernah bohong sama lo dan anggap gue nggak pernah jadi pacar lo."

Hati Revan terhenyak dengan jawaban Jessica, ia kira Jessica masih mencintainya.

"Kenapa Jes? Apa udah ada seseorang di hati lo?"

"Ada, dan lo nggak perlu tau siapa dia!"

"Please Jess, gue bisa putusin Mella sekarang juga dan balikan sama lo."

"Jangan jadi cowok tolol Van, gue sama Mella bukan mainan. Mella adik gue dan jangan nyakitin dia, Van."

"Apa? jangan nyakitin? nggak salah tuh? Dia bahkan udah rebut gue dari lo Jess."

"Dia yang bikin kita pisah!" Seru Revan, menyambung ucapannya tadi.

"Itu masa lalu Van! Masa lalu! Andai dulu nggak ada dare sialan dari temen bajingan lo itu, semua nggak akan kayak gini!"

Jessica sekuat mungkin menahan air matanya agar tidak keluar, entah kenapa saat marah dia selalu ingin menangis rasanya.

"Tapi, dulu lo juga suka sama gue, 'kan?"

"Van dengerin gue, jangan nyakitin Mella dengan cara kayak gini. Cukup gue aja yang lo hancurin, jangan dia."

Jessica melenggang pergi, membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam. Revan mengejarnya, mencoba mengetuk pintu mobil Jessica tapi tak direspon.


"HAAAAAAH! SIALAN!"

Revan mengamuk, beberapa orang yang lewat jadi takut karena teriakannya. Bahkan penjual roti manis tak berani menyerahkan pesanan Revan.

Miris

❀❀❀

Jonathan sedang berada di cafe sekarang, bekerja seperti biasanya.

"Jo, cewek yang kemarin lo ceritain ke gue kok nggak pernah kesini?" Tanya Daniel, teman Jojo.

"Dia kan nggak tau kalo gue kerja disini Nil, gue juga kaya ngerasa aneh kalo di deket dia Nil."

"Aneh? aneh gimana?"

"Gue juga nggak tau, kaya ...."

"Halah itu mah karena lo suka sama dia, bener kan? Tembak aja dong Joo sebelum si mantannya ngajak balikan."

"Bodoamat deh Nil, dia kayaknya masih suka sama mantannya. Gue nggak ada nyali buat nembak cewek," kata Jojo.

Perlu diketahui bahwa Jojo memang tidak pernah sedekat ini dengan wanita, pernah satu kali Jojo dekat dengan teman perempuannya di universitas, tapi setelah dua hari perempuan itu pergi entah kemana.

"Cemen! Tembak!"

Jojo terkekeh sambil mengelap meja. "Ya kalo di tembak kan mati Nil, ada ada aja lo."

"HALOOO KAWAN, SIGIT YANG GANTENG SUDAH DATAAANG."

Daniel dan Jojo bergidik ngeri melihat Sigit, cowok aneh yang pernah mereka kenal. Sigit tipikal cowok yang selalu membuat perempuan terpesona, rambut gondrong, selalu memakai parfum melati.

"Udah Git, jangan kayak orang gila. Mending tuh layanin orang-orang." Daniel memerintah, tapi Sigit tetap duduk di tempat.

"Cepetan monyet!" Sentak Daniel.

"HIH BENTAR DEH LAGI ML AN NIH!"

"Halah! game mulu, ingat! lo itu barista!"

Jojo menghela napas, matanya langsung tertuju pada pintu ketika lonceng berbunyi. Itu Jessica.

"Jeje?" Gumamnya, di mata Jojo gadis itu terlihat lesu dan tidak bersemangat seperti biasanya.

"Widih cewek cakep, godain ah."

"Eeh eh mau ngapain lo, balik duduk," perintah Jojo pada Sigit.

Jojo langsung berjalan menuju tempat duduk Jessica, di pojok. "Jeje?"

Jessica masih termenung.

"Jessica!"

"Apa sih Van!"

Jojo agak kaget dengan pergerakan Jessica yang tiba-tiba. "Eh, sorry Jo. Gue kira tadi-"

"Revan. Iya, 'kan? Lo lagi ada masalah sama Revan?"

Jessica mencoba bersifat normal di depan Jojo, tidak mau membahas hal tentang Revan.

"Jadi ini tempat kerja lo ya? bagus banget," katanya.

"Iya dan jangan ganti topik Jess, Revan ganggu lo lagi ya?" Tanya Jojo.

Jessica menggeleng, "Dia ngajak gue balikan."

"APA?!" Jojo berteriak keras menyebabkan Jessica dan beberapa pengunjung bahkan karyawan menoleh ke arahnya.

"Maaf maaf, terus lo mau di ajak balikan lagi?"

"Enggak, gue nggak mau Mella sakit hati kayak gue, Jo."

"Lo emang wanita hebat Jess, gue salut sama lo." Jojo mencubit pelan hidung Jessica, memberikan kenyamanan tersendiri bagi gadis itu.

"Sakit!"

Tapi nyaman.

"Jo- lo punya pacar?" Tanya Jessica tiba-tiba.

"Ha? kok nanya gitu? Emang kenapa?"

Jessica melipat bibirnya ke dalam, bingung sendiri. "Eeh, itu anu- eem cuma nanya doang kok."

"Ya, gue punya pacar."

Senyum Jessica tiba-tiba meluntur. "Ooh gitu."

Jojo tertawa lepas membuat Jessica bingung. "Apaan sih Jess, kok lo percaya gitu ajaa. Gue cuma bercanda kok."

"Iih, nggak lucu Jo."

"Ya maaf, lo nanya gitu sih. Oh atau jangan-jangan lo udah naksir sama gue?" Jojo sengaja memberi pertanyaan mengintimidasi pada Jessica.

"H-haa? Apaan sih. Nggak jelas!"

Jessica langsung keluar dari cafe, entahlah. Otaknya selalu berbeda dengan mulutnya, dia juga bingung menyukai siapa sebenarnya.

Dia masih mencintai Revan, dia juga mencintai Jojo. Sekarang.

Vote komen jangan lupa bestieee.

Kritik saran juga boleh..




Tbc.

AN INCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang