AN INCIDENT - 5

559 211 29
                                    

Happy Reading.


Hari ini jessica sengaja pulang malam, dia malas mendapati ayahnya yang selalu membentak ibunya terlebih jika ia harus melihat kemesraan Ibu tirinya dengan Ayahnya.

"Jessica!" teriak seseorang, Jessica menoleh ke belakang. Ternyata Leon.

Jessie mendengus pelan, kenapa Leon selalu berada di dekatnya, sangat menyebalkan.

"Lo mau kemana Jess?" tanya Leon pelan dan mensejajarkan langkahnya dengan Jessica.

Jessica mengangkat pundaknya kecil, "Gue bosen di rumah, biasalah pengen cari hiburan."

"Jess mendingan ikut gue nongkrong, mau nggak?" ajak Leon.

Jessica bukannya tidak mau, hanya saja dia malas jika berhadapan dengan Leon. Laki-laki itu selalu membuntutinya.

"Mau ya Jess, sebentar doang." Leon memegang tangan Jessica, berusaha membujuk gadis itu agar mau pergi dengannya.

Jessica menepis tangan Leon. "Lee, udahlah jangan kaya gini, gue nggak mau!"

"Gangguin cewek mulu kerjaan lo."

Leon dan Jessica menatap lelaki itu, lelaki yang diketahuinya sebagai kekasih Jessica tetapi kabarnya mereka putus, tentu sana Revan.

"Emang kenapa?" Tanya Leon, sinis.

"Cewek gue ini, ngapa lo? sewot?" Revan membalas.

Leon melirik Jessica, tersenyum sesaat.

"Gagal lagi gue, sampai ketemu nanti!" Leon berseru setelah meninggalkan Jessica di sana bersama Revan.

Dalam hati Jessica memandang Leon seperti orang aneh.

"Makasih," ucap Jessica yang hendak mendekati Revan sebelum dia berbalik dan pergi.

Jessica tak kalah berani, dia memegang tangan Revan dan membuatnya berbalik. "Van, kamu kenapa sih!"

Revan tersenyum miring. "Lo mau tau? kasih tau gue dulu apa aja yang udah lo lakuin sama Alka selama dua tahun,"

Jessica tampak tak mengerti apa yang dimaksud Revan, dan kenapa ada sangkut pautnya dengan Alka?

"Jangan sok polos deh Jes, gue juga tau kok kalo lo ada hubungan sama Alka- atau jangan jangan kalian udah-"

"Udah ya Van, gue tau apa yang lo maksud. Tapi demi apapun gue nggak ada hubungan sama Alka, kita cuma sahabat!"

❀❀❀

Jessica memasuki rumahnya tanpa permisi dan tanpa memandang sekeliling. Tiba-tiba saja tangannya ditarik secara kasar oleh seseorang, Ayahnya.

"Dari mana kamu!"

Jessica mendongak. "Kepo amat,"

"Berani ya kamu sekarang."

Jessica tersenyum miring."Ya berani lah!"

Saat Bima hendak melayangkan satu tamparan lagi, Jessica dengan sigap menahannya, mau dibilang durhaka juga tidak apa.

"Udah dong, namparnya besok aja. Capek!"

Jessica berjalan ke atas, menemani ibunya yang sepertinya sedang tidur.

"Papah jahat banget ya sekarang, Mah."

Jessica mencium kening ibunya, lalu pergi ke kamarnya. Gadis itu langsung mengambil benda pipih kesayangannya.

Saat Jessica membuka akun Instagram sekolah, ia mendapati salah satu postingan yang komentarnya di nonaktifkan, tepat pada foto dirinya saat menjabat menjadi osis dulu.

Alkawjy_ mematikan komentar.

"Ada apaan nih?" Jessica bertanya-tanya.

Lalu sebuah notifikasi line terpapar jelas di lookscreennya.

Alka
Jes, gue tau lo bakal nanya kenapa gue matiin komentar. Gawat banget jes, pokoknya lo jangan nyalain komentar dan jangan tanya alasannya.

Jessica bingung sendiri sekarang, apa ada masalah di sekolahnya?

"Bodoamat deh."

❀❀❀

Jessica berjalan melewati koridor, ia bingung kenapa semua murid menatap dirinya dengan tajam.

"Jessica!"

Jessica menoleh mendapati Cinta, Devana dan juga Alka.

"Pagi Jessie cantik, tapi masih cantikan gue," sapa Cinta percaya diri.

Devana menatap jengah Cinta, lalu berkata, "hiih ngeri."

"Lo tenang aja, kita ada di pihak lo." Devana menepuk pelan pundak Jessica.

Jessica menatap Devana heran, sebenarnya apa yang sedang di maksud teman-temannya. "Maksudnya? emang ada apaan?"

Cinta melongo, lalu menoleh ke Alka. "Lo nggak kasih tau Jessie?"

Alka menggeleng sebagai jawaban, Devana menepuk jidatnya, sedangkan Cinta malah tersenyum.

"Lo kenapa senyum senyum?" tanya Alka.

"Ya, karena gue tau alasan lo nggak kasih tau Jessie."

"Emang apa alasannya?"

"Pasti lo nggak mau kalau Jessie khawatir terus nangis-nangis. Iya, 'kan?"

Jessica mendengus. "Kasih tau gue ada apa?"

Ketiganya menoleh. "Ada yang nyebarin hoax tentang lo sama Alka."

"Hoax apa?" tanya Jessie.

"Hoax tuh berita palsu Jessie sayang,"

"Ih, bukan itu yang dimaksud Jessie, Cinta!" Devana yang kesal langsung menoyor kepala Cinta.

"Jadi gini, ada yang nyebarin hoax kalau lo itu selingkuh sama Alka. Dan yang nyebarin itu bilang kalau lo selingkuh waktu Revan dirawat di Amerika."

Cinta meletakkan telunjuk tangannya di keningnya, Devana yang melihat itu langsung memindahkan posisi tangannya.

"Kira kira siapa yang nyebarin hoax nya?"

"Siapa lagi kalo bukan si Revan." Alka membuka suara.

Jessica mengangguk, setuju dengan ucapan Alka.

"Jangan jangan Mella ikutan," kata Cinta menatap Jessica, Devana, dan Alka.

Jessica menggeleng, "Mella kayaknya nggak ikutan, tapi- "

"Iya nggak ikutan, tapi nyuci otak Revan."

Devana kesal dengan sikap Jessica yang terlalu baik pada Mella.

Seperti ... sesuatu yang dianggap baik itu belum tentu baik.


Hai jumpa lagi, jangan lupa vote komen ya



Tbc.

AN INCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang