AN INCIDENT - 4

639 235 55
                                    

Happy Reading.



Jessica mondar mandir dari lapangan ke kantor, dirinya bingung bagaimana dengan nasib anak IPS dan IPA yang nantinya bertengkar, terlebih masalah Revan.

"Jess, semuanya udah komplit kan?" Tanya Alka yang menatap Jessica bingung, tertera dari wajah gadis itu bahwa dia sedang menghadapi banyak masalah.

"Jessica Michelle ...."

Jessica menoleh mendapati Alka yang berdiri disampingnya. "Oh iya Al, kan ini anak IPS sama anak IPA lagi damai, Please banget jangan sampai anak IPS bikin masalah."

Alka mengangguk, kini dia tahu masalah apa yang sedang dipikiran Jessica. "Jess, lo mikirin apa sih, kok akhir-akhir ini jadi ngelamun terus."

"Gue bingung Al, udah dua tahun Revan sama Mella nggak ada kabar. Ditambah papah- "

Alka menarik Jessica, membawanya kedalam pelukan, mengusap pelan rambut gadis itu. "Lo bisa curhat sama gue Jes."

Jessica makin mengeratkan pelukannya, dia butuh pelukan itu, pelukan yang sama seperti Revan.

Sedangkan di sana dua orang sedang menatap mereka berpelukan di depan umum.

"Oh jadi gini."

Jessica melepas pelukan Alka, ketika mendengar seseorang berbicara, dia menoleh ke sumber suara.

Revan?

"Revan- kamu udah sadar, Astaga Revan aku kangen banget sama kamu."

Jessica hendak memeluk Revan, tetapi lelaki itu mundur beberapa centi dari Jessie.

"Khawatir? jangan pura-pura. Aku jadi nggak ragu buat putusin kamu sekarang," ujar Revan, memberikan rasa sesak di dada Jessica.

"Kita putus."

Putus

Putus

Mella menatap Jessica. "Maafin gue Jes. Gue nggak sempet nelpon lo waktu Revan udah sadar karna- ponsel gue rusak Jes dan nggak tau kenapa Revan pas bangun udah marah-marah kaya gitu. Dia langsung ngajak pulang, serius Jess gue nggak tau apa-apa."

Jessica masih mematung, tak tahu mau bicara apa. Sedangkan Alka merasa bersalah.

Mella mendengus lalu masuk ke kelas menyusul Revan yang sudah marah-marah tadi.

"SEMANGAT YA!" Seru Jessica, menyemangati beberapa murid yang akan bertanding.

Ketika anak SMA Tetangga- SMA Merdeka sudah memasuki gerbang, Jessica yang tadinya hendak menyusul Revan malah dikejutkan oleh kedatangan mereka sepagi ini.

"Halo Jessica," sapa Leon sambil mengedipkan sebelah matanya.

Jessica kenal betul Leon, sudah menjadi makanannya melihat seorang Leon yang menurutnya sangat gila.

Gilanya karena Jessica sih.

Jessica membuang muka. "Kalian duduk dulu, pertandingan masih lama!"

Leon mengangguk sebagai jawaban, sedangkan Jessica cepat-cepat naik ke atas untuk menyusul Revan.

"Itu yang lo kata cakep Yon?" Tanya Fajri.

"Yoi, calon istri gue itu."

"HALUU!"

"Jess."

Itu suara Bu Siska, guru killer di sekolah ini, dengan rasa gugup Jessica berbalik.

"Ibu minta tolong bawa barang-barang ini ke gudang, ibu nggak tau harus minta bantuan ke siapa lagi."

AN INCIDENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang