Happy Reading.
Pagi telah tiba, Revan berjalan melewati lorong-lorong sekolah yang sepi, ini masih jam enam pagi dan lelaki itu sudah tiba di sekolah. Biasanya dia yang terlambat.
Pintu kelas sudah terbuka, dalam hati Revan lega karena sudah ada orang di kelasnya.
"Duh, mana susah lagi."
Samar-samar Revan mendengar suara keluhan dari dalam, lelaki itu langsung masuk ke dalam kelas.
"Jessica? sepagi ini?" Gumamnya.
Jessica menatap Revan sekilas, kemudian terfokus lagi pada soal di hadapannya. Sosiologi, Jessica benci sosiologi.
Lebih baik dia mengerjakan seribu satu soal matematika daripada Sosiologi.
Hening. Tidak ada yang bicara baik Revan ataupun Jessica.
"Em, lo ngerjain tugas apa?" Tanya Revan memulai suasana agar tidak monoton.
Jessica mendongak, "Sosiologi," lalu menunduk lagi.
"Van."
"Jess."
Mereka langsung tertawa karena tak sengaja mengucap secara bersamaan.
"Lo duluan," kata Revan.
"Katanya lo mau tunangan ya sama Mella?" Jessica bertanya hati-hati.
Revan mengangguk, Jessica bisa melihat bahwa lelaki itu sedikit ragu saat mengangguk.
"Oh, bagus dong kalo gitu. Kalo nikahan jangan lupa undang gue, yaa."
"Papah nggak setuju Jess," ucap Revan, ia mengusap rambutnya kesal.
"Hah? Om Yudha nggak setuju kalo gue datang ke pernikahan lo nanti?"
"Astaga, bukan itu. Papah nggak setuju kalau gue tunangan sama Mella, bahkan dia sempet ngasih banyak duit ke gue supaya bisa batalin tunangan ini."
Mulut Jessica terbuka sedikit, cukup terkejut dengan pernyataan tadi. "Jadi? Mella udah tau?" Tanyanya.
"Belum, andai kemarin gue nggak janji, mungkin sekarang gue masih aman-aman aja cari cewek lain."
"Dih, jangan gitu! Jaman gini kok masih ada cowok yang ceweknya banyak," cibir Jessica.
"Emang kenapa? Ya kali aja lo masih naksir sama gue gitu," kata Revan.
Saat Jessica hendak menjawab, tiba-tiba tiga orang masuk ke kelas. Siapa lagi kalau bukan Devana, Cinta dan Alka, tapi mereka agak berbeda.
"Haloo guyss, ngomong-ngomong gue capek jadi nyamuk di mobil tadi," kata Devana, melempar tas ke arah mejanya.
"Ada apa?" Tanya Jessica, Revan juga ikut penasaran. Ia langsung duduk di tempat Alka.
Devana baru ingat sesuatu, ia mengambil ponselnya dan menghadapkannya ke arah Revan dan Jessica.
Di sana terpampang bahwa Alka sedang memeluk Cinta. "Astaga! mereka jadiaaan?!"
"Pajak jadian woi!" Ujar Jessica kegirangan, pasalnya dia sudah muak melihat wajah Alka yang tampangnya seperti sadboy.
Devana yang tadi ikut tertawa tiba-tiba terdiam saat melihat keberadaan Revan di sini, dia baru sadar. "Kok lo ada di sini?" Tanyanya.
Revan menyengir sambil menggaruk tengkuknya. "Gue 'kan sekolah, Na."
"OH."
Tak lama kemudian pintu terbuka lebih lebar, jam sudah menunjukkan pukul tujuh yang artinya para murid mulai berdatangan, tak terkecuali Mella.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN INCIDENT [END]
Ficção Adolescente[LENGKAP] Hanya sepenggal kisah cinta antara Jessica, Revan dan Mella. cerita ini aneh, jangan di baca, apalagi di plagiatin. End: 20 Oktober 2021