Happy Reading
and
Thank you for reading my story!
<3
Enam belas tahun kemudian
"Selesai."
Austin menutup buku itu dengan hati-hati, dia selalu meluangkan waktu untuk menulis buku itu. Buku tentang insiden yang merenggut nyawa Kakak tersayangnya, Jessica.
Selama kematian Jessica yang sudah bertahun-tahun lamanya, Austin dilanda trauma dan emosi yang tidak stabil. Dia selalu menghindar dari gadis-gadis agar tak terjadi sesuatu seperti apa yang terjadi pada Kakaknya, Jessica.
Lelaki itu mengambil beberapa lembar potret foto yang pernah ia dapatkan dari kerabat Jessica. Ia menempelkan foto itu pada dinding yang khusus dibuat untuk mengenang Jessica.
Robert, dulu ia mendapat beberapa foto tersebut dari Robert. Setelah kehilangan sahabatnya-Robert juga tidak punya semangat hidup. Untung saja sekarang dia sudah memiliki buah hati bersama sang istri, Sunny.
Austin senang, Kakaknya- Mella sedang mengandung setelah sekian lama dinyatakan tidak bisa hamil setelah ia melahirkan anak pertamanya dulu. Revan turut bahagia, Diva dan Bima yang usianya beranjak menua, jangan lupakan Avery yang sangat manja.
Ayah kandung Mella- Damian juga sudah menerima segala kenyataan, ia memilih hidup sendiri, tapi kadang dia datang ke rumah ini.
Jojo juga sudah menikah dengan Sofia dan dikaruniai satu putri, Saddie namanya.
Sekarang kehidupan sudah berubah, walaupun masih dibayang-bayangi oleh kematian Jessica. Bagi Austin itu bukan masalah, hanya saja rumah terasa tidak lengkap walaupun ada anak kecil berlalu lalang di sekitarnya.
Dua puluh tahun adalah umur yang sudah cukup bagi Austin untuk menikah atau minimal memiliki pacar, tetapi orang itu memilih melanjutkan bisnis Ayahnya yang sempat tertunda dulu.
Dan disinilah Austin berdiri, di lantai.
Avery masuk tanpa aba-aba membuat Austin yang sedang sibuk dengan potret Kakaknya itu kaget. "Hehe, sorry bang."
"Enam belas tahun udah berlalu dan abang masih aja sedih. Ayolah bang, semua cewek nggak akan berakhir tragis kaya Kak Jessica." Avery mencoba menjelaskan agar Kakaknya itu tidak lari ketika ada gadis lewat.
"Lo nggak tahu rasanya Ver, mending lo keluar deh. Gue bisa makan sendiri nanti!" Seru Austin, Avery langsung menutup pintu kasar.
"Dasar sok cuek!"
❀❀❀
Suasana rumah Revan ramai akan teman Farhan, putra pertamanya. Farhan berusia empat belas tahun, ia masih duduk di bangku SMA. Sedangkan Jerome, anak angkat Revan sekarang sudah menginjak usia sembilan belas tahun, dia sering bergaul dengan Austin.
"Jerome, Farhan, nanti malam kita ke rumah nenek sama kakek buat makan malam bersama, kalian siap-siap yaa." Revan berkata.
Kedua anaknya langsung berlari menuju kamar masing-masing untuk bersiap-siap.
"Kamu harus ikhlas Mel, enam belas tahun kamu masih mikirin hal yang udah berlalu," kata Revan menasehati Mella yang pucat.
"Aku masih nggak terima sama takdir, Van. Bukan kayak gini yang aku maksud. Aku pengen Jessica masih hidup dan dia bakal kesini sambil bawa kado bayi," ujar Mella sedikit terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN INCIDENT [END]
Teen Fiction[LENGKAP] Hanya sepenggal kisah cinta antara Jessica, Revan dan Mella. cerita ini aneh, jangan di baca, apalagi di plagiatin. End: 20 Oktober 2021